49. pergi

1.8K 154 1
                                    

Johnny baru saja bangun dari tidurnya, saat matanya masih setengah mengantuk tiba-tiba saja telinganya mendengar suara ribut dari luar kamar.

Tentu saja membuat Johnny panik dan buru-buru keluar kamar, diluar dirinya melihat Haechan yang sedang berjalan dan terus menabrak dikarenakan ada kain yang terikat menutupi matanya.

BUK!

"aduh"

GUBRAK!

"duh"

Haechan terus berjalan sampai tak sengaja menabrak sang ayah, tangannya bergerak meraba pria besar di hadapannya itu.

"kamu ngapain sih chan jalan tapi matanya di tutup gitu?" protes Johnny sembari membuka ikatan yang menutupi mata Haechan.

"biar echan ga liat kak Mark untuk terakhir kalinya, nanti echan sedih" sahut Haechan sembari berbalikkan badannya, dirinya terkejut karena tiba-tiba menarbak sang kakak.

"aaah tuhkan" rengek anak manis ini sembari menendang angin.

"jangan lebay deh, sana sarapan nanti agak siangan kita anter kakakmu ke bandara" sahut Johnny sembari pergi ke dapur.

Iya, hari ini sudah waktunya Mark berangkat menuju Canada. Dan hanya hari ini saja  Haechan untuk terakhir kalinya tinggal bersama sang kakak.

Mark mengacak rambut Haechan dan pergi menuju dapur mengikuti sang ayah.

"kak, emang kakak jadi ke sana? Bukannya waktu itu ga jadi ya?" tanya Haechan sembari duduk disebelah sang kakak.

"kapan kakak bilang gitu?" tanya Mark.

"iyaaa kemarin bilang ga jadi" jawab Haechan.

"jangan ngarang deh chan, lagi pula kalau kangen tinggal telfon aja kakaknya" sahut Johnny sembari meletakkan piring berisikan sarapan kedua anaknya.

Haechan menggembungkan pipinya sembari terus menatap sang kakak, "kaaaak" panggilnya.

"hum?"

Haechan merubah posisinya menjadi duduk lebih dekat dengan sang kakak, dagunya ia letakkan di pundak Mark dan sesekalu anak manis ini terus menerus memanggil Mark.

"jangan ganggu" sahut Mark.

"kakaaak"

Drrrt...drrrt...drrrt..

"awas kakak mau angkat telfon" usir Mark sembari bangun dari kursi.

Haechan menghela nafas, waktu terus berlalu dan sebentar lagi Mark harus pergi.

Tentu saja Haechan tidak mau sang kakak pergi, sampai dimana dirinya menemukan satu cara agar sang kakak tidak jadi pergi.

"PAPA PAPA" teriak Mark, dirinya sangat panik bukan main.

"kenapa?" tanya Johnny.

"liat surat beasiswa aku ga? Aku udah simpen dikoper tapi ga ketemu" jawab Mark yang terus mengobrak abrik kopernya.

"keselip kali" sahut Johnny.

"enggak pa, duh kalau gaada suratnya aku ga bisa masuk" keluh Mark yang terus menerus mencari suratnya.

"kamu liat ga chan?" tanya Johnny.

Haechan menggelengkan kepalanya.

"cari dulu, kita masih ada waktu 30 menit lagi" jawab Johnny sembari membantu Mark mencari suratnya.

Mereka bertiga akhirnya keliling rumah mencari surat tersrbut tetapi tak kunjung ketemu.

Mark sudah sangat frustasi, harapannya sudah hilang, "duh, udah deh impian aku ancur" sahutnya sembari mengusap wajahnya.

Keluarga papa SUH✔Where stories live. Discover now