1. dede echan

20.9K 1.1K 58
                                    

Lampu operasi menyala, menandakan sedang ada pelaksanaan operasi didalam sana. Suasana terasa dingin karena bulan ini sudah jatuh di bulan musim dingin.

Seorang pria tampak gelisah di ruang tunggu, dirinya duduk di kursi sembari mengigit jarinya. Kakinya juga terus menerus bergerak tak tenang.

Disebelah pria itu terdapat seorang anak kecil laki-laki yang tampak kebingungan dengan situasi tersebut. Terlebih lagi dirinya dibuat bingung dengan pria lebih tua di sebelahnya yang tampak gelisah.

Tak lama setelah itu, lampu operasi pun mati. Seorang dokter tampak keluar dari ruang operasi dengan wajah yang tampak tidak senang.

"bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya pria yang duduk tadi, dirinya kini berdiri sembari menatap dokter di hadapannya itu penuh harap.

"mohon maaf sekali karena istri bapak tidak bisa diselamatkan dikarenakan pendarahan hebat selama proses melahirkan" jawab dokter itu.

Pria tinggi itu, merasa lemas ketika dirinya mendengar jawaban dari dokter. Jadi dirinya harus ditinggal lagi untuk kedua kalinya?

Air matanya perlahan jatuh, dan pada saat itu juga anak laki-laki disampingnya menarik ujung baju pria yang lebih tinggi darinya.

"papa, mama kenapa?" tanyanya dengan wajah tatapan polosnya itu.

Pria itu tersenyum sembari berusaha menghapus jejak airmatanya, "mama ga apa-apa kok, Mark mau lihat adik baru ga?" tanyanya.

"woah! Mau mau mau!" seru anak kecil bernama Mark itu dengan semangat.

Pada saat itu juga, pria tinggi itu menggandeng tangan Mark dan mengajaknya menuju ruang bayi. Disana terdapat box bayi yang terdapat namanya dan juga nama sang istri.

'ayah : Johnny Suh'

Mata Mark berbinar saat melihat adik kecilnya di depannya, "haloo aku Malk" sapanya sembari tersenyum senang.

Pria itu, atau kita bisa sebut Johnny terkekeh pelan melihat Mark yang tampak senang melihat bayi didalam box itu.

"papa, nama adiknya siapa?" tanya Mark.

Seketika Johnny terdiam, dirinya bahkan tak sempat memikirkan nama anak keduanya itu dikarenakan masih memikirkan mendiang sang istri. Namun entah mengapa ada sebuah nama yang terdapat didalam pikirannya.

"kita beri nama Haechan" jawab Johnny.

Mendengar itu Mark tersenyum sembari menggenggam tangan mungil adiknya, "halo Haechan, ini kakak Malk" ucapnya.

Hari-hari berlalu begitu cepat, kini Johnny menjadi seorang duda beranak 2. Iya, hari harinya tentu tidak mudah baginya karena kesulitan menjaga kedua anaknya ini.

Terlebih lagi Haechan, Johnny harus menjaga extra anak bungsunya itu dikarenakan umurnya yang masih kecil, setiap tengah malam Johnny harus terbangun karena tangisan dari bayi mungil itu.

Ditambah lagi Johnny juga harus bekerja dan lembur dirumah untuk mengerjakan pekerjaannya ditambah menjaga Mark dan Haechan.

Sekarang, Johnny sibuk menatap layar laptopnya. Dirinya sibuk menyusun pengeluaran perusahaannya beberapa bulan belakangan.

Tiba-tiba saja pintu ruang kerjanya terbuka, benda yang pertama kali Johnny lihat adalah sebuah dorongan bayi, dorongan itu bergerak menghampirinya. Dan ternyata yang mendorong dorongan itu adalah Mark.

"kenapa Mark? Dedenya nangis lagi?" tanya Johnny.

Mark menggelengkan kepalanya, "kata dede, dia mau lihat papa kelja" jawabnya sembari menarik kursi kecil agar bisa duduk disebelah dorongan bayi adiknya.

Keluarga papa SUH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang