KISAH VIKEN (11)

87 13 3
                                    

!Happy reading!

Apakah benar-benar ada rahasia dibelakang gunung vorest?-batin viken.

Viken berdiri diam di tepi air terjun di depannya. Menatap gunung yang berselimut kan air terjun itu. Tatapan pemuda itu terlihat serius. Lalu..

SRING

TING

Viken berbalik sambil mengeluarkan pedang. Ia menyerang seseorang yang berdiri diam di belakang tubuhnya. Pria yang di serang viken reflek membela diri dari serangannya. Pria itu mengeluarkan pedang nya dari sarung pedang putih miliknya. Menangkis setiap serangan viken.

TING

TING

Dentingan pedang berbenturan satu sama lain membela diri mereka masing masing. Lompatan dan berputar sesekali membuat mereka terlihat indah. Gaya bertarung yang berbeda dari kerajaan mereka masing-masing membuat kesan adanya pertarungan antar kerajaan.

Pakaian putih mereka menjuntai ikut bertebangan Angin sejuk dari air terjun di belakang viken. Bukan hanya pakaian bahkan rambut viken yang mulai panjang juga ikut terlibas dengan indahnya. Sangat cantik.

TING

Dentingan pedang terakhir dari pria itu terlalu kuat hingga viken terpental dan hampir jatuh ke bawah air terjun. Mata viken terpejam pasrah jika dia akan basah kuyup setelah ini.

GREB.

Sedetik.

Dua detik.

Kenapa dia tak basah? Apakah air terjun ini dalam? Oke viken mulai takut sekarang. Ia mulai semakin takut tapi mau tak mau dia harus melihat keadannya sekarang kan. Karena ada sesuatu yang menyentuh pinggang rampingnya.

Viken mulai membuka matanya perlahan-lahan. Pengelihatan viken sedikit kabur melihat wajah pria yang menyerangnya itu. Wajah pria itu membelakangi cahaya hingga sedikit tak terlihat oleh viken. Tapi tak lama setelahnya..

"e-eh Terry Hyung.. k-kamu.." ucap viken terkejut.

Posisi mereka juga terkesan ambigu. Viken yang akan jatuh, ditahan oleh Terry dengan memompa pinggang mungilnya dengan tangan kanannya dan tangan kirinya memegang pedang.

Tatapan pria itu datar, tapi karena cahaya matahari membuat Terry terlihat lebih indah sekarang Dimata viken. Terdiam lama dengan posisi itu, sampai akhirnya.

Terry mengangkat dan menegakkan badan viken. Dan melepaskan pinggang pria kecil itu. Ia mundur beberapa langkah menjauh dari viken.

Mereka berdua terdiam.  Suasana menjadi canggung. Viken pun menyarangkan kembali pedangnya. Ia melirik malu pada Terry yang menatapnya dengan datar.

"Emm.. T-Terry Hyung. Ta-Tadi aku tak sengaja. Kamu juga terlalu tidak mengeluarkan suara dan bertanya sama sekali. Membuatku tidak memiliki persiapan sama sekali.. ma-maaf" ujar viken canggung.

Terry menunduk sebentar dan kemudian menganggukan kepalanya. Kembali menatap viken dengan datar tanpa ekspresi apapun.

Kemudian viken menggeleng, menghilangkan rasa canggung nya. Ia kembali tersenyum dan berjalan menghampiri Terry.

Moral of story from prince(Taegyu)Where stories live. Discover now