Serangan Mendadak

717 30 1
                                    

BOOM!!!

DUAR!!!!

GRRRAAAHHH!!!

"AAAAHHHHG!!!"

Sebuah serangan tidak terduga mengarah ke bangku penonton. Hal itu membuat semua orang berteriak histeris. Situasi langsung kacau dan tidak kondusif.

SRANG!!!

WUSH!!!

BRAK!!!!

GGGGRRRAAAHHHH!!!!

Aura hitam mulai menguar dari segala penjuru. Orang-orang misterius bertudung hitam muncul dan mengepung seluruh penjuru lapangan.

"Kenapa ada penyerangan tiba-tiba?" gumam Seano. Pemuda itu dengan sigap mengatur 10 murid perwakilan perguruan untuk ikut membantu.

Tidak hanya perguruan Pedang Putih yang menyerang orang-orang misterius itu. Semua orang yang memiliki kemampuan bela diri atau biasa disebut pendekar ikut terjun membantu.

Evelyn dengan lihai menebas semua orang bertudung itu tanpa ekspresi. Gerakan pedangnya mirip seperti orang yang tengah mencari di medan pertempuran. Kekuatan Evelyn langsung menumbangkan lima orang sekaligus.

Jordan serta Lucyana menyatukan kekuatan mereka. Pasangan yang tengah dimabuk cinta itu menunjukkan kebolehan mereka. Keduanya sangat serasi dalam mengayunkan senjata ke arah musuh.

Aura hitam samar-samar mulai menyebar ke seluruh penjuru. Pekikan minta tolong dan raungan kesakitan menggema di berbagai penjuru di lapangan pertandingan.

Orang-orang yang tak sempat melarikan diri harus menjadi sasaran empuk dan kehilangan nyawa. Orang-orang misterius itu tanpa belas kasih menebas setiap orang tanpa pandang bulu. Wanita, pria, pendekar, warga biasa, bahkan anak-anak, mereka tebas semua.

Evgen sebisa mungkin menekan kekuatan gelap yang mulai bangkit perlahan. Dirinya mengayunkan pedang di tangannya tanpa ragu. Tatapan tajam Evgen melayang ke setiap orang yang melawannya.

Di sisi yang berlawanan dengan Evgen, Alaska menebas tanpa hambatan apapun. Masih dengan ekspresinya yang datar tanpa memancarkan emosi, Alaska menumbangkan banyak musuh.

"Aura iblis", gumam Alaska pelan.

Alaska menoleh ke arah Evgen. Memastikan Evgen tidak membangunkan kekuatan gelap di tubuhnya.

"Tuan Muda Bouvier bisa mengendalikan energinya. Kau tidak perlu khawatir, Aska", ucap Seano di samping Alaska.

Alaska mengangguk pelan. Dia kemudian kembali fokus pada pertarungannya. Seano juga ikut membantu menumpas para penyerang itu.

"RAFAEL AWAS!!!"

BRAK!!!

SRAT!!!

Sebuah serangan melesat ke arah Rafael dari titik butanya. Beruntung Evgen tepat waktu menyelamatkannya. Pemuda itu melemparkan pedang di tangannya. Menghunus tepat ke jantung si penyerang.

"Tuan muda", panggil lirih Rafael dengan mata terbelalak.

"TUAN MUDA! AWAS!!!" lirihan Rafael berganti menjadi teriakan saat melihat ada orang yang menyerang Evgen dari belakang.

Dengan refleks, Evgen mengarahkan telapak tangannya yang sudah dialiri kekuatan tepat ke dada sang lawan.

BRAK!!!

Orang itu terhempas jauh. Tanpa sadar, Evgen membangunkan kekuatan gelap yang sudah lama tertidur di dalam tubuhnya. Aura hitam yang samar mulai melingkupi tubuh Evgen.

Fate Of LifeWhere stories live. Discover now