Chapter 6

6.5K 398 32
                                    

Veera POV

Mencintai pria yang salah selalu akan menjadikanmu nestapa. Turun-temurun, begitulah takdirnya. Namun mencintai pria yang sudah memiliki takdir yang bukan dirimu, adalah hal yang lebih menyakitkan lagi.

Aku membenci Ernest. Aku marah padanya. Pada setiap rahasia yang dia sembunyikan, pada setiap kebohongan yang dia coba seludupkan dariku. Aku telah membencinya sejak aku menemukannya menungging kuda hitam berkilau, mengenakan mahkota di kepalanya, bersama delegasinya di desaku. Aku membencinya semenjak kejadian itu, 1 minggu yang lalu.

Namun kalau dikatakan ulang, aku baru membencinya 1 minggu.

Namun aku telah mencintainya 2 tahun setengah.

Bukan perbandingan yang ideal, aku tahu. Dan aku bukan wanita paling mudah untuk mengubah perasaan.

Aku rasa... aku masih mencintainya. Sebagaimana pun aku mencoba mengatakan kalau aku mesti membencinya. Sebagaimana pun aku coba menggambarkannya sebagai petaka di dalam kepalaku. Aku belum sepenuhnya melupakan semua rasa sayang yang kumiliki kepadanya. Dan itulah yang menjadi penyebab aku menangis sendu di atas ranjangku sampai pagi esok tiba. Yang mengartikan, kalau ucapan dayang-dayangku benar, maka upacara pernikahan Ernest, entah dengan siapa, akan dilaksanakan esok hari.

"Cincin itu benar." Aku membisik, pagi itu ketika aku bangun. "Dia benar sudah bertunangan. Dia akan menikah."

Dan apa akan jadinya aku?

Kembali terngiang di kepalaku ucapan Collin semalam. Kalau Ernest adalah Raja pada umumnya yang gemar menaruh perempuan simpanan di sampingnya. Raja yang tidak pernah puas dengan ratunya, dan menaruh hati pada wanita lain yang hanya akan menjadi pajangan seumur hidup di dalam istananya, tanpa memiliki wewenang kerajaan, dan seumur hidup menjadi burung dalam sangkar emas milik Sang Mahkota.

Membayangkan aku menjadi burung itu, rasanya aku sudah ingin muntah saking enggannya.

Sepanjang hari itu, aku tidak bernafsu makan. Aku hanya mengisi perutku dengan dua buah beri dan sepotong kecil roti selai, menolak makan siang, juga makan malam. Rinn dan yang lain tampak khawatir, namun aku tidak memiliki tenaga untuk memedulikan mereka. Aku ketakutan setengah mati sepanjang hari. Aku kesedihan sampai tak berujung sepanjang siang. Aku merindu rumah sepanjang aku tersadar.

Aku hanya ingin kembali ke desaku. Menjauhkan diri dari sang monster dan kembali ke tempat di mana kau bisa menjadi diriku sendiri. Ke tempat di mana aku bisa menyebut rumah. Sekalipun bangunannya tidak semewah di sini, makannya juga tidak seenak di istana, namun rumah megah yang tidak terasa bagai rumah bukanlah rumah menurutku. Aku benci di sini, aku ingin kembali.

Aku butuh kembali.

"Aku harus pergi." Aku bangun dari ranjangku, ketika aku melihat bulan menaik tinggi lewat jendela kamarku. Aku sudah lelah bersendu sepanjang hari. Aku sudah capek meratapi kesialanku sepanjang petang. Dan aku sudah cukup jera berada di kastel menyeramkan ini 7 malam lamanya. Aku sudah cukup bersabar, dan kali ini aku harus angkat kaki. Yang sesungguhnya.

Banyak yang kuperhatikan selama 7 hari belakangan. Sebab aku senantiasa mencari celah untuk kabur dari tempat menyeramkan ini.

Pertama, fakta kalau aku tidak pernah dibiarkan sendirian. Setiap aku memasuki kamar, tiga dayangku akan berjaga di depan pintuku. Jikalau kasusnya seperti kemarin malam, mereka bertiga bekerja mencuci pakaian, maka prajurit berbaju baja akan menunggu depan pintu. Namun hanya ada satu waktu di mana aku hanya dijaga oleh satu orang wanita bertenaga sama sepertiku, yaitu waktu lebih dari tengah malam.

Ketiganya akan selalu mengintip isi kamarku, memastikan aku sudah tidur. Dan sesuai dengan shift yang telah ditentukan, mereka akan bergantian untuk berjaga malam. Dua hari yang lalu, Colin yang berjaga. Sedangkan kemarin malam, seusai mencuci pakaian, Noe kembali untuk menjaga pintuku. Artinya malam ini, Rinn yang akan berjaga. Beruntungnya, wanita paling pendek dan tampak paling lemah di antara ketiganya. Juga berperawakan mirip denganku.

The King's Pet | Peliharaan Sang RajaWhere stories live. Discover now