TH | 31

535K 61.7K 16.4K
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



*****



Dira memang tidak rela melepaskan Abi, tapi...

"A-aku... Mas Abi, apa Mas Abi mau nikah sama Kakak aku? Kak Raya? Jadiin Kak Raya istri keduanya Mas Abi."

Dira memejamkan matanya kala ia mengucapkan kalimat itu. Menahan rasa sakit dan sesak di hatinya yang menyeruak di dadanya. Ia tak menyangka dirinya akan mengatakan hal ini. Sangat berat baginya mengatakan ini.

Senyum di wajah Abi langsung luntur saat itu juga. Tatapannya menajam dan dadanya bergemuruh karena emosi yang muncul.

"Ngomong apa kamu, Nadira?" Tanyanya dengan suara rendahnya, menyiratkan akan ketidak sukaannya.

"Aku ridho kalo Mas Abi mau nikah lagi, aku ridho Mas Abi nikah sama Kak Raya." Ujar Dira dengan suara yang bergetar dan tenggorokan yang terasa tercekat batu besar.

Rahang Abi menegang dan giginya saling bergemelatuk satu sama lain, tangannya saling mengepal menahan gejolak emosi di dadanya yang kini mencapai ubun-ubun.

"Kamu rela dimadu?" Tanya Abi masih dengan suara rendahnya yang membuat Dira takut.

Gadis itu tak menyahut.

"Mas tanya, kamu rela, Nadira? Kamu rela berbagi surga dengan perempuan lain?"

Dira masih tak menjawab. Kepalanya juga menunduk, takut menatap mata suaminya yang menatapnya begitu tajam.

"Denger, Mas sama sekali nggak ada niat untuk berpoligami atau memiliki istri selain kamu." Abi berucap dengan lirih namun tajam penuh penekanan.

"Apalagi Mas harus menikahi Kakak kamu. Asal kamu tau Nadira, Kakak kamu itu tidak boleh untuk Mas nikahi, dalam agama kita itu dilarang. Mas nggak nyangka kamu bisa berbicara seperti ini, dan bisa memiliki permintaan seperti ini." Lanjutnya.

Bahu dira naik turun dengan isakan kecil yang terdengar di telinga Abi membuat hatinya semakin terasa perih.

"Coba renungkan ucapan kamu, Nadira. Wallahi, Mas tidak ingin memiliki istri lain selain kamu. Mas hanya ingin jalan berdua mendapatkan Ridho-Nya hanya bersama kamu, tanpa adanya orang ketiga. Kalau pun ada, maka mereka adalah anak-anak kita, bukan yang lainnya." Ujar Abi sebelum dirinya pergi dari dapur meninggalkan Dira yang semakin terisak.

Bilqis yang baru masuk ke dapur dan melihat Kakak iparnya menangis pun langsung menghampirinya. Ia tadi juga sempat berpapasan dengan Mas-nya yang wajahnya memerah padam akibat emosi dalam dirinya.

"Nadira, kamu kenapa? Mas Abi juga kenapa keliatan marah? Kamu berantem sama Mas Abi?"

"Aku yang salah, Ning, hiks... Aku yang udah bikin Mas Abi marah."

Bilqis sebenarnya ingin tau apa yang sedang terjadi dengan masalah yang ada pada Dira dan Abi, tapi ia tau batasan dan tidak akan ikut campur terlalu dalam. Yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah menenangkan Dira yang masih terisak.

The Hidden [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now