TH | 28

533K 59K 14.7K
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


*****




Kali ini, Abi kembali tidak sholat berjamaah di masjid. Ketika ia bangun untuk sholat tahajud dan hendak membangunkan Dira, ternyata gadis itu kembali mengalami demam tinggi. Itu yang membuat Abi mengurungkan niatnya untuk ke masjid.

Setelah ke dapur untuk mengambil kompresan dan mengompres kening Dira, Abi melaksanakan sholat tahajud nya dilanjut dengan bertadarus Al-Qur'an sebentar hingga waktu subuh tiba.

"Mas."

Abi menoleh kearah Dira yang memanggilnya dengan suara yang serak. Ia segera menyelesaikan kegiatannya, meletakkan Al-Qur'an di atas meja lalu menghampiri istrinya.

"Kenapa? Pusing?" Tanyanya lembut.

"Sedikit." Jawab Dira dengan mata yang setengah terbuka.

Ketika Dira sakit, penyebabnya bukan karena kecapean atau apa, tapi karena banyak pikiran. Itu faktor utamanya. Dan, ya, seperti yang kalian tau masalah apa yang tengah gadis itu hadapi sekarang.

"Mau minum?" Tawar Abi yang diangguki oleh Dira.

Abi mengambil gelas yang berisi air putih dari nakas, lalu membantu Dira untuk duduk dan memegangi gelas tersebut ketika istrinya itu minum.

Setelah Dira puas minum, kini giliran Abi yang minum di bekas yang sama seperti Dira tadi, dan meletakkannya di nakas kembali.

"Mas Abi nggak ke masjid?" Dira bertanya dengan suara seraknya yang hampir hilang.

Abi tersenyum lembut seraya menggeleng, "Mas mau jagain Nadira."

"Timbang ke masjid doang, kan deket. Lagian aku nggak papa, kok."

"Mau sedekat apapun, Mas tetep nggak tega ninggalin kamu. Ke kamar mandi aja langsung buru-buru balik lagi."

"Tapi ini ke masjid loh, rumah Allah. Masa nggak dikunjungi?"

Abi menggaruk pelipisnya sambil meringis kecil. Ia merasa tertohok dengan ucapan Dira, "Tapi kan--"

"Iya-iya deh, aku ngerti." Dira memotong ucapan suaminya tersebut disertai dengan kekehan kecil.

"Nggak usah gitu dong mukanya." Kata Dira yang semakin tertawa melihat wajah masam Abi.

"Kamu kan lagi sakit, nggak mungkin di tinggal sendirian. Lagian kalo sholat kan bisa di rumah." Timpal Abi.

"Iya, ngerti kok ngerti." Sahut Dira sambil menepuk pipi Abi pelan.

"Mau kemana?" Tanya Abi ketika melihat Dira yang hendak turun dari kasur.

"Kamar mandi."

"Ngapain?"

"Menurut anda?" Tanya Dira balik.

The Hidden [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now