kisah viken(2)

196 18 3
                                    

Happy reading

⊰᯽⊱─━•✮•❈⊱✿⊰❈•✮•━─⊰᯽⊱*

Forestick School

"APA MAKSUDMU KAMI TAK BOLEH MASUK!?"

Teriakan dari pemuda manis dengan pakaian merah dan hitam. Itu membuat semua orang menutup telinganya. Sebut saja dia Huaren.

"Ma-maaf Tuan muda. Jika tak ada undangan maka tidak boleh masuk." ucap penjaga pintu gerbang sekolah.

"Hei pak tua!! Sudah kubilang Yang bersama ku ini adalah pangeran kedua Naren dari Elvishern Palace. Putra kedua dari Raja Nakayu dan Ratu Dong si cheng. Dan juga adik dari Xiao Dehan sang putra mahkota. KENAPA KAU MASIH TAK MAU PERCAYA PADAKU. KAU MAU KERAJAAN INI BERPERANG!?" Jelas Huaren.

"shuuttt... Huaren... Sudahlah jangan berdebat itu tidak baik tau.." ucap naren menenangkan huaren.

Meskipun mereka berbeda darah, tapi mereka selalu seperti ini. Saling membela. Huaren adalah anak gelandangan yang ditemukan sang ratu di suatu pasar di kerajaan Elvishern palace. Dan akhirnya di adopsi oleh sang ratu sebagai adik dari Naren putranya.

Dan melihat huaren, naren merasa senang karena dia mempunyai seorang adik. Dia sudah lama menginginkan seorang adik. Namun sang ratu tak bisa langsung memberikannya. Karena sang ratu sempat mengalami insiden yang membuatnya sulit memberikan keturunan setelah kelahiran naren.

"AKU TAK TERI-"

"minggir." potong seorang pemuda menunggangi kuda putih di belakang huaren.

Seketika rombongan beserta huaren minggir dari jalannya. Pria itu menggiring kudanya supaya lebih dekat dengan penjaga gerbang.

Dia menunggang kuda dengan wajahnya yang begitu datar. Sesekali melirik ke arah rombongan Elvishern palace. Smirk tertera diwajah nya ketika melirik naren.

Pemuda itu memberhentikan kudanya di depan gerbang sekolah itu. Dan dia mengeluarkan undangan di dalam saku baju kerajaannya. Dan memberikannya kepada penjaga itu. Penjaga itu pun mengecek keaslian undangan tersebut. Sampai akhirnya dia mengangguk dan membukakan gerbang untuk mereka. Dan menunduk hormat.

"selamat datang, untuk pangeran haruto beserta rombongan. Silahkan masuk"  ucap penjaga gerbang itu sambil menundukkan badannya.

"terima kasih." jawab haruto.

Haruto pun melihat kebelakang tempat rombongannya berada. Dan memberi kode untuk masuk dengan menggelengkan kepalanya ke dalam.

Haruto maju dengan kuda nya terlebih dahulu, lalu disusul beberapa prajurit. Di tengah para prajurit itu ada seorang pemuda menunggang kuda putih dengan baju putih dilengkapi jubah sutra menutupi kepalanya. Jadi hanya mulut pemuda itu yang terlihat.

Pemuda itu menggiring kudanya menuju gerbang. Namun dia memberhentikan kudanya di depan naren. Pemuda itu menoleh ke arah naren.

Naren yang ditoleh jelas menunduk takut. Pakaian pemuda itu menurutnya menakutkan. Huaren yang peka dia mengarahkan melindungi naren dengan badannya dengan satu tangan dibelakang tubuhnya bersiap mengeluarkan pisau kecil dibalik tubuhnya. Menatap pemuda itu tajam.

Moral of story from prince(Taegyu)Where stories live. Discover now