Chapter | 01⚜️

109 11 0
                                    

"Raga, selama Loli kenal kamu, Loli gak pernah tau tuh rumah kamu dimana," ucap Lolita sambil menjilat lolipopnya.

Raga tersenyum tipis, "Raga gak bakal kasih tau kalau umur kamu belum 18 tahun."

Lolita yang mendengar jawaban dari Raga langsung membulatkan kedua bola matanya, "Kelamaan tau!"

Raga yang mendengar itu hanya diam tak menjawab ucapan Lolita melainkan memetik bunga melati yang berada di sampingnya dan memberikan bunga itu ke Lolita, Lolita yang diberi bunga pun langsung mengambilnya.

Kini keduanya tak ada yang memulai pembicaraan. Suasananya sangat tenang, membuat Raga semakin menyukai tempat ini. Raga yang lebih ingin menikmati suasana ini langsung meniduri dirinya di atas rumput-rumput dan kedua tangannya menjadi bantalan di kepalanya.

"Kenapa sih Raga senengnya tiduran terus?" Tanya Lolita.

"Karena enak," Jawab Raga sambil memejamkan kedua matanya.

"Gitu aja terus jawabannya!" Protes Lolita.

Merasa tidak ada jawaban dari Raga lagi, Lolita langsung melempar permen lolipopnya ke arah Raga, namun sangat amat disayangkan lolipop itu justru melesat ke samping Raga, padahal ia sangat berharap permen itu mengenai wajah Raga. Namun lihatlah, Raga masih saja memejamkan matanya, kalau begini ia merasa sedang bermain bersama patung.

"Raga,"

"Raga jelek!"

"Raga sok iye!"

"Raga sok dewasa!"

Merasa geram karena diabaikan, ia pun langsung menuju ke arah danau yang berada di depannya. Dengan modal keberanian yang ia punya, Ia langsung mengambil air itu menggunakan kedua tangannya, setelah itu—

BYUR!!

Air itu ia tumpahkan di wajah Raga, Raga yang terkejut karena siraman yang diberikan Lolita langsung terduduk di tempatnya.

"Mangkanya kalo diajak ngobrol itu jawab, kata Mamah Lolita itu namanya gak sopan kalau gak dijawab!" ujar Lolita sambil terkekeh dan berlari meninggalkan Raga.

Raga yang melihat Lolita berlari meninggalkannya langsung terbangun dari tempat dan mengejar Lolita.

"Apasih, gak lucu tau gak siram-siram orang kayak gitu!" teriak Raga sambil mengejar Lolita.

Lolita yang mendengar itu hanya terkekeh sambil berlari untuk menghindari Raga, ia lebih senang dengan Raga yang bersikap galak dibandingkan dengan sikap dingin yang Raga miliki, menurutnya sangat tidak asik.

"RAGA LARINYA LAMBAT!" teriak Lolita kepada Raga yang tak memperhatikan jalan di depannya, tak lama kemudian—

BRUK!

"Raga sakit...!" tangis Lolita yang terjatuh karena tersandung oleh batu kecil yang berada di depannya.

Raga yang melihat itu langsung berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Lolita, lalu melihat luka itu dan melihat wajah Lolita yang sedang menangis, bukannya merasa iba justru ia tersenyum remeh.

"Kalau gak bisa lari, gak usah sok-sok an!" ucap Raga sambil mengusap air mata Lolita yang masih mengalir.

"Raga gak usah ngeledekin Loli, mending Raga bantuin Loli buat pulang ke rumah, biar Mamah Loli aja yang sembuhin lukanya!" ujar Lolita yang masih menangis namun Raga yang melihat itu pun langsung mengusap air mata Lolita lagi.

💫 💫 💫

"Udah sampai, Raga mau pulang," ucap Raga sambil mendudukan Lolita di kursi rumah depan Lolita.

Different LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang