[ MATURE CONTENT: 21+]
Seorang ibu satu anak yang harus berpisah dengan suaminya karena satu dan lain hal. Menjadi wanita kuat, melakukan apapun sendiri. Bekerja, mengurus anak dan rumah. Semuanya dia lakukan sendiri.
Hingga akhirnya, dia bertemu de...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Happy reading ❤️
*****
Reza masih merasa bersalah setelah apa yang dia lakukan tadi pada Anggita. Reza tahu pasti Anggita kesakitan karena sebuah hasrat yang tak tuntas.
Tapi Reza melakukan itu semata-mata hanya agar Anggita tahu batasannya sebagai wanita dan seorang ibu.
Tapi, apakah Reza juga tahu batasannya disini? Tidak kan. Lalu kenapa dia harus memprotes segala sesuatu yang dilakukan oleh Anggita.
Sebenarnya wajar saja Anggita meminta sebuah pernikahan padanya. Dia seorang wanita, butuh kepastian. Tak hanya digantung seperti ini.
Reza memang tetap memberikan uang bulanan layaknya seorang suami menafkahi istrinya, mengajak mereka bepergian seperti sebuah keluarga kecil yang bahagia, bergantian menjaga Chessa ketika Anggita sedang sibuk dan masih banyak lagi.
Tapi itu semua tak cukup untuk Anggita. Anggita ingin yang lebih dari itu.
Pernikahan
Itu yang Anggita mau. Terserah Reza mau menganggap Anggita seperti apa. Tapi dia tak mau jadi wanita munafik. Dia memang menginginkan sebuah pernikahan. Mengucapkan janji suci didepan Tuhan.
Tapi Reza tidak bisa. Selain dia tak membutuhkan sebuah pernikahan, ada bagian hatinya yang masih tertinggal pada adiknya.
Entahlah, Reza juga tidak tahu kenapa perasaan cintanya pada Resna tak kunjung pupus. Padahal adiknya sebentar lagi akan memiliki seorang anak yang artinya dia akan menjadi seorang ibu.
Lalu, apa masih pantas jika Reza tetap mencintai adiknya meskipun dalam diam?
Jawabannya adalah tidak!
Kapan sih Reza ini akan sadar kalau Resna tak boleh untuk di cintai. Haruskah kepalanya di benturkan ke dinding lebih dulu agar dia mengalami amnesia dan melupakan perasaan nya pada Resna?
Reza mendengar suara langkah mendekat, memasuki area kamar. Reza yang masih berbaring dengan memeluk tubuh mungil Chessa, melirik sebentar dan melihat Anggita diujung ruangan. Masih mengenakan pakaian tadi.
Anggita nampak begitu santai. Tak seperti tadi yang memberi isyarat permusuhan padanya setelah ditinggalkan begitu saja oleh Reza ketika hasratnya tengah sampai di ubun-ubun.
