17. kasar

3.3K 314 26
                                    

Hari ini adalah hari pertama Haechan masuk ke sekolah menengah pertama, cepat sekali bukan?

Bahkan Johnny tidak menyangka putra kecilnya ini sebentar lagi akan menjadi remaja seperti kakaknya.

Dihari pertama dia masuk ini, hanyalah perkenalan dan pembiasaan terhadap peraturan sekolah yang ada, Haechan mengikuti semuanya dengan baik.

Haechan juga mendapatkan banyak teman baru, dirinya cukup mudah akrab dengan siapa saja.

Bahkan dirinya sekelas lagi dengan sikembar, siapa lagi kalau bukan Jeno dan juga Jaemin?

"chan bawa bekel apa?" tanya Jeno.

"ga tau" jawab Haechan sembari membuka kotak makannya, dirinya mengerutkan kening saat melihat kotak makan tersebut itu kosong, "eung kok kosong" gumamnya.

Jaemin tertawa, "papa kamu lupa isi bekelnya kalii" sahutnya.

"gimana sih papa" gumam Haechan kesal.

"omelin lah papanya, gimana sih" ucap Hyunjin yang ikut bergabung dengan Haechan dan sikembar.

"ga boleh gitu" sahut Jaemin.

"loh kenapa? Orang salah itu harus diomelin" ucap Hyunjin.

"dimarahin kaya gimana?" tanya Haechan.

"papa freak banget sih, masa makanan aku aja ga di isi? Niat ga sih jadi papa?" ucap Hyunjin.

PLAK!

"ADUH! FELIX!" omel Hyunjin.

"jangan ngehasut anak orang, jangan dengerin dia chan. Hyunjin rada-rada" ucap Felix sembari memakan bekal Hyunjin.

"berisik, sana pergi" usir Hyunjin sembari mendorong-dorong Felix.

"Hyunjin! Di panggil anak kelas sebelah" sahut murid lain.

Hyunjin bangun dari kursi dan berjalan keluar kelas, sementara itu Haechan masih memandang punggung temannya itu yang perlahan menghilang dari pandangannya.

"wah Hyunjin keren banget" puji Haechan.

"keren dari mana? Dia anak nakal" sahut Jaemin.

Jeno mengangguk, "jangan ikut-ikut dia chan, dia anak sesat" peringatnya kepada Haechan.

Haechan tak menanggapi ucapan Jeno, karena menurutnya Hyunjin sangat keren. Bahkan gayanya saja sudah seperti anak-anak hits yang disukai banyak orang.

Sore pun tiba, Haechan baru saja pulang dari sekolah. Tiba-tiba saja ponselnya berdering dan ternyata itu dari Hyunjin.

"halo?"

"chan, main lah sini"

"main kemana?"

"ke cafe, ajak Jeno sama Jaemin juga kalau bisa"

"iyaa nanti aku telfon mereka ya"

"oke, buruan!"

Pip.

Haechan masuk ke dalam rumah, dirinya melempar tasnya ke sofa dan mencoba menelfon Jeno.

"halo? Kenapa chan?"

"diajak main ke cafe sama Hyunjin, kamu ikut?"

"engga, aku sama Jaemin sibuk jagain Renjun"

"loh bunda kamu kemana?"

"pergi sama ayah, kamu jangan coba-coba ikut pergi sama Hyunjin chan"

"kenapa?"

"udah aku bilang dia sesat!"

Keluarga papa SUH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang