"Hah... Hah... Hah..." Deru nafas terdengar dalam gulitanya hutan malam itu. Tubuh yang penuh luka, rambut acak-acakan, dan sisa darah kering masih menempel di tubuhnya. Kaki ringkih putih seputih salju terus berjalan menyelusuri hutan malam itu. Sesekali kepalanya menoleh ke arah belakang, seperti mewaspadai sesuatu. Dengan pakaian compang-camping, udara yang kian menipis, pandangan yang mulai memburam. Ia tergeletak lemah tak berdaya di tengah hutan yang hanya diterangi cahaya rembulan sebagai penerangnya. Hingga sepasang sepatu hitam tepat berada di samping kepalanya... Update sesuai mood dan waktu serta keadaan piw piw (~ ̄³ ̄)~