05. Bunda Anna

826 53 15
                                    

Hai aku up lagi ni, semoga suka terus ya🥰

Mau tanya kalian nemu cerita ini dari mana?

Dikirim pap lagi🥰 (2)

>>><<<

Arka menuntun tangan Abel memasuki kelasnya, berjalan menuju mejanya yang berada di pojok belakang sebelah kanan, hendak mengambil tas namun tidak melihat benda itu di sana.

"Tas Kak Arka mana ya?" tanya Arka pada Abel sambil menunduk ke kolong meja, tapi hasilnya nihil.

"Coba inget-inget Kak Arka taruh dimana." Abel pun ikut mencari.

"Di sini Abel kan Kak Arka duduk di sini." Tubuhnya kembali tegap lalu matanya menangkap sosok gadis yang memasuki kelasnya.

"Eh Arka nyari tas ya?" tanya Irene datang menghampiri, dia teman sekelas Arka. Arka mengangguk sebagai balasan.

"Itu tadi tasnya dibawa Mem pas tau lo bolos."

Arka berfikir sejenak. "Mem guru..."

"Bahasa Inggris, gimana si masa lo gatau!" ucapnya sok akrab, padahal Arka sendiri tidak mengenalnya karena saking cueknya.

"Oh, Thanks." Setelah mengatakan itu Arka menggandeng tangan Abel dan membawanya keluar kelas. Irene menatap kepergian Arka sambil terpekik senang, bisa bicara dengan most wanted sekolah adalah hal terindah dalam hidupnya.

Arka terus menggandeng tangan Abel hingga berjalan ke parkiran, seperti anak yang patuh pada Ibunya, Abel mengikutinya saja walau sebenarnya ia kesal saat mengetahui Arka bolos.

Di parkiran sudah ada Vano dan Zion yang duduk di motornya masing-masing, keduanya sedang menunggu sosok Abel untuk kerja kelompok.

"Kak Arka kok bolos si?!" kesal Abel saat sudah berada di parkiran. Arka menggendong Abel untuk naik ke atas motornya. Abel cemberut kesal karena Arka tak menjawab.

"Ish jawab!"

"Bentar dulu jawabnya, pake helm dulu." Arka memakaikan helm berwarna pink ke kepala Abel, itu miliknya tapi khusus untuk Abel saat gadis itu diboncenginya. Lalu memakai helmnya sendiri.

Melihat Arka sudah selesai memakai helm, Abel kembali bersuara, "Jawab Kak Arka!" Ia meninggikan suaranya.

"Iya, Bel, ampun. Jadi, Kak Arka bukan bolos sebenernya. Kak Arka itu bantuin Mang Ujang nyusun buku-buku di perpus," jelasnya yang sudah pasti bohong dan untungnya Abel mempercayainya.

Zion dan Vano mendengar itu lantas saling pandang, dengan Vano yang menyipitkan matanya. Mereka sama sekali tidak percaya hal itu.

"Trus Kakak tadi bilang Kak Arka bolos. Trus juga tas Kakak kenapa diambil Mem?" tanya Abel.

ARKA-ABELWhere stories live. Discover now