15. Tawaran dan Keputusan

352 27 8
                                    

Udah lama gak update nih wkakak gapapa yaaa?

Arka tuh gabisa digapai, cuma bisa di-screenshot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arka tuh gabisa digapai, cuma bisa di-screenshot.

>>><<<

Bukannya pulang ke rumahnya, Arka menyempatkan diri untuk pergi ke rumah Abel. Dirinya lupa mengabari Abel kalau ia harus melengkapi tugasnya bersama dengan gadis pengganggu itu.

Selama perjalanan Arka terus memikirkan bagaimana perasaan Abel, marah atau tidak. Dan juga ia penasaran Abel pulang dengan siapa. Atau malahan Abel pulang sendiri seperti waktu itu. Benar-benar tak bisa dibayangkan jika Abel diganggu oleh seseorang. Arka menggelengkan kepala, hal itu tidak boleh terjadi.

Keadaan rumah Abel saat Arka sampai di sana sepi, pagarnya terkunci. Arka mendadak panik karena takut terjadi sesuatu pada Abel. Ia pun segera menelfon Abel. Tak lama kemudian panggilan tersambung.

"Halo Abel, Abel dimana? Kak Arka di rumah Abel tapi masih sepi, Abel baik-baik aja kan?" ucap Arka.

"Abel bentar lagi pulang Kak," balas Abel dari sebrang sana.

"Abel dimana? Pulang sama siapa?" tanya Arka lagi.

"Sama Zion."

Seketika tangan Arka mengepal kuat. Ia tak suka Abel dekat dengan laki-laki selain dirinya.

"Kenapa harus Zion?!"

"Aduh, Kak, maaf banget suaranya putus-putus. Kakak tunggu dulu ya Abel lagi di jalan mau pulang."

Tut.

Panggilan diakhiri oleh Abel.

"Anjing!!!" Arka memukul stang motornya karena kesal. Ini semua karena gadis sialan itu, seharusnya Abel pulang dengannya tapi malah bersama Zion. Lagian Zion kenapa harus ada waktu untuk Abel sih? Biasanya dia selalu disibukkan oleh urusan sekolah.

Lima menit kemudian terdengar suara motor yang semakin mendekat ke arahnya. Arka menoleh, ternyata itu adalah suara dari motor Zion. Abel segera turun, tubuhnya tak seimbang saat turun mengakibatkan ia hampir terjatuh namun dengan cepat Zion menahan tangannya.

"Hati-hati, Bel," ucap Zion mengingatkan.

"Makasih Zion." Abel tersenyum. Dan hal itu tak luput dari pandangan Arka. Laki-laki itu melempar tatapan tajam ke arah Zion.

Abel menghampiri Arka lalu mengangkat kantung plastik yang ia bawa. "Kak Arka liat deh Abel bawa apa.." Ia mengeluarkan sebuah sosis bakar yang dibungkus mika ke hadapan Arka.

"Sosis bakar." Dan Arka pun teringat permintaan Abel yang ingin membeli sosis bakar sepulang sekolah. Tapi karena Arka sibuk mengerjakan tugas dan lupa mengabari Abel alhasil Abel beli dengan Zion.

ARKA-ABELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang