bagaimana bisa?

126 17 0
                                    

!Happy reading!

BRUKK!

"AGHHH-!!"

"8. Teruskan solon lalu kau akan menyusul shion" ujar bear sambil memotong kayu cendana yang entah darimana dia diapat.

"T-tuan zhou, apakah tidak ada hal lain yang bisa anda lakukan selain menghitung berapa kali jatuh nya kami!?" geram solon sambil mendudukan dirinya.

Bear menggeleng pelan. Dia melanjutkan memotong kayu cendana itu. Seolah tak peduli bahwa ada bahaya yang mengancam dibelakangnya.

"kalian bilang mau mengatasinya tanpa aku. Kenapa sekarang malah mengeluh?" tanya bear.

"Ta-tapikan-"

BRUK!

"ADUHH!! AWW..!"

"SHION!!" Teriak solon menghampiri shion.

"10. Selamat shion kau memecahkan rekor 10 kali jatuh duluan daripada yang lain. Aku kira solon yang akan menggantikan posisimu. Ternyata tidak"

Solon memapah shion dengan tatapan kesal. Begitupun shion walau sedikit malu karena dia merasa bahwa dia lemah karena jatuh berkali-kali.

Tak lama paman zhou mundur dengan posisi masih menghadap monster itu. Dia menatap tajam kearah bear.

"SETIDAKNYA BANTU KAMI BODOH!. BUKANNYA MEMBUAT MINYAK WANGI SEPERTI ITU!" teriak paman zhou.

Bear menutup sebelah telinganya meringis mendengar teriakan paman zhou.

"aduh istriku, jangan teriak aku tidak tuli tau. " ucap bear cemberut.

"Persetan dengan telingamu. Cepat Bantu kami!"

"ishh istriku, tenagaku kan belum pulih. Kenapa kau tega sekali padaku." rengek bear.

"kau belum sekarat mana mungkin tenagamu sehabis itu. Cepat bear!!"

"huft... Aku tak bisa."

"kenapa!?"

"tenagaku habis. Energiku habis aku tak bisa melakukan apapun termasuk memakai senjata orang lain lagi. Aku hanya bisa memakai senjata ku sendiri tapi aku tak tau dimana itu. " jelas bear

Seketika paman zhou terdiam. Benar juga yang dikatakan bear. Menyadarkan lia membuat bear mengeluarkan banyak energi sihir dalam tubuhnya. Dan dengan energi itu juga dia bisa membuka dan memegang pedang noa.

Karena sebuah pedang akan membutuhkan energi sihir jika bukan pemiliknya yang memakainya. Sejak bertemu bear. Paman zhou tidak mengetahui apa dan dimana senjata yang bear pakai.

Tapi...

Paman zhou melotot sesaat. Dia menghampiri bear. Dan menarik bear untuk berdiri. Dia mendorong bear untuk berputar. Dan berhentikan ketika bear membelakangi paman zhou.

"e-eh istriku, apa yang kau lakukan?"

"diam!" gertak paman zhou.

Moral of story from prince(Taegyu)Where stories live. Discover now