kisah viken (17)

98 13 2
                                    

Happy reading.

"Akhh.. benar-benar menyakitkan. Pinggang ku sakit... Pelan-pelan jalannya.. huaren Hyung, Nana Hyung..."

"Yah.. siapa suruh kamu melakukan itu bersama Terry"

"Sudahlah. Kalian jangan bertengkar. Viken apa pinggang mu masih sakit? Nanti hyung pijat ya?"

koridor sekolah forestick tempat Mereka ini adalah viken,huaren dan naren. Mereka berdua berdiri diantara viken dan memapah nya. Terlihat dia memang susah berjalan. Tapi mau bagaimana lagi.. mereka kan harus memulai kelas.

"Huaren-ah.. kamu harus selalu menjaga viken dengan ketat. Kenapa semalam kamu bertindak sembrono bersamanya."

"Naren. Jangan membahasnya lagi, setelah kembali nanti tolong jangan beritahu paman Naka dan bibi si Cheng ya. Kalau aku mendapatkan hukuman pukulan papan lima puluh kali." Kata huaren dengan nada memohon.

"Lah.. Aku!! Aku mendapatkan pukulan tiga ratus kali. Menurut Hyung itu tak sakit!? Untuk berdiri saja aku meminta bantuan kalian" sela viken dengan nada kesal.

"Jangan dibahas. Bukankah masalah ini memang terjadi karenamu?"

"Tak ada yang memaksamu minum arak bersamaku huaren Hyung"

"Sudahlah.. apakah kalian masih mau bertengkar?"ucap naren dengan nada tegas.

Mereka berdua terdiam, terlihat sekali naren sedikit tersulut emosi karena pertengkaran mereka.

"Emm.. Aaakkkhh. Nana Hyung tubuhku sakit sekalii.. "rengek viken padanya.

"Kali ini adalah pembelajaran untukmu.. kamu tahan sebentar ya. Setelah pembelajaran selesai pembelajaran. Aku akan memasakkan  roti bawang putih untukmu"

"Nana Hyung. Luka ini harus banyak makan roti itu. Baru bisa sembuh."

"Dan akan lebih baik jika membuat banyak. Benarkan viken?"

"Benar huaren Hyung. Hehe.."

Naren terkekeh geli mendengarnya dan berkata "kalian berdua ini ada-ada saja"

Tap..tap...tap.. suara langkah kaki terdengar dari ujung koridor. Mereka pun melihat ke depan siapa itu.

Ternyata itu adalah putra mahkota hanzi. Ia baru saja keluar dari perpustakaan membawa satu buku putih. Mereka pun berhenti guna menyapa hanzi.

"Greetings, Your Highness, Prince of Hanzi"

Hanzi menunduk dan mengangguk sambil tersenyum.

"Putra mahkota, aku melanggar peraturan lagi.."ujar viken dengan nada menyesal.

"Semalam kalian sedikit keterlaluan. Tapi ayah sedang marah tadi. Jadi menghukum kalian sedikit lebih berat. Kayu pemukul itu sangat berat. Luka dipunggungmu ini perlu sepuluh sampai setengah bulan baru bisa sembuh.." kata hanzi dengan senyumnya.

"Apa?lama sekali.."

"Karena itu aku akan menunjukkan sebuah tempat berobat kepadamu. Itu akan membuatmu sembuh lebih cepat Agar tak menganggu belajar mu.."

Moral of story from prince(Taegyu)Where stories live. Discover now