Chapter 21

4.4K 330 8
                                    

Satu sisi positif yang Veera kenali dari Poleus hari ini, adalah kalau dia memiliki indra perasa yang mujur. Ketika dia mengatakan es krim stroberi dari Arta beda kelas, dia tidak salah. Veera barangkali akan mengingat rasa es krim ini sepanjang dia bernafas. Seenak dan sesegar itulah setiap siuk krim yang dilahapnya hari ini.

Arta memiliki reputasi yang sangat baik. Salah satu kota tercantik yang pernah dibuat di dunia, semua orang berkata begitu. Dan untuk kali pertama, Veera tidak bisa menampik kalau Kota yang menjadi muara penyiksaannya sekarang, sebenarnya begitu elok dipandang kalau saja dia tidak dikekang di balik jeruji yang disebut istana.

Tata kota begitu rapi nan apik, setiap jalan seperti dibuat sedemikian rupa agar nyaman dilalui. Pejalan kaki menjadi pemandangan utama. Setiap warga hilir mudik, entah menjadi konsumen atau pedagang. Kios-kios yang dibuka di pinggir jalan mengagumkannya begitu rapi, tidak seperti di Amura di mana terkadang beberapa kios nakal membuang sampah dagangan sembarangan. Nyatanya di sini peraturan kebersihan sangatlah ketat, sangsi pelanggarannya juga sama besarnya. Bangunan begitu raksasa dibandingkan dengan desanya. Mengagumkan bagaimana jaman sudah bisa membuat bangunan 5 lantai di satu kaveling tanah. Yang memilikinya pasti orang kaya. Veera membatin.

Dan yang lebih mengejutkan lagi, adalah sebanyak apa kereta kuda yang berlalu lalang di jalanan.

Ini jelas bukan kali pertama Veera melihat kereta kuda. Namun di desanya, hanya terhitung jari orang yang memiliki uang cukup untuk memiliki seekor kuda. Apalagi kereta kuda. Karena itu membayangkan betapa banyaknya orang kaya yang tinggal di kota ini, Veera terkagum-kagum sendiri.

Dia tersenyum melihat setiap sudut jalanan yang dia lalui. Sudah begitu lama dia tidak mengecap udara segar, rasanya kini paru-parunya kembali hidup.

Walau begitu, secantik ini Arta sekalipun, tetap di hatinya membubuh tinggi keinginan untuk kembali ke Amura. Desa tercintanya. Rumahnya. Tempat di mana di tidak merasa disiksa maupun diasingkan. Tempat yang akan selalu dia damba di dalam sadar juga tidurnya.

Dia terkesan tidak tahu terima kasih, padahal Poleus sudah lelah-lelah mengeluarkannya dari balik dinding istana. Bahkan jalur rahasia itu menuju ke sebuah gua kotor buatan yang nantinya menuju sebuah rumah terbengkalai di sisi Ibukota. Bukan sama sekali jalur yang pantas ditempuh oleh seorang Pangeran.

Namun Poleus membantu Veera keluar. Dan rasanya tidak pantas kalau dia menunjukkan ketidakpuasannya.

"Tunggu di sini." Veera menoleh kebingungan, masih memakan es krimnya, ketika Poleus yang mengenakan masker – demi menyembunyikan parasnya – masuk ke sebuah toko di pinggir jalan. Ketika Veera melihat, itu ternyata adalah toko perhiasan. Bukan yang mewah seperti bangunan-bangunan tengah kota. Malah usang dan bagai lekang termakan waktu. Sekalipun begitu, Poleus dengan percaya diri memasukinya. Bagai ini bukan kali pertama dia datang.

Veera ikut menyusul. "Kau mau apa?"

"Pengrajin emas ini berasal dari Krona. Aku mengenalnya." Veera bisa melihat Sang Pemilik Toko langsung berbinar begitu cerah ketika Sang Pangeran melepas penyamarannya. Mereka berbicara dengan bahasa Krona yang tidak Veera mengerti, sebelum akhirnya Poleus kembali, beberapa menit kemudian, mengajak Veera duduk di salah satu kursi kayu di sana. "Aku memesan kalung. Tunggu di sebentar. Dia akan menyiapkannya dengan cekatan."

Masih kebingungan, Veera menanti 15 menit setelah itu. Baru Sang Pemilik Toko berjanggut panjang, datang membawa dua kotak di tangannya. Dia menyerahkannya kepada Poleus.

"Satu buatmu." Kata pria itu, selagi mereka berjalan keluar.

Veera meraih hadiah yang Poleus berikan dengan kening berkerut. Dia membukanya dan menemukan sebuah kalung polos, dengan persegi panjang emas pipih di ujungnya. Ketika Veera membaliknya, tertulis di sana 'Sie Anoe' dengan tulisan kaligrafi elok. Kening Veera berkerut, dan dari kebingungannya, Poleus langsung menjelaskan.

The King's Pet | Peliharaan Sang RajaNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