05

6.2K 580 1
                                    

Hari ini sesampainya di kampus aku menyempatkan diri untuk pergi ke perpustakaan, untuk meminjam beberapa buku tentang literatur Perancis.

Setelah dari perpustakaan dan telah mendapatkan beberapa buku yang aku perlukan, aku langsung berjalan menuju kelas dengan membawa buku-buku yang tebal dan berat ditanganku.

Berjalan di koridor sambil melihat salah satu buku yang ku pinjam, dan tanpa sengaja aku menabrak seseorang, dan alhasil semua buku yang ada di tanganku berjatuhan ke lantai.

'Oh, shit!' Rutukku dalam hati.

Aku langsung berjongkok untuk mengambil buku-buku yang berjatuhan, dan orang yang tidak sengaja ku tabrak tadi masih saja berdiri di hadapanku. Dia tidak beranjak dari tempatnya dan juga tidak membantuku.

"Kalo jalan matanya ke depan, jangan nunduk."

Sepertinya aku tau suara ini? Aku pun mendongak dan ternyata benar dugaanku, Harry.

Dia masih saja berdiri di hadapanku dan menatapku. Aku kembali mengambil buku-buku yang masih berserakan di lantai sambil memutar mataku. Dasar pria es. Apa dia tidak ada niatan sama sekali untuk membantuku?

"Why you still here? If you don't want to help me, you can go." Ucapku sambil mendongak untuk menatapnya yang masih setia berdiri di hadapanku. "Pria aneh, jika dia ingin membantuku kenapa dia hanya diam di situ?" Gumamku, seraya mulai mengalihkan pandanganku darinya, yang masih setia di posisinya itu.

"Salah sendiri kenapa jalannya nunduk." Ucap Harry yang akhirnya juga ikut berjongkok untuk mengambil beberapa buku yang ada di dekatnya.

Aku berdiri setelah selesai mengambil beberapa buku yang jatuh dan Harry pun juga ikut berdiri.

"Thank you." Ucapku sambil mengambil buku dari tangannya dan aku sempat melihat seulas senyum darinya.

Aku baru kali ini melihat Harry tersenyum, walaupun senyuman tipis, dan aku juga baru sadar, kalau mata hijau emeraldnya itu sangat indah.

Tunggu dulu? Apa aku baru saja memuji pria dingin ini? Dan kenapa tiba-tiba jantungku jadi berdegup dua kali lebih cepat? Kenapa hanya karena aku manatapnya sedekat ini, jantungku langsung berdebar-debar?

Kate, tenangkan dirimu. Aku pun sedikit menunduk untuk menenangkan diriku, sekaligus untuk menghindari mata hijaunya yang masih terus menatapku.

Aku harus segera pergi dari sini. Aku pun kembali mendongakkan kepalaku untuk menatapnya.

"Hmm...thank you for your help. And...I have to go now." Ucapku dan langsung berjalan dengan cepat untuk menjauh darinya. Setelah merasa sudah cukup jauh darinya, aku langsung menghembuskan nafasku lega.

Apa yang sebenarnya terjadi kepadaku tadi?

"Berikan bukumu kepadaku." Ucap Harry yang tiba-tiba sudah berjalan di sampingku, dan hal itu membuatku sedikit terlonjak kaget.

"Bisakah kau tidak mengagetkanku? Dan terimakasih tawarannya, tapi aku bisa melalukannya sendiri." Ucapku, seraya berhenti sesaat untuk menatapnya. Tapi secara tiba-tiba dan tanpa mengatakan hal apapun, dia langsung mengambil alih buku-buku yang ada di tanganku, dan berjalan mendahuluiku.

Aku yang terdiam melihat sikapnya itu, langsung menyusulnya.

"Harry, berikan kepadaku. Aku masih bisa membawa buku-buku itu sendiri." Ucapku berusaha untuk mengambil kembali buku-buku yang ada di tangannya. Tapi dia tidak memperbolehkan ku untuk mengambilnya.

Dan hal itu pun membuatku sedikit memutar mataku. Ya sudahlah, jika itu maunya, jadi aku tidak perlu berat-berat membawa semua buku itu menuju kelas. Kami pun terus berjalan di koridor menuju kelas kami.

"Sini kembalikan bukunya, lagi pula kita sudah sedikit lagi sampai di kelas." Ucapku sambil berusaha untuk mengambil buku-buku yang masih ada di tangannya.

"Biar aku yang membawanya sampai ke kelas." Ucap Harry yang masih tidak memperbolehkanku untuk mengambilnya.

"Harry, biar aku saja yang membawanya."

"Kate..." ucap Harry sambil menatapku dengan serius.

Aku menghembuskan nafasku. "Ok, ok, terserah apa mau mu."

Sesampainya di kelas, Harry membawakan buku ku sampai ke mejaku.

"Thanks." Ucapku ketika Harry sudah meletakkan buku-buku yang ku pinjam ke atas meja. Harry hanya menatapku dan mulai berjalan menuju ke mejanya.

**

"Kate, kau ingin pulang bersama dengan kami? Kelihatannya kau kesulitan dengan buku-buku itu." Ucap Casandra yang berjalan di sampingku.

Aku pun menoleh kearahnya dan memberikan sedikit senyuman. "Tidak perlu, aku bisa pulang naik bus, dan aku masih bisa mengatasi ini."

"Dimana Harry? Kenapa Harry tidak membantu mu lagi?" Ucap Valerie sambil melihat kesekitar.

"Kenapa kau mencari-cari keberadaan Harry?" Tanyaku sambil menoleh kearah Valerie.

"Tadikan dia membantu mu membawakan buku-buku mu itu ke kelas. Dan sekarang, kenapa dia tidak membantu mu lagi?"

"Untuk apa mencarinya? Kita saja sudah tidak melihatnya semenjak kelas berakhir tadi." Ucapku berusaha untuk tidak memperdulikan dimana keberadaan Harry sekarang.

"Kau yakin tidak ingin pulang bersama dengan kami? Kita bisa pulang bertiga dengan mobilku." Ucap Casandra lagi menawarkan untuk pulang bersamanya.

"Tidak perlu Casandra."

"Kau yakin?" Tanya Casandra lagi.

"Iyaa." Ucapku seraya mengangguk.

"Ya sudah, sampai jumpa Kate."

"Bye Kate, hati-hati di jalan ya." Ucap Casandra dan Valerie sambil melambaikan tangan mereka dan kami pun berpisah, mereka berjalan menuju mobil Casandra dan aku berjalan menuju halte bus.

***

Thank you for reading this story :)
Sorry kalo masih ada typo, and once again, dont forget to vomments yaaaa :);)

HeartbeatDonde viven las historias. Descúbrelo ahora