🐣Jreng🐣

27.6K 3.1K 274
                                    

Remaja bertubuh mungil itu sedikit demi sedikit membuka pintu besar nan mewah itu, dia menatap sekitar dengan pipi yang menempel di pintu.

"Ini pintu kenapa berat banget sih, kayanya paman gak ada deh"gumamnya setelah memastikan tidak ada pengawal ataupun Bima yang berdiri di depan pintu saat ini

Tubuh pendek nan bulat itu keluar dengan baju yang lengkap, yup bayi panda akhirnya kembali sekolah setelah 2 minggu tidak di perbolehkan Daddy.

Kaki mungil itu berjalan menuju tangga, sudah lama tidak turun lewat tangga. Yah, tahu saja bagaimana protektifnya tiga bangsawan Amazon itu. Tangga di mansion baru ini memang terlihat tidak ada, alias tersembunyi.

Namun si bayi panda yang cerdik pasti akan tahu, kan Andra badboy.

Tangga tersebut di sembunyikan oleh pintu pada lantai atas dan lantai bawah, menjulang mewah melingkar apik.

Dengan segera tubuh itu menaiki pegangan tangga, lalu meluncur.

"Yuhuuuuuuu"pekiknya pelan, kalau keras nanti ketahuan salah satu titisan setan. Bukannya sekolah, malah dia akan di kurung di dalam kamar dengan borgol dan di pasang diaper.

Tubuh bulat itu mendarat dengan sempurna, dengan cepat ia menuju pintu keluar agar tidak ketahuan. Pagi yang sungguh menyenangkan, membuat sudut bibir itu terus tertarik.

"Darimana kamu Baby?"tanya Arkan menatap sang adik, ia tidak mendengar dentingan lift dan juga Arsen baru saja naik untuk membangunkan kesayangannya ini.

"Emm... Andra habis dari belakang"ucap Andra polos, sungguh bakat tersembunyinya adalah berbohong

"Baby"ucap Daddy dan Arsen yang baru saja keluar dari lift, menatap sang bungsu yang sudah ada di meja makan

"Kapan kamu turun, Daddy dan kakakmu panik mencarimu"ucap Daddy dingin, ia sedikit curiga

"Aku dari belakang, melihat bunga"ucap Andra menatap sang Daddy polos

"Owh, baiklah... ayo makan"ucap Arsen

Mereka memakan makanan masing masing dengan hikmat setelah berdoa, tanpa ada yang membuka suara. Setelah selesai mereka mulai mencium pipi si bungsu, Arsen ke perusahaannya dan Arkan yang pergi keluar kota. Sedangkan Daddy akan ke kantor setelah mengantar bayi panda ke sekolah.

"Jangan nakal, Daddy akan menjemputmu nanti"ucap Daddy menatap sang anak tajam memperingati

"Iya Daddy"ucap Andra jengah, sungguh perjalanan panjang dari mansion di tengah hutan sampai ke sekolah Daddy selalu mengulang ucapannya.

"Ingat tidak ada sekolah bila berulah, jangan kabur"ucap Daddy lagi

"Iya Daddy, lebih baik Daddy minum air setelah ini. Pasti tenggorokan Daddy seperti gurun sahara saat ini"ucap Andra segera turun setelah mengecup pipi Daddy sayang

Mata Daddy menatap tajam punggung mungil itu, tangannya dengan lincah menghubungi seseorang.

"Awasi dia, jangan lengah"ucap Daddy lalu menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi, meninggalkan lingkungan sekolah.

Kembali pada bayi panda,kaki mungil itu melangkah masuk ke area sekolah. Namun ada yang menarik tangannya, ia sempat memberontak namun saat melihat siapa orang yang menariknya ia tidak jadi memberi sapaan sayang dari bibir mungilnya.

"Abang"panggil Andra menyengir menatap Bagas

***

"Daddy"pekik bayi panda berlari

Bibir Daddy berkedut menatap sang anak yang sedang berlari ke arahnya, dengan tas punggung warna biru yang sangat mencolok dari remaja yang lain. Pipi tumpah itu seperti gelombang naik dan turun dengan brutal karna si empu yang berlari kencang.

AndraWhere stories live. Discover now