Hidup ini adalah tentang menjalin hubungan sosial. Komunikasi dan kerja sama yang baik dengan orang lain akan menguntungkan untuk kita. Cerita ini adalah tentang sebuah kata-kata yang terangkai, kalimat yang tersusun, bisa berubah menjadi alat kebohongan. Bukannya untuk menebarkan kebaikan, justru perkataan digunakan untuk melindungi diri sendiri, merugikan orang lain, atau bahkan mempengaruhi banyak orang untuk meraih tujuan pribadi. Nafisa tertampar akan kenyataan. Hidupnya yang semula baik-baik saja mendadak berubah akibat kebohongan dan kepalsuan. Ia dikhianati oleh temannya sendiri. Lebih parahnya, orang-orang lebih percaya pada kebohongan yang dibuatnya. Ia berusaha mengatakan yang sebenarnya tapi tak ada yang mempercayainya. Tapi hal itu tak membuatnya gentar, ia percaya bahwa ia tak bersalah. Ia mencoba untuk memaafkan dirinya sendiri sambil menyusun langkah ke depan. Ia ingin membuktikan pada orang-orang bahwa dunia ini bukanlah tempat yang indah. Ada banyak sekali kebohongan yang dipercaya. Dan ada banyak luka yang dipendam. Ada banyak suara yang tak tersampaikan. Usaha itu tak mudah baginya. Ia harus menghadapi banyak pandangan dari orang-orang yang terus mengungkit kesalahannya. Selain itu banyak tuduhan yang bermacam-macam. Ia tak peduli, ia terus menyampaikan apa yang dianggapnya benar dan berdiri kuat menghadapi terpaan.
1 part