🐣Operasi mentah🐣

42.6K 4.4K 534
                                    

Kaki jenjang Daddy berjalan lebar dan tegas, masuk ke dalam mansion. Di gendongan koalanya terdapat sang baby yang sedari tadi tidak berhenti menangis.

Kasihan memang, namun Daddy menepis pikiran kasihannya. Mata bulat bayi panda itu memerah dan bengkak menatap penuh permohonan belaskasihan dari Daddy.

Mungkin pelet keimutan Andra sedang tidak berfungsi sekarang ini.

"Hiks Daddy"panggil Andra sembari sengkukan, yang di hiraukan oleh Daddy

"Ab- abang hiks"

"Kakak hiks..."

"Jaat"sungut Andra menenggelamkan wajahnya di dada bidang Daddy, menutup mata karena lelah.

Daddy hanya diam, membiarkan sang putra beristirahat dahulu. Sebelum menangis kembali nanti.

Daddy masuk ke dalam salah satu kamar di lantai dasar, bahkan para maid merinding dan merasa bingung.

Mengapa Tuan kecil mereka ikut ke sana, di mansion itu ada sekitar 2 kamar yang sangat mengerikan.

Yup, tempat penyiksaan para pemberontak di dalam mansion, kalau di luar mansion lain lagi.

Satu kamar berhubungan dengan ruang bawah tanah dan satunya lagi di atas tempat Daddy dan kedua anaknya melakukan ekperimen menyenangkan kepada mangsanya. Yang Daddy masuki tadi adalah lantai atas, bisa bayangkan apa yang akan terjadi pada bayi panda kita.

***

"Enghhh"

Mata bulat itu terbuka dengan perlahan, mengerjab ngejabkan mata miliknya lalu menatap ke segala arah.

"Andla dimana ya?"gumam Andra cadel menatap seluruh ruangan dengan guratan kebingungan

Ruangan itu besar, bernuansa hitam. Andra tidak tahu pasti, namun ruangan ini lampu yang hidup cuma satu.

Tenggorokan Andra terasa kering, perih karena lelah menangis.

"Sudah puas tidurnya putra tidur?"ucap seseorang di sebelah sana dengan suara bass yang pasti Andra kenal

"Daddy"ucap Andra bangun untuk duduk, setelah duduk ia baru sadar kedua tangannya di rantai, tidak lupa kaki yang juga ikut. Nanti kaki cemburu sama tangan, jadi berabe kan.

"Hmmm"

"Kenapa tangan sama kaki Andla di rantai?"tanya Andra

"Biar tidak kabur"ucap Arsen yang sejak tadi diam saja

"Dimana kalian?"ucap Andra, karena sejak tadi hanya suara yang ada, namun wujud tidak ada.

"Disini"ucap Arkan, seketika lampu ruangan di hidupkan, membuat Andra melongo.

Tidak ada ventilasi maupun jendela, di ruangan itu banyak sekali toples berisi em entahlah Andra juga tidak tahu. Ada banyak alat alat medis di sana, bahkan mungkin rumah sakit kalah dengan ruangan ini.

"Owh... Andra kira Andra di kamar"gumam Andra yang masih di dengar oleh ketiga titan itu, dengan serentak mereka mengeluarkan seringai iblis mereka. Yang tentunya tidak Andra sadari.

"Tidak sebelum kamu di hukum"ucap Arsen dingin

"Kamu tidak akan kami lepaskan"ucap Arkan tidak kalah dinginnya, membuat sang adik bungsu bergedik ngeri

AndraWhere stories live. Discover now