SINGLE MOTHER || Chapter.16

10.2K 1K 82
                                    

Happy reading ❤️

•••••

Gaun berwarna merah muda membalut sempurna tubuh rampingnya yang tak terlalu tinggi, sentuhan make up tipis kian mempercantik wajah ovalnya, rambut sebahunya ia ikat dengan model sleek ponytail. Semuanya terkesan sempurna dan memukau.

Malam ini dia akan menghadiri acara makan malam dikediaman kekasihnya, Jerry.

Anggita sedikit nervous, sudah lama dia tak pernah melakukan acara makan malam dirumah keluarga lelaki yang bukan suaminya.

Ah sepertinya dia lupa, bukankah dia sering ikut makan malam dirumah pria sialan bermata sipit itu? Jangan lupakan satu hal jika pria itu juga bukan suaminya.

Sekali lagi, Anggita mematut dirinya di cermin besar yang ada di lemari pakaian miliknya. Meneliti apakah penampilannya ada yang kurang atau berlebihan, dan sepertinya tidak. Semuanya pas dan sesuai dengan acara yang akan dia datangi.

Sepersekian detik yang Anggita lakukan hanya diam dan merenungi apakah pilihannya kali ini sudah tepat? Apakah pria yang kini bersamanya adalah benar pilihan terakhirnya, bukan hanya sebuah pelarian rasa sakit dan kecewa yang dia dapatkan dari pria bernama Reza?

Tidak

Dia yakin pasti Jerry adalah pilihan terbaiknya. Jika dia hanya menjadikan Jerry sebagai pelarian saja, lalu apa bedanya dia dengan Reza?

Sialan. Lagi-lagi pria itu berhasil merebut sebagian ruang kerja otaknya.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar dari luar, menyadarkan Anggita dari lamunannya. Anggita berjalan kedepan untuk membuka pintu. Dia tahu betul siapa yang ada diluar.

Sesaat setelah pintu dibuka, sebuah pujian yang membuat pipinya merona langsung merambat ke telinganya yang di hiasi dengan sebuah giwang cantik.

"Wow! You look stunning, darling.." Puji Jerry saat melihat seorang wanita cantik membukakan pintu untuknya. Binar kagum tak bisa ia sembunyikan. Matanya seperti tak bisa beralih dari pemandangan indah di hadapannya.

Anggita berdecak untuk menyembunyikan rasa malunya. "Ck bang Jerry! Gimana penampilan saya, ada yang aneh nggak?" Anggita sedikit memutar tubuhnya agar Jerry dapat menilai bagaimana penampilan nya malam ini.

Menggeleng tegas dengan senyum kagum yang terus terpancar di bibir penuhnya, Jerry mengungkapkan bagaimana rupa wanita itu saat ini. "Perfect! Shall we go now?" Jerry mengulurkan telapak tangannya.

Anggita terkekeh sebelum kemudian menyambut tangan Jerry dengan senyum manis. "Let's go!"

___

"Saya takut deh--" ucap Anggita memecah keheningan di dalam mobil yang tengah melaju membelah jalanan malam yang nampak lenggang.

Jerry menoleh sekilas, lalu kembali melarikan pandangan pada jalanan. "Takut, kenapa? Kita ini mau makan malem, bukan tes adrenalin kerumah hantu." Apa yang harus di takutkan? Tidak ada.

"Ck, bukan itu.. saya takut mama nya bang Jerry nggak nerima saya, bang Jerry tau kan gimana keadaan saya? Janda, ada buntutnya lagi." Suaranya semakin lirih saat menjelaskan bagaimana keadaannya sekarang. Janda satu anak.

SINGLE MOTHERWhere stories live. Discover now