TH | 07

501K 64.5K 8.6K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



*****



Dira berjalan dengan kepala yang menunduk, bibirnya mengerucut dan kakinya sibuk menendang-nendang kerikil. "Kapan gue bisa bebas dari penjara suci ini, sih." Gerutunya.

"Gue bosen di sini!"

Tuk!

Dira refleks membekap mulutnya sendiri saat kerikil yang ia tendang tak sengaja mengenai pelipis seseorang.

"Waduh."

Orang itu langsung mengedarkan pandangannya untuk mencari si pelaku, dan Dira sontak bersembunyi di balik pohon mangga.

Tapi terlambat, orang itu sudah melihat keberadaannya.

"Heh! Itu yang pake kerudung biru! Sini kamu!" Serunya orang itu.

Dira memejamkan matanya, merutuki dirinya sendiri karena sudah tertangkap basah. Akhirnya mau tidak mau gadis itu keluar dari persembunyiannya.

Dan orang itu melangkah lebar menghampiri Dira dengan berapi-api.

"Sakit, tau!" Sentaknya.

"Ya maap, nggak sengaja. Lagian cuma batu kecil doang kok. Gitu aja sakit, dasar lemah."

"Kamu niat minta maaf nggak sih? Kenapa malah ngatain? Kamu nggak ngerasain jadi saya, jadi kamu bisa bilang kaya gitu. Coba sini kamu saya lempar pake batu, mau nggak?" Omel laki-laki itu.

"Ya nggak lah!" Sahut Dira cepat.

"Kalo kamu di lempar batu, marah nggak?"

"Marah, lah!"

"Ya udah. Sama, kan? Saya marah, itu wajar. Kamu kalo ada di posisi saya juga pasti kaya gitu."

"Ya udah, lo maunya apa sekarang?" Tanya Dira menantang.

"Minta maaf yang benar ke saya." Jawab laki-laki itu

"Maaf." Ketus Dira.

"Nggak ikhlas banget."

Dira mendengus kasar dan memaksakan senyumnya. "Maaf, ya, Mas-- siapa nama lo?"

"Umar."

"Oke. Maaf, ya, Mas Umar. Gue nggak sengaja." Ucap Dira.

"Ikhlas nggak nih minta maafnya?" Tanya laki-laki yang bernama Umar itu dengan mata menyipit curiga.

Dira tersenyum paksa dan sedikit membungkuk beberapa kali sambil berucap, "Ikhlas lahir batin saya mah."

Lalu wajahnya kembali berubah menatap Umar dengan judeh. "Bye!"

Dira melengos melewati Umar dengan dagu yang diangkat.

"Ooo, cah gendeng!" Seru Umar sambil menendang kerikil yang berhasil mengenai kepala belakang Dira.

Dan gadis itu sontak memekik sambil memegangi kepala belakangnya dan berbalik menghadap laki-laki dengan wajah marahnya.

The Hidden [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang