SINGLE MOTHER || Chapter.19

11.4K 1K 70
                                    

Happy reading

*****

Di balkon lantai dua terlihat Reza dan Anggita sedang berdiri dengan raut wajah yang berbeda. Reza yang nampak muram dan khawatir, dan Anggita yang nampak acuh.

Tadi setelah Reza kembali dari istana megah milik Barra, Reza langsung mengajak Anggita ke balkon lantai dua di kamarnya. Dia ingin membahas perihal yang terjadi pada Anggita semalam karena pagi tadi Reza sudah lebih dulu pergi bersama Chessa ketika Anggita masih tertidur.

Rasa sesal memenuhi relung hatinya setelah mendengar apa yang Anggita katakan semalam dalam keadaan mabuk. Reza yakin apa yang Anggita katakan semuanya adalah benar.

"Lo kenapa sih jadi kayak gini, kemaren-kemaren juga nggak-" Reza sudah tak tahan lagi untuk tak bertanya mengenai apa yang terjadi pada Anggita, banyak sekali perubahan yang terjadi pada wanita ini. Reza bahkan seperti tak mengenalnya lagi.

Sepersekian menit tak ada jawaban yang Anggita berikan, wanita itu hanya diam dengan kedua tangan yang dilipat didepan dada, pandangan nya mengarah ke pemandangan luar dari balkon lantai dua. Anggita terlihat tak berminat menanggapi pertanyaan Reza, dia nampak acuh dan sama sekali tak perduli. Hal itu membuat Reza geram, namun sebisa mungkin ia menekan emosinya dalam-dalam agar tak meluap dan membuatnya lebih menyesal sekali lagi.

"Jawab dong Nggit, lo kenapa?! Kenapa sampek mabok sama cowok- arghhh shit!" Ah lagi-lagi Reza tak sanggup melanjutkan apa yang akan ia katakan, ini terlalu menyakitkan jika dia harus mengingat kejadian semalam. Rasa kesal dan sesal terus menerus menerpa hatinya.

Kesal karena yang Anggita lakukan sangatlah keterlaluan dan menyesal karena dia tak bisa menjaga Anggita dengan baik hingga Anggita bisa melakukan hal yang bahkan tak pernah terlintas di kepalanya.

"Bukan urusan lo! Lagian mau gue ngelakuin apapun, itu hak gue, lo nggak perlu tau dan nggak perlu ikut campur-" sahut Anggita santai.

"Lo kenapa jadi aneh gini sih?!! Lo marah sama gue gara-gara kejadian waktu itu?!" saat Reza menolak cintanya dan mengatakan tak akan bisa mencintai wanita lain selain Resna.

Anggita mengangkat sudut bibir kirinya, mendengkus sinis kala mendengar betapa bodohnya ucapan Reza barusan. "Lo pikir itu penting buat gue? Nggak sama sekali! Lagian gue juga udah punya Jerry yang udah jelas cinta sama gue-" matanya terpejam erat, tenggorokannya seperti tercekat, kerongkongannya terasa kering saat menyebut nama Jerry.

Jerry memang mencintainya, tapi tidak dengan keluarganya, bahkan secara terang-terangan ibu dari Jerry yang sekarang berstatus sebagai mantan kekasih menolak kehadiran Anggita, dan itu rasanya menyakitkan.

Saat dia berusaha melupakan cintanya yang dipatahkan dengan sengaja oleh pria dihadapannya ini dengan mencoba menerima hati dari seorang pria yang mengatakan jika mencintainya dan akan mengajak nya menjalin hubungan serius yang tak hanya melibatkan mereka berdua, tetapi dua keluarga dan Tuhan, namun secara tiba-tiba harapan itu di hempaskan dengan begitu kencang hingga Anggita tak mampu menahannya.

______

Setelah perdebatan panjang yang mereka lakukan, kini keduanya harus terlihat akur dan biasa-biasa saja didepan Indah. Meskipun wanita setengah baya itu tahu apa yang terjadi diantara mereka berdua, tapi sepertinya tak etis jika terlalu menunjukkan nya didepan umum, mereka sudah dewasa, tak harus berkoar-koar tentang masalah seperti ini.

Kini mereka sedang melakukan makan malam bersama sebelum nanti Anggita dan Chessa pulang kerumah, itu rencananya. Tapi semua harus musnah saat Indah, si nyonya rumah buka suara.

SINGLE MOTHERWhere stories live. Discover now