KISAH VIKEN (9)

85 12 2
                                    

happy reading

Suara kicauan burung terdengar dari atas langit, begitu merdu nya. Di dampingi suasana forestick school yang sangat asri dan segar. Letak nya yang di atas air tejun membuat kesan sangat indah. Saking indahnya Matahari juga seakan malu-malu menampakkan sinarnya dan lebih memilih bersembunyi dibalik awan yang putih.

Sayangnya suasana ini tak bisa dinikmati secara langsung oleh sang pangeran kita viken jung. Karena terjebak di ruang kelas yang pengap juga sedikit berisik, membuatnya tak nyaman sama sekali apalagi teman sebangku nya terry. Ia juga sangat membosankan karena dia hanya terus menulis sesuatu yang ditulis theodore di depan namun lebih banyak punya nya sih, sepertinya dia menggunakan bahas nya sendiri.

Viken menguap, dia terlihat sangat mengantuk. Mungkin karena usai insiden kemarin malam dia kembali ke asrama dan ternyata sudah sangat malam. Bahkan dia harus mendapatkan jeweran andalan huaren yang membuat telinga nya memerah sampai sekarang.

 Viken melirik kearah terry yang sibuk menulis di sampingnya. Lalu ia membuat wajah seakan sedang memikirkan sesuatu, pada akhirnya bibir nya terangkat mendapatkan sebuah ide. Ia meronggoh saku celana putihnya dan mengeluarkan sebuah kertas merah. Di ambil nya gunting di tempat pensil depan mereka dan menggunting kertas itu menjadi stick man.

Kemudian ia menulis 'life' pada sisi kertas itu. Di letakkan stick man itu di meja mereka, lalu keluarlah percikan kecil berwarna merah darinya. Dengan sebuah keajaiban stick man itu hidup dan berdiri. Stick man itu menoleh ke arah terry dan melambaikan tangan padanya, akan tetapi tak di gubris oleh terry.

Tak menyerah, stick man itu terbang kearah bahu terry. Namun, miris stickman itu terlihat oleh theodore dan membuatnya murka.

"VIKEN JUNG!!"

"AHH! IYA HADIR!!" ucap viken sontak berdiri dari tempat duduknya.

Sementara stick man itu sudah mendarat di bahu terry memanjat ke wajahnya. Hal itu dilihat oleh orang-orang disana termasuk terry sendiri melirik stick man itu. Tak sampai memanjat hanya sampai di lehernya sudah di ambil oleh terry. Ia melirik sinis kearah orang yang berdiri di samping nya yang tak lain adalah viken. Bukannya takut viken justru terkekeh geli menahan tawa nya. Di remat lah stick man itu oleh terry menjadi lumatan kecil.

"dikarenakan kamu tidak mendengar pelajaranku.."jeda theodore. Ia duduk di meja nya dan menatap lurus kearah viken "aku akan mengujimu.."

Ruangan itu seketika hening mendengar ucapan dingin theodore. Tak ada yang berani bicara hanya suasana berubah menjadi menegangkan.

"siluman,iblis,hantu dan monster apakah mereka sama?"

"tidak sama.." jawab viken.

"bagaimana membedakannya?"

"seluman berasal dari makhluk hidup selain manusia. Iblis berasal dari orang hidup. Hantu berasal dari orang yang sudah mati. Dan monster berasal dari makhluk hidup selain manusia yang sudah mati" jelas viken tersenyum bangga atas dirinya.

"berikan aku contoh membedakan siluman dan monster!" perintah theodore

Permintaan Theodore membuat viken sedikit bingung untuk mencari objek untuk di jadikan contoh. Ia melihat ke sekeliling nya,pandangan nya terhenti pada pohon kecil di meja Theodore. Viken Tersenyumlah berbinar mendapatkan objeknya.

"Mudah,pohon kecil yang ada di meja anda. Jika dia tumbuh menjadi pohon yang besar dan di penuhi energi positif selama hidupnya, jika berubah jadi manusia dia akan memiliki kesadaran dan bisa saja bersikap seperti manusia pada umumnya ini adalah siluman. Namun jika aku menebang pohon itu sampai mati. Pohon itu akan melatih dirinya jadi makhluk gaib ini disebut monster." Jelas beomgyu sesekali menunjuk pohon kecil di meja Theodore.

Moral of story from prince(Taegyu)Where stories live. Discover now