TH | 12

488K 61.1K 17.7K
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



*****



"Assalamu'alaikum." Ucap Dira saat dirinya masuk ke ndalem.

"Wa'alaikumussalam." Jawab Abi.

"Nadira, mana setorannya?"

Dira mendengus sebal sambil melipat tangannya di depan dada. "Baru juga dateng, Gus. Udah ditagih aja. Mana nagihnya kaya orang nagih utang lagi."

Abi tertawa pelan. Tawa yang bikin candu siapapun yang melihat dan mendengarnya. Termasuk Dira.

"Maaf. Saya terlalu bersemangat. Ya udah, kamu piket dulu, abis itu ke ruang tengah, temui saya di sana." Ujar Abi.

"Oke lah." Balas Dira.

Abi tersenyum sambil menepuk kepala Dira beberapa kali sebelum ia berlalu keluar karena ia juga harus mengisi bandongan di pendopo putra.

Dan Dira langsung melangkah masuk untuk menemui Umma Hafsah yang kata Bilal sedang ada di dapur. Lalu ia melaksanakan piketnya sambil mengobrol kecil bersama Umma Hafsah serta Bilqis.

Setelah beberapa selesai piket, sambil menunggu Abi kembali, Dira memanfaatkan waktunya dengan duduk di kursi meja makan untuk muraja'ah menggunakan Al-Qur'an terjemahan kecil milik Raya.

"Nadira."

"Ya?" Dira yang merasa namanya dipanggil pun menoleh ke arah Bilqis yang tersenyum manis kearahnya.

"Dipanggil sama Mas Abi." Kata Bilqis.

"Oh? Gus Abi udah pulang?"

"Iya. Baru aja."

"Oke. Makasih ya."

Bilqis mengangguk dan berlalu dari hadapan Dira setelah menyampaikan pesan dari Abi.

Dira segera menghampiri Abi yang sudah duduk manis di ruang tengah.

"Gus Abi." Sapa gadis itu seraya duduk di hadapan Abi.

"Langsung."

Dira menganga tidak percaya. "Astaghfirullah, sabar Gus. Baru juga duduk. Bentar minum dulu."

Gadis itu lalu meneguk air mineralnya yang ia bawa dari dapur.

"Saya nggak dibawain minum sekalian?" Tanya Abi.

"Oh? Gus Abi mau minum? Yah, nggak bilang sih tadi. Kalo bilang kan nanti saya bawain satu galon."

Abi mendesah pelan. "Sini gelasnya." Ujarnya.

"Buat apa?" Meski bertanya akibat bingung, Dira tetap memberikan gelasnya yang masih terisi setengah air minum kepada laki-laki itu.

Dira mengerutkan keningnya bingung saat melihat Abi yang seperti sedang mencari-cari sesuatu di gelas tersebut.

The Hidden [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now