26. Salah Tingkah

155 20 2
                                    

Halooo maaf baru update lagi. Dan maaf tadi kepencet publish padahal masih diedit huhu...

HAPPY NEW YEAR YA BEBBB✨🥳

🌻 Happy reading 🌻

***

***

"Kering dah tuh gigi nyengir mulu," celetuk Ryan pada Arka yang sedang siap-siap untuk pulang.

Sudah tak terhitung lagi Arka mendengarkan rekaman suara jawaban Abel yang dikirim olehnya, sampai rasanya Ryan bosan mendengarnya. Dan sedari tadi temannya itu tidak berhenti tersenyum. Arka yang tadinya murung kini kembali berseri.

Dasar bucin.

"Oh... Abel sayang banget sama Kak Arka soalnya Kak Arka udah baik dan mau jagain Abel. Terus Abel khawatir kalo Kak Arka kenapa-napa kaya kejadian kemarin, itu Abel khawatir banget. Kalo perasaan Abel di deket Kak Arka itu... Abel merasa aman karena ada yang jaga, Kak Arka orangnya seru jadi Abel nyaman ngobrol sama Kak Arka."

Arka memakai jaketnya sambil memegang ponselnya di dekat telinga. Ia berjalan ke arah Ryan dan menjambak rambut laki-laki itu. "Yan, Abel suka sama gue anjir!" ucapnya kesenangan.

"Aduh, sakit bego!" Ryan mendorong tubuh Arka untuk menjauh. "Lo mah saltingnya jambak!" ucapnya mendelik kesal.

Arka mengambil bantal guling milik Ryan lalu memeluknya erat seolah guling itu adalah Abel. Ryan mengusap wajahnya kasar, capek melihat Arka seperti orang tak waras. "Bisa-bisanya Abel bikin Kak Arka salting!" gumam Arka lalu ia mencium guling itu berkali-kali.

"Guling gue ternodai!" Ryan merebut guling miliknya dari pelukan Arka. "Udah sana balik, ngeri sumpah liat lo begini."

"Yan, bentar lagi gue jadi pacar Abel!!!" Arka memeluk Ryan beberapa detik lalu menjambak kembali rambut laki-laki itu.

"Anjir Arka geli bangsat! Sana lo pergi!" Ryan bergidik ngeri dengan sikap Arka kali ini. Arka mode salah tingkah sangat mengerikan dibanding Arka mode marah.

Arka pun berjalan menuju pintu sambil terus mendengarkan rekaman suara jawaban Abel. "Makasih Yan. Kalo gue jadian nanti gue traktir."

"Buruan jadian dah kalo gitu!" Arka mengacungkan jempolnya lalu pergi dari kosan Ryan.

Keadaannya masih belum membaik, perutnya masih ngilu kalau berjalan dan lebam di wajahnya juga belum mengering. Tapi Arka masih sanggup untuk menemui gadis bernama Abriellya.

*****

Akhirnya orang yang sedari kemarin ia khawatirkan kini muncul di hadapannya dengan senyuman manis yang terpatri di bibirnya. Di tangan laki-laki itu ada tiga sosis bakar yang siap untuk disantap bersama.

ARKA-ABELDonde viven las historias. Descúbrelo ahora