22. cinta?

2.6K 233 18
                                    

Hari-hari Mark dan Haechan lalui seperti biasa, namun sekarang Haechan harus belajar extra karena ingin naik ke sekolah menengah atas.

Mark yang posisinya masih di kelas 11 pun belajar santai, dirinya juga jadi sedikit malas untuk mengerjakan tugas-tugasnya.

Dan semenjak kejadian permintaan maaf waktu itu, Mark tak pernah lagi memperkosa sang adik, dirinya benar-benar menepati janjinya.

Namun entah kenapa, setiap dirinya dekat bersama Haechan, perasaanya menjadi tidak karuan, ini aneh, ada apa dengannya?

Sekarang Mark baru saja keluar dari kelasnya, kakinya berjalan menuju halte yang biasa ia datangi untuk menunggu jemputan.

"halo?"

"Mark, nanti kamu pulang bareng echan ya, tadi papa telfon kak Doy katanya dia ga bisa jemput"

"ngapain sih papa minta kak Doy jemput? Kan kita udah gede"

"adekmu kalau ga dijemput kak Doy suka ngambek, udah ya papa mau ada rapat ini"

"iya pa"

Pip.

Mark memasukkan ponselnya ke dalam kantung celananya dan langsung pergi menaiki bus.

Tak butuh waku lama untuk pergi ke sekolah Haechan, saat Mark turun, pas sekali Haechan baru keluar sekolah bersama si kembar.

"chan, mana tadi katanya mau bagi coklatnya" sahut Jeno sembari mengobrak abrik kantong Haechan.

Haechan tertawa, "nono ah, udah habis!" protesnya.

"tau, lagian tadi kamu kemana ga ikut ke kantin?" tanya Jaemin.

"aku lagi pergi ke kelas sebelah, ada anak baru cantik banget" jawab Jeno sembari menunjukan cengiran andalannya.

Haechan memutar bola matanya malas, "engga usah caper sama anak baru" sahutnya.

"biarin, ayo chan pulang" ajak Jeno sembari menggandeng tangan Haechan.

Namun tiba-tiba ada seseorang yang menepis tangan Jeno, "ngapain gandeng-gandeng Haechan?" tanyanya.

Jeno, Jaemin dan Haechan pun tampak terkejut, Haechan yang paling terkejut melihat kakaknya yang tiba-tiba marah.

"eh? Kakaknya Haechan" sapa Jeno sembari tersenyum.

"ayo chan pulang" sahut Mark sembari menarik tangan Haechan agar menjauh dari sikembar.

"kakaknya galak banget no" ucap Jaemin.

Jeno mengangguk, "ayo ke sekolah Renjun, nanti dia kabur lagi kaya kemarin" sahutnya sembari menarik tangan Jaemin.

Disisi lain, Haechan memandangi tangannya yang entah mengapa di genggam erat sekali oleh Mark, "kak" panggilnya.

"iya?"

Haechan menatap sang kakak lalu mengalihkan pandangan ke arah tangannya, "jangan di remes tangan echan, sakit" ucapnya.

Mark terkejut dan buru-buru melepas genggaman tangannya, "maaf ya mbul" sahutnya sembari mengecup pipi Haechan.

"kakak tadi kenapa marah sama nono?" tanya Haechan.

Mark tak menanggapi pertanyaan Haechan, dirinya melihat bus yang sudah tiba di halte, "ayo naik" ajaknya sembari naik ke dalam bus.

Mereka pun sudah sampai di rumah, Haechan sibuk melakukan panggilan video bersama Doyoung.

"kakak kenapa ga jemput echaaan" protesnya sembari menggembungkan pipinya.

Disebrang sana Doyoung tersenyum kecil, "kakak lagi sibuk sayang, nih lagi pilih dekorasi buat nikah" ucapnya sembari menunjukan sebuah buku dengan model dekorasi yang banyak sekali.

Keluarga papa SUH✔Where stories live. Discover now