🐣Petak umpet🐣

36.7K 4.1K 219
                                    

"Huh bosen"gumam bayi panda memandang seluruh ruangan dengan raut gabut yang kentara

Kakinya yang mungil nan pendek di ayunkan depan belakang, ia duduk di sofa sejak tadi. Musim dingin yang menjadi penghambat Andra keluar dari mansion, salju yang menyenangkan namun juga sialan itu.

"Bosan"gumam bayi itu kembali

Daddy? dia pergi ke kantor pagi pagi sekali karena ada meeting penting hari ini, bahkan sebelum si bungsu bangun. Bak bebek kehilangan induk, bayi panda sempat merengek serba salah. Membuat duo datar sibuk pagi pagi mengurus sang bungsu yang seperti perempuan yang moodnya naik turun karena menstruasi.

Setelah di rasa aman, meninggalkan bayi panda di mansion. Arkan pergi terlebih dahulu, karena ia juga harus mengurus para tikus yang berkeliaran di perusahaannya sehingga ada ada saja masalah keuangan setiap harinya.

Sedangkan Arsen, baru saja pergi. Sekitar 15 menit yang lalu. Ia sedang membersihkan para lintah di dunia bawah. Yang sungguh memuakkan bila di ceritakan secara rinci, singkatnya para lintah itu berhasil menyeludupkan beberapa barang.

Hanya beberapa barang saja, namun kerugian yang Arsen dapatkan di balik itu sangatlah besar.

Kembali lagi pada bayi kita, dia saat ini tidak lagi duduk diam di sofa seharga jutaan dolar itu. Melaikan melompati sofa berwarna hitam itu dengan gabutnya.

Para maid dan pengawal yang memang sedang melakukan tugas mereka masing masing sampai terhenti. Guna melihat tingkah pola si bayi panda yang membuat mereka ingin mengarungi dan membawa pulang.

Namun harus mereka ingat, sebelum mereka berhasil keluar dari mansion megah tersebut. Sudah ratusan peluru yang siap melubangi seluruh tubuh mereka.

Bagaimana tidak, mereka tidak bisa melewatkan pemandangan tubuh montok bak moci itu terpantul pantul. Bibir cerry merah milik bayi itu terpasang pacifier, pipi gembil kelebihan muatan itu bergoyang ke sana kemari karena lompatan brutal sang empu.

Rambutnya yang mulai memanjang, di ikat bagai buah apel yang terdapat air mancur di puncaknya. Surai coklat itu bergoyang gkyang menggoda mereka yang melihat agar mengelusnya, serta memelintirnya dengan sedemikian rupa.

Di sana bayi panda melepaskan pacifiernya, kemudian melompat lagi.

"AHA..."para maid menegukkan saliva masing masing saat mendengar teriakan seperti mendapat ide cemerlang serta melihat mata sang majikan menuju ke arah gerombolan mereka

Dengan cepat mereka berlari panik, bukannya apa ide milik sang Tuan muda kecil itu pasti tidak jauh dari kata luar binasa bagi mereka.

Bibir mungil itu mencebik lucu, namun seulas senyum manis saat melihat para paman pengawal datar itu masih berdiri diam.

"PAMAN"pekik Andra ceria dengan mata polosnya saat melihat paman James yang melintas

Dengan hormat paman James menuduk setelah mendekati Andra, membuat Andra mencibir kesal di dalam hati.

"Paman james ayo bermain dengan Andra"pekik Andra riang, mata polos penuh binar itu menatap paman James penuh harap

Dengan menghela nafasnya paman James mengangguk dengan enggan, bukannya apa di usianya yang senja ini ia harus bermain dengan bayi panda itu. Kalau tidak kepalanya mungkin akan menjadi pelengkap koleksi sang majikan nantinya.

"YEY"sorak Andra riang menghadirkan segaris tipis di wajah datar paman James

"Paman James yang jaga... Andra yang sembunyi ya"ucap Andra dengan semangat, di balas angguka  oelh paman James

"Tuan muda, Tuan hanya boleh bersembunyi di ruang keluarga saja... tidak boleh kemana mana..."peringat Paman James yang di balas anggukan pasrah dari bayi panda

"Ok... paman hitung sampai 30"ucap Andra

Paman James di giring ke dinding untuk tempatnya menghitung, paman James mulai menghitung dari 1-30. Membuat bayi panda seperti setrika berlari riamg mencari tempat sembunyi.

