anak muda

229 22 1
                                    

Happy reading!

Mereka terus memperhatikan lia menari dengan anggunnya. Namun hanya satu orang yang menikmatinya yang lainnya malah khawatir.

Orang yang menikmati itu dengan senyuman adalah bear. Dan yang khawatir adalah paman zhou. Dia tak mengerti di saat seperti ini seharusnya mereka membantu lia. Bukannya menikmati tarian nya seperti orang mesum. Apa bear sudah gila? Bahkan dia tersenyum melihat lia menari. Ishh

"jangan berpikir aku gila paman" bear beralih menatap paman zhou.
"aku hanya merasa de ja vu akan hal ini." lanjutnya tersenyum.

"gila ka-"

"ITU.. PUTRIKU LIA..! "potong seorang wanita yang kita ketahui dia Taeha.

Tapi.. Ada yang berbeda dia tak sendiri. Dia bersama sekumpulan pria muda berpakaian sutra dengan 2 warna yaitu putih dan biru. Mereka bergegas menghampiri puncak bukit.

Bear pov

Pakaian itu.. Hahaha... Berapa tahun aku pergi. Sepertinya sudah sangat lama sejak aku melihat pakaian itu. Apa...

Apa, dia masih memakainya? Ku rasa tidak. Apa dia menjadi kriminal atau menjadi guru yang dia cita-citakan ya?

Huh?

Kenapa aku malah memikirkannya! Hey sadarlah bear dia itu kan yang...

Pov end.

"permisi tuan-tuan, bisa kalian sedikit menjauh dari wanita itu?"minta salah satu dari mereka pada bear dan zhou.

"a-ahh iya... Baiklah" ujar paman zhou sambil memundurkan sedikit badannya.

Beberapa dari mereka mulai mengelilingi lia. Dan memasang bendera hitam bersimbol naga merah di sekeliling lia.

Namun,  bear dia fokus menatap ke arah pemuda yang meminta mereka mundur itu. Tatapan yang intens bukan untuk mengintimidasi tapi lebih ke tatapan lembut penuh kasih.

"e-eemm... t-tuan bisa anda mundur sedikit?" minta pemuda itu sekali lagi.

"Bear! Apa yang kau lihat. Mundur!" teriak paman zhou.

"a-apa ka-kalian dari Forestick?" ucap bear tergagap.

"em... I-iya tuan."

"g-generasi berapa?"tanya bear.

"generasi ketujuh belas. Tuan"

Air mata tak terbendung lagi oleh bear. Dia menunduk dalam diam dan tersenyum tipis.

Sedangkan pemuda yang ditanyai nya bingung sekaligus khawatir akan pria ini. Kenapa dia menangis?

"JAKAH! APA MENURUTMU SEKARANG WAKTU YANG TEPAT UNTUK BERGOSIP!" Teriak seorang pemuda yang masih berdiri di belakang bendera itu.

Sontak seseorang yang sudah diketahui namanya jakah itu panik. Harusnya dia tak mengobrol dengan orang-orang jika darurat begini. Aduhh bisa-bisa gelar itu di cabut darinya. Tidak-tidak boleh!

Jakah pun bergegas menempati tempat kosong di lingkaran itu. Dia pun ikut menancapkan bendera tersebut.

"baiklah teman-teman! Mari lakukan!" ujar jakah.

Moral of story from prince(Taegyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang