Chapter | 03⚜️

65 9 0
                                    

Gemstone, tempat sekolah para anak-anak yang tinggal di kerajaan Stalaxy atau kerajaan-kerajaan lainnya

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Gemstone, tempat sekolah para anak-anak yang tinggal di kerajaan Stalaxy atau kerajaan-kerajaan lainnya. Ditempat ini mereka sangat banyak belajar tentang ilmu yang mereka tidak ketahui.

Samudra, Daksa, dan Raga. Kini mereka bertiga sedang menyusuri lorong sekolah untuk menuju ke kelas masing-masing. Kelas mereka tentunya berbeda-beda.

Tiba-tiba saja Raga menghentikan langkahnya membuat kedua saudaranya itu ikut menghentikan langkahnya juga.

"Ada apa?" tanya Samudra sembari mengernyitkan dahinya.

"Kalian duluan saja, aku ingin ke taman sebentar," jawab Raga dengan wajah datarnya.

"Hei kelas kita akan segera dimulai, mengapa kau ingin ke taman?" tanya Daksa.

"Ada urusan penting, lebih baik kalian duluan saja, tak usah pedulikan aku," jawab Raga lagi dan membuat kedua saudaranya itu menganggukan kepalanya dengan pelan.

"Baiklah," ucap Samudra yang langsung melangkahkan kakinya kembali diikuti oleh Daksa di belakangnya.

"Lihatlah adikmu itu, sangat tidak asik dan terlalu kuno!" ledek Samudra.

"Dia juga adikmu," ucap Daksa yang kini sudah disamping Samuel.

"Apa kerjaanmu ini hanya mengikuti aku saja hah?"

"Maksudmu?"

"Iya, setiap hari kau mengikuti ku kemana pun aku pergi!" kesal Samudra.

"Kita saudara kalau kau lupa!" sahut Daksa yang juga ikut kesal dengan Samudra karena kakaknya ini sangatlah emosional sekali.

"Terserah dan lupakan!"

"Iya. Itu jauh lebih baik,"

Tiba-tiba saja Samuel menghentikan langkahnya, begitupun dengan Daksa. Samuel yang merasa sekali jika Daksa mengikutinya kembali, langsung menarik kerah seragam sekolah Daksa.

"Apa yang kau lakukan?!" protes Daksa yang melepas tangan Samuel dari kerah seragam sekolahnya dengan kasar.

"Jangan kau ikuti aku. Lebih baik kau ke kelas duluan!" titah Samudra.

Sejenak, Daksa merapihkan kerah seragam sekolahnya yang berantakan karena ulah Samudra, setelah selesai merapihkannya, Daksa langsung pergi meninggalkan Samudra.

"Kenapa aku tidak memiliki adik yang normal?!" kesalnya sendiri.

💫 💫 💫

"Mengapa kau kemari?" tanya profesor Alanvainder.

"Raga takut, apa semua akan baik-baik saja?" tanya kembali Raga dengan ragu-ragu.

Profesor Alanvainder, guru yang mengajarkan tentang kimia yang berada di sekolah ini. Bisa dikatakan juga profesor Alanvainder merupakan guru ter-aneh di sekolah ini. Banyak sekali kasus-kasus profesor Alanvainder di sekolah ini tentang halusinasi dan imajinasinya.

Different LoveDove le storie prendono vita. Scoprilo ora