kisah viken (21)

82 16 1
                                    

Happy reading.

"Pernak-pernik cantik.. ayo silahkan tuan.."

"Semangka manis..!! Semangka manis..!!"

"Topeng-topeng.. anak-anak pasti suka.. ayo silahkan dibeli."

Teriakan para pedagang di dalam festival guna menarik pembeli membuat suasana semakin ramai. Beberapa rengekan dari anak-anak dan tawar-menawar dari para ibu yang suka merugikan penjual juga turut meramaikan suasana.

Dekorasi berbagai lampion bergantung di tiang-tiang sepanjang jalan. kebanyakan orang disini memakai pakaian hitam menjadi ciri khas pakaian disini. Tetapi tak terkesan suasana seram disini. Justru sangat positif.

Bahkan kedua tokoh pria kita terlihat senang dengan pemandangan nya. Apalagi pria manis berambut kecoklatan itu, tak henti nya berlarian senang mendatangi beberapa penjual pinggir jalan hanya untuk melihat-lihat. Mau tak mau pemuda dengan wajah datar yang menemaninya turut mengikuti.

Sampai mereka berhenti di sebuah toko pernak-pernik. Pria manis itu menunjukkan gelang hitam bercorak merah dengan sebuah bandul beruang coklat pada pria yang bersama nya.

"Terlihat lucu kan yeobo?"

"viken lucu"

"Heh!! Berhenti membuatku memerah Tuan Terry!"kaya viken sambil menutup pipinya memerah.

Sedangkan sang pelaku hanya tersenyum tipis dan menundukkan kepalanya. Ia sedang berfikir kata Hyung nya setelah kedatangan viken ke sekolah. Dimana Terry sangat membenci kelakuan jahil pria manis itu dan mengadukan nya pada kakak nya hanzi pada malam hari. Soalnya kakak nya hanya terkekeh geli mendengarnya dan mengatainya cerewet. Padahal hanya beberapa kata yang keluar dari mulutnya untuk mendeskripsikan viken yaitu.

'menyebalkan, sok kenal dan sombong' sudah mendapat tawa sang kakak yang menggelegar. Dan kata ini yang keluar darinya.

"Adik, jangan terlalu membenci karena kelak kau akan menjadi orang yang paling menyayangi nya."

Apa ini yang dimaksud, sekarang ia merasa setelah mereka keluar dari goa itu. Ia harus melindungi viken, dan menjadikannya prioritas kehidupan nya. Apa ini... Rasanya menyayangi?

"Huh? Apa?"

"Apanya yang apa? Aku sudah berteriak memanggil nama mu. Tapi kamu malah cuek.. diam biarkan aku memasangkan nya."

Rupanya viken sedang menarik tangan Terry dang memasangkan gelang beruang itu di pedang putih yang ia pegang. Selesai melakukannya ia tersenyum puas menikmati hasilnya.

"Kenapa di pedang?"

"Eh apa kamu lupa peraturan keluarga mu sendiri? Tidak boleh mengenakan aksesoris di sekolah. Daripada di tangan nanti di sita lebih baik di jadikan bandul untuk pedang mu."jawab viken

"Untukku?"

"Lama-lama aku gemas denganmu yeobo. Tentu saja untukmu" kata viken kesal.

Terry melihat ke pegangan pedangnya. Gelang itu digantung pegangan pedangnya. Membuat pedang putih dengan hiasan naga putih itu terlihat lucu di bagian atas.

Moral of story from prince(Taegyu)Where stories live. Discover now