Namun sejak tadi ia tidak menemukan tempat yang cocok, yang namannya ruang keluarga. Tidak ada cela yang tepat untuk bersembunyi.

Para pengawal hanya diam dengan mata yang selalu mengikuti ke mana tubuh mungil itu pergi.

"Aduh dimana ya"panik Andra karena paman James yang sudah menghitung sampai 15, namun ia bahkan tidak menemukan satupun kandidat yang cocok untuk bersembunyi

Mata bulat itu berhenti tepat di belakang seorang pengawal, badanya besar dan berotot. Di belakang pengawal itu adalah sudut ruangan yang mungkin bisa menjadi tempat Andra bersembunyi.

Dengan cepat ia mendekati pengawal yang tidak ia ketahui namanya, maklum di rumah ini tidak hanya 10 orang yang bekerja. Apalagi hampir semua pegawai adalah pekerja baru di mansion ini.

"Maju paman"suruh Andra menarik tangan pria berwajah datar itu

Setelah maju selangkah, Andra berlari menuju sofa. Ia kembali berlari ke tempat pengawal dengan bantal sofa.

"Mundur lagi paman"perintah Andra yang hendak di tolak oleh pengawal, namun mendapat pelototan lucu dari sang majikan membuat ia mengurungkan niatnya

Tangan mungil itu memeluk bantal sofa yang dia pergunakan untuk menyembunyikan tubuh gempalnya. Perjuangannya tidak sia sia, bantal sofa menutupi sebagian dari wajahnya, ingat wajahnya saja.

"Hihihi paman pasti tidak menemukanku"ucap Andra terkikik riang saat mendengar paman James yang sudah selesai menghitung

"Hehehe"suara tawa bayi panda yang masuk ke telinga paman James yang hanya diam di tempat, paman James sudah tahu di mana sang majikan bersembunyi

"Pasti Andra menang xixixi"ucapnya membuat pengawal yang menjadi tamengnya itu tersenyum geli

Paman James mengode pengawal itu agar diam, ia mulai berpura pura tidak melihat. Dan sibuk membuka laci yang ada di dekat sofa.

"Hihihi paman bodoh"ucap Andra yang mengintip

Paman james mengangkat bantal, setelah itu mencari di kolong meja sofa. Wajahnya seperti kebingungan, membuat tawa Andra pecah.

"Dimana suara tawa tadi?"ucap paman James menatap ke segala arah

Bayi panda menutup mulutnya agar suaranya tidak terdengar, namun tawanya tidak bisa terbendung.

"James"panggil Daddy dingin masuk ke dalam ruang keluarga, membuat paman James menegakkan tubuhnya lalu menunduk hormat

"Selamat datang Tuan"ucap paman James melirik bayi panda yang sedang mengintip di sela kaki pengawal

"Dimana putraku?"tanya Daddy bingung, biasanya sang bungsu akan stay di ruang keluarga dengan cemilan dan sebotol susu, namun sekarang hanya ada pacifier di atas sofa

Dengan lirikan mata paman James membuat Daddy paham, namun Daddy tidak peka.

"Boy... Daddy tahu kamu ada di sana"ucap Daddy menatap lurus ke depan, yang dasarnya tidak peka

Orang sedang bersembunyi, sedari tadi tertawa karena sang paman James yanv tidak bisa menemukannya. Dengan santainya Daddy memanggilnya, otomatis ia kalah karena paman James belum menyerah.

Bibir itu melengkung ke bawah, mata bulat itu berkaca kaca dan tidak lupa wajah yang mulai memerah.

"HUAAAAAAA DADDY JAHAT HIKS... HIKS DADDY BILANG HIKS KE PAMAN JAMES...."tangis keras sang anak membuat Daddy terhentak kaget

"HIKS ANDLA KALAH HUAAAAAAA... ANDLA MARAH HIKS SAMA DADDY HUAAAAAAA"tangis Andra dengan menghentak hentak tubuhnya, menendang udara serta melempar bantal sofa ke arah Daddy

Daddy menatap paman James penuh tanya, yang membuat paman James tersenyum bingung.

"Tuan kecil sedang bermain petak umpet dengan saya Tuan"jelas paman James membuat Daddy paham

Nah kan...

Hy guys... jangan lupa vote n comen ya

Emmmm... guys... author kan dari dari tahun 2019 punya GC ni... khusus pembaca... ada yg mau gabung gak?

AndraWhere stories live. Discover now