12 - Pertolongan Iblis

50.5K 3.5K 7
                                    

[18+]

Kembali sepi walau setengah dari harinya kali ini terisi dengan wajah Dirga.

Dapat berkunjung ke rumah cowok itu merupakan salah satu hal yang tak pernah Agatha harapkan sebelumnya. Mendapat perlakuan baik dari Arini meskipun wanita itu tahu jika sang anak pernah melakukan hal tercela dengan gadis di sebelahnya, tak menjadikan beliau mengungkit hal itu lagi dan lagi.

Merebahkan diri di sofa selama beberapa menit nampaknya akan membuat Agatha malas untuk kembali bangkit berdiri. Akan tetapi setelah tersadar atas apa yang hendak ia lakukan selepas pulang, gadis itu pun segera beranjak dan berjalan ke arah kamar mandi.

Menatap dirinya pada cermin setelah berhasil masuk. "Cantik begini, masa iya Dirga masih nolak?" Melepas satu persatu kancing pada kemejanya sebelum menikmati guyuran air dari shower.

 "Cantik begini, masa iya Dirga masih nolak?" Melepas satu persatu kancing pada kemejanya sebelum menikmati guyuran air dari shower

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Agatha kira, cowok itu hanya bermain dengan kalimatnya saja. Namun dirinya salah besar. Dirga dan juga sejuta pesonanya mampu menarik perhatian Agatha hingga berhasil menjadikan gadis itu luluh di bawahnya.

Menyesal karena telah menantang cowok itu, kini Agatha harus menelan dalam-dalam penyesalan tersebut ketika merasakan gigitan kecil pada leher jenjangnya.

"Ga, jangan ninggalin bekas!" protes Agatha setelah menarik rambut Dirga, menjadikan tatapan keduanya bertemu dalam hitungan detik.

"Lain kali nggak usah nantangin."

Menyingkir dari tubuh gadis di bawahnya, beralih pada tempat kosong di sebelah gadis itu sebelum dirinya dibuat telonjak kala Agatha sengaja mendorongnya untuk segera telentang.

Gadis itu bangun, merangkak di atas tubuh Dirga tanpa menunggu arahan dari sang empu. Dalam hitungan detik, dirinya menunjukkan sisi liarnya meskipun hanya sebatas melumat bibir sang lawan.

Mengikuti permainan Agatha tanpa protes ataupun menjauhkan diri, Dirga mulai ikut dalam pusaran yang Agatha ciptakan meskipun dirinya tahu batas-batas ketika bermain api di dalam rumah.

"Emang kenapa kalau gue nantangin? Nggak bisa ngibangi permainan gue, ya?"

Dirga mengangkat satu alisnya, berusaha memperjelas pertanyaan tersebut, namun pergerakannya sia-sia setelah bibirnya kembali dilumat oleh sang pelaku yang kini tengah gencar membuka kemejanya.

Membuangnya ke sembarang arah, menyisakan bra yang hanya menjadi penutup pada bagian dadanya. Kini Agatha sama sekali tak keberatan kala Dirga melakukan hal serupa. Melepas kaos putih polosnya sebelum kembali melumat bibir gadis itu.

Keduanya beradu pada gejolak nafsu yang sama, membelai lembut tubuh yang tak terbalut dengan baju masing-masing, hingga suara ketukan pintu dari arah luar menghentikan aksi mereka.

-

-

Tok! Tok! Tok!

Agatha telonjak dari tidurnya. Matanya sempat memerah lantaran menahan kantuk serta baru sadar bahwa tubuhnya hanya terbalut dengan handuk saja.

Seriously, Tha? [TERBIT]✅Where stories live. Discover now