24 - Singkat Saja, Semangat!

45.4K 3.1K 45
                                    

Kembali ke pengaturan awal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kembali ke pengaturan awal. Sama sekali tak menatap nyalang ke arahnya, melenggang tanpa menyapa seorang gadis yang baru saja turun dari mobil, justru bergegas pergi tanpa mengingat perihal kesepakatan keduanya tempo hari.

Agatha menggeram kala Dirga bersikap acuh seolah tak peduli dengan dirinya dan juga sebuah pernyataan terbuka bahwa keduanya harus berangkat sekolah bersama, pulang pun juga harus sama-sama. Entah lupa atau sengaja melupakan, namun yang pasti Agatha segera mencekal pergelangan tangan cowok itu hingga sang empu telonjak sebelum akhirnya berbalik badan.

"Lo sengaja ninggalin gue, kan?!"

No comment! Dirga tak mau menjawab sekalipun tatapan Agatha mengintimidasi dirinya.

Menepis tangan gadis di depannya, buru-buru menjauh agar tak terlibat kontak mata yang akan menjadi perbincangan beberapa murid yang tengah berlalu lalang.

"Ck! Kalau Dirga kaya gini terus, bisa curiga---"

"Pagi, bestie. Sendirian aja, Dirga mana?"

"Hari ini nggak berangkat bareng? Lagi musuhan, ya?"

Suara Dajjal dari arah belakang kontan membuatnya terdiam sembari memutar bola matanya malas. Reyma dan juga Mona berdiri di sebelah Agatha seolah tengah bertegur sapa dengan sang sahabat, padahal ketiganya merupakan musuh tanpa kata damai.

Terkekeh pelan, sesekali memberikan kode pada Mona setelah mendapati raut gugup dari Agatha.

Bingung. Berusaha bersikap santai serta tak peduli dengan dua iblis berwujud manusia di sebelahnya, namun langkahnya justru dihadang oleh keduanya.

"Udah putus? Cepet amat pacarannya. Itu pacaran apa rental mobil?"

Kembali terbahak dengan sahutan dari Reyma, berniat memanas-manasi Agatha agar tanduk gadis itu muncul di pagi hari yang sebenarnya diawali dengan aktivitas mengharuskan dirinya bersiap di kolam renang utama guna melakukan briefing dengan sang pelatih.

"Hama wereng minggir!" Mendorong bahu Reyma serta Mona, mengangkat jari tengahnya ketika berjalan memunggungi keduanya hingga membuat geram salah seorang gadis yang saat ini menggerutu serta ingin mencabik-cabik raut songong Agatha.

Menepis segala hal yang berkaitan dengan Reyma, Mona, ataupun Dirga. Kini Agatha mencoba menjernihkan pikiran serta matanya untuk memandang sesuatu yang membuatnya menyunggingkan senyum.

Siapa lagi kalau bukan kehadiran dua sosok gadis yang saat ini berjingkrak heboh kala mendengar panggilan dari belakang. "Alice! Grace!" Kedua tangan yang terbuka lebar, siap menyambut pelukan hangat sahabatnya. Saling meluapkan rasa rindu, bergembira atas kehadiran yang tak disangka, hingga hampir meneteskan air mata jika tingkah konyol Alice saat merengek lantaran kehabisan napas tak bisa ditahan.

"Dari mana aja? Kita udah nungguin lo dari pagi." Grace melonggarkan pelukannya serta membetulkan letak tas selempang nya yang kurang nyaman.

"Sorry, gue tadi bangun kesiangan. Ta-tapi coach Winda belum ke sini, kan---"

Seriously, Tha? [TERBIT]✅Where stories live. Discover now