31. kak Jeffery

2.3K 194 8
                                    

"selamat kalian sudah menjadi suami istri!"

Suara tepukan tangan dari para tamu memenuhi gedung pernikahan itu, iya, hari ini adalah pernikahan Doyoung dan suaminya. Taeil.

Dan tentu saja keluarga kecil Johnny ikut diundang, dan sekarang entah mengapa Johnny menangis melihat sahabat kecilnya sudah menikah.

"eh? Pa? Papa kenapa?" tanya Haechan terkejut.

Acara itu dihadiri banyak sekali orang, dan sekarang kedua mempelai baru ini sedang menyapa para tamu.

"ini Johnny? Astaga kamu tambah gede aja!" sahut ibu Doyoung sembari memukul perut Johnny.

Iya, sudah biasa perut Johnny menjadi sasaran empuk kegemasan ibunya Doyoung. Karena dulu, Johnny ini mirip Haechan yang pipinya berisi dan perutnya juga.

Johnny tertawa, "iya, ibu sehat? Kata Doyoung waktu itu ibu sakit ya? Maaf Johnny belum bisa jenguk waktu itu" ucapnya.

"ga apa-apa, ibu cuma pusing biasa kok" sahut ibu Doyoung sembari tersenyum.

"jangan nangis, gitu doang nangis" ucap Doyoung yang ikut bergabung dengan sang ibu dan juga Johnny.

"gak ya" elak Johnny.

"kalian ngobrol dulu berdua, John di makan itu makanannya nanti ya, kalau bisa bawa pulang" ucap ibu Doyoung sembari menepuk punggung Johnny.

"kapan nikah jo?" sindir Doyoung.

"diem deh, baru jadi istri aja udah begitu" omel Johnny.

Doyoung tertawa, "Haechan sama Mark mana?" tanyanya.

"lagi ngantri ambil eskrim" jawab Johnny.

Doyoung mengangguk paham, "makan aja jo" sahutnya.

"ga nafsu" jawab Johnny.

"kenapa? Makan sana, aku udah pilihin satu stan makan kesukaan kamu" ucap Doyoung.

"APA IYA? MANA?" tanya Johnny semangat yang langsung menoleh kesana kemari.

"dasar, sana tuh di pojok" jawab Doyoung, dirinya terkejut saat melihat Johnny langsung berlari menuju stan tersebut.

Disisi lain, Haechan dan Mark sibuk mengantri eskrim yang antriannya panjaaang sekali.

"lama chan, gausah ya" ucap Mark.

"aaah kaak" rengek Haechan.

Mark mencubit pipi sang adik, "udah gede gaboleh ngerengek gitu" sahutnya.

"iya iya, sana sama papa kalau ga mau ngantri, biar echan antri sendiri" ucapnya sembari melepaskan tangan Mark.

Pada akhirnya mereka berdua mendapatkan eskrim yang mereka inginkan, saat berjalan menghampiri sang ayah. Tak sengaja ada seseorang yang menyenggol Haechan sehingga membuat eskrim yang dipegang Haechan terjatuh.

"heung eskrim echan" gumamnya.

"oh? Maaf-maaf, aku gantiin ya kamu tunggu sini" ucap pria tersebut sembari berlari menuju stan eskrim.

Tak butuh waktu lama, pria itu kembali membawakan eskrim yang baru untuk Haechan, "nih, maaf ya" ucapnya sembari tersenyum lalu pergi meninggalkan Haechan.

Mata Haechan tak lepas menatap pria tadi, siapa dia? Astaga kenapa pria tadi sungguh tampan.

"chan?" panggil Mark.

Haechan menoleh kearah sang kakak, "kakak yang tadi ganteng" ucapnya.

"hus, ayo" sahut Mark kesal sembari berjalan meninggalkan Haechan.

Keluarga papa SUH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang