Langit Antarex

By Ulyayani0504

3.2K 1.1K 1K

Tawuran?apa yg bisa kalian bayangin klo denger kata itu.Pastilah tindakan bodoh cowok cowok brandalan.Ya,disi... More

1.Tawuran
2.Rahasia
5.Pertandingan
6.Di comblangin
7.Sebuah Rindu
8. Lab IPA
9. That night
10. Cinta
11. Cemburu
12. Ada apa?
13. Raka?
14. Dia
15. Gila
16. Senja with El
17. Then Tawuran
18. Deep Wound
19. Next Ambition
20. Antara Lelah dan Pasrah
21. Dear Rindu
22. Unconscious
23. Entah ini rasa atau kecewa
24. Pasar Malam
25. Rasa Nyaman
26. Friends
27. Serangan
28. The other side
29. When reluctant to switch
30. Masalah ( Satu )
31. Masalah ( Dua )
32. Controversy
33. Tragedi Jembatan
34. Can be solved

3.Perselisihan

201 87 50
By Ulyayani0504

Happy Reading😘

Langit,Alex,Risky,Marshall,Bima,dan Devile memasuki area sekolah dengan motor besar warna merah masing masing yang suaranya memenuhi seluruh penjuru lapangan. Kehadiran mereka menimbulkan seluruh pasang  mata siswa yang kebetulan masih ada di parkiran atau lapangan tertuju kepada keenam cowok jangkung itu.

"Eh....eh Langit tuh." Seru Zee semingrah.

Sementara El yang bahunya sedari tadi di senggol senggol Zee tak bereaksi apapun. Ia masih sibuk dengan ponselnya seakan itu lebih penting daripada Zee.

"Lo tuh dengar kagak sih?" Tanya Zee kesal karena El mencueki nya.

"Udah lah Zee El mana normal!" Celetuk Sarla teman El yang terkenal tomboy.

Mendengar penuturan temannya itu  otomatis El menoleh dengan tatapan datar sedatarnya tak lupa dengan sorot mata tajam ke arah gadis tomboy bernama lengkap Sarla Elgira Tessa itu.

Setelah memberi reaksi tersebut kepada Sarla,El kembali sibuk pada ponselnya. Mengabaikan semua yang ada atau terjadi di sekitarnya.

"Pagi eneng eneng bening." Sapa sebuah suara.

El mendongak,ternyata itu suara milik Risky. Keenam cowok itu sudah berada tepat di depannya,ada Nara juga disana. Nara si gadis manis itu manusia alay yang berstatus pacar Marshall Igo Stefano. Seluruh Bharada pasti tau mereka berpacaran. Dari adek kelas sampai guru guru  pun pasti tau mereka.

Terlepas dari itu,El hanya memandangi keenam cowok itu bingung. Kenapa mereka sudah ada disini? Kapan mereka jalan kemari?Cepat banget jalannya. Itulah pikiran pikiran yang terlintas dalam diri El.

"Eneng eneng bening pala lo peang!" Sentak Sarla galak.

"Aduh neng Sar,gak usah galak galak ntar gak laku lho." Goda Risky.

"Gue gantung tau rasa lo." Kata Sarla lagi masih dengan nada galak alanya.

"Ah gak seru lo Sar," kini Devile angkat bicara.

"Klo gitu neng El aja dah." Kata Risky.

"Gak usah ganggu gue. Pergi sana!!" Sahut El lebih ganas daripada Sarla.

Hal itu justru membuat teman teman Langit yang lain tertawa terbahak bahak. Sementara Risky tak menanggapinya.

"Singa lo ganggu ky!" Alex menimpali.

El melirik Alex tajam. Menurut El, Alex  lah cowok paling menyebalkan diantara keenamnya. Kenapa tidak?Mulut netizennya sungguh keras, menyakitkan hati dan yang paling parah,Alex selalu blak blakan kala ia berkomentar.

"Dasar cowok cowok gak guna!" Ujar El kesal.

Sontak hal itu membuat semua tatapan tertuju padanya. Tanpa rasa takut sedikit pun El membalas tatapan itu sinis.

Langit yang sedari tadi diam tanpa ingin ikut bersuara tiba tiba saja menarik lengan El. El belum siap, ia pun  ikut terhuyung bersama langkah Langit.

"Apaan sih,lepasan gue!!" Berontak El.

Langit tak menanggapi berontakan  El dan terus menarik El entah kemana. El hanya mendengus,walau bisa saja El memberontak Langit,namun tetap saja genggaman langit jauh lebih kuat darinya. SIAL!!

##

"Lepas!" El masih  terus mencoba melepas genggaman Langit. Namun Langit tak menjawab. Apalagi bergerak melepas tangannya.

"Lo gak dengar?bGue bilang lepas!" kata El lagi sungguh geram.

Langit melepas lengan El di lorong sekolah tempat dimana tak banyak orang lewat disini. El sibuk memegangi lengannya yang terasa sangat sakit. Sesekali ia meringis akibat tindakan cowok berambut abu abu itu.

"Lo gila apa gimana sih? Sakit tangan gue tau gak? Gak berperi kemanusiaan banget." Celoteh El kesal.

"Makanya gak usah suka merendahkan orang lain!" Sahut Langit ketus.

"Dih,adanya lo kali yang suka merendahkan." Jawab El tak mau kalah.

"Lo salah masih aja nyolot. Emang dasar keras kepala." Langit masih dengan raut datarnya.

"Apa? Emang gue gak salah. Emang lo lo pada gak guna kan?"

"Jaga mulut lo." Sentak Langit.

El hanya tersenyum miring. Untuk kedua kalinya El mendapat sentakan dari seorang Langit, cowok brutal SMA Bharada.

"Lang!" Panggil Risky. Ia baru saja menyusul mereka berdua bersama keempat temannya yang lain.

"Udah lah Lang, tuh cewek emang suka cari masalah." Sambar Alex mulai menampakkan jiwa jiwa netizennya.

"Mending kita ke kelas,bentar lagi masuk." Timpal Marshall.

"Yoi bro,ntar ada bu Dora. Bisa bisa dihukum lagi kita kalo telat." Imbuh Devile.

"Bener tuh kata babang evile."

"Gue santet lo." Ancam Devile karena lagi lagi Risky memanggilnya dengan sebutan babang evile.

El semakin menyunggingkan senyum penuh kemenangannya. Kelima cowok itu membela El,ralat bukan membela El tapi memojokkan Langit. Tapi tetap saja Langit kalah telak sekarang.

"Gue ingetin sekali lagi,GAK USAH SUKA NGEHINA KALO NGGAK GAK USAH IKUT TAWURAN SEKALIAN!Kata Langit penuh dengan tekanan tepat di telinga El.

Tanpa sepatah kata apapun lagi cowok itu langsung pergi meninggalkan El. El sendiri sudah sedari tadi mengepalkan tangannya siap untuk meninju cowok itu. Namun keadaan tidak memungkinkan. Mau tidak mau ia harus menahan emosinya agar tak menyulut masalah baru.

"Emang lo siapa?  Ngatur kehidupan gue."

##

"Kalian kenapa telat?" Tanya bu Dora,guru matematika yang berbadan gemuk itu yang mendapat jadwal mengajar di kelas Langit.

"Maap buk, biasa cari kodok dulu." Sahut Risky dengan cengengesan tanpa rasa bersalah.

"Risky! Jangan bercanda gak lucu." Sentak bu Dora garang.

"Buk gak usah marah marah. Cepet tua lho. Ntar pak Boim nggak naksir ibu." Sambung Devile membuat seisi kelas 12-ipa2 tertawa.

"Kamu juga gak usah jawab." Bentak bu Dora. Nampaknya guru itu sudah naik darah akibat tingkah konyol Devile.

"Lah ibu kan nanya masa nggak saya jawab kan dosa." Elak Devile.

"Saya gak butuh jawaban kamu. Langit?" Tanya bu Dora kepada Langit yang dengan coolnya memasukkan tangan kanannya ke dalam saku celana abu miliknya.

"Iya bu,maaf tadi ada sedikit masalah dengan El." Jawab Langit jujur. Memang itu kenyataannya bukan? Tadi ia ribut dengan cewek yang telah berganti cat rambutnya menjadi pirang.

Walau nakal Langit termasuk anak kesayangan guru guru karena otak berlian yang memang keturunan dari keluarganya. Langit selalu memegang teguh semboyannya'Nakal boleh tapi bodoh jangan'

"Ya sudah kalian ibu maafkan. Tapi sekali lagi kalian telat lapangan menanti kalian berenam." Ancam bu Dora.

Langit mengangguk sebagai jawaban darinya atas perkataan bu Dora.

"Kalo Langit di baik baikin." Cibir Devile pelan saat hendak ke bangkunya.

"Devile saya dengar kamu ngomong apa. Mau saya seret ke lapangan sekarang." Ancam bu Dora kepada Devile.

"Iy iya bu nggak kok. Bu Dora yang cantik melebihi Selena gomez." Sahut Devile diikuti cengiran tanpa takut dosa milik Devile.

Keenam cowok yang baru datang itu mulai duduk di bangku masing masing.

"Lang,Raka ngajakin lo tanding basket ntar sore." Bisik Bima yang kebetulan duduk bersama Langit

Langit menoleh sebentar.Lalu mengangguk. Raka memang selalu tak mau kenal kata kalah. Sudah berulang kali cowok itu menantang Langit battle basket, dan berulang kali ia berhasil di kalahkan oleh Langit,tapi tetap saja ia menantang Langit.

"Bilang gue terima." Sahut Langit pasti.

##

Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu. El serta Sarla,Zee,dan Nara berniat pergi ke kantin. Sebelum sampai di kantin mereka harus melewati deretan ruang kelas 10. Dan sekarang mereka masih berada di depan kelas 10-Ipa4.

"Denger,lo tali sepatu gue buruan." Seru sebuah suara yang teramat menusuk di telinga El. Mungkin ketiga temannya juga mendengarnya.

"Apaan tuh El.Pasti tuh anak curut nindas adek kelas lagi." Sambar Zee.

El pasti tau siapa anak curut yang dimaksud oleh Zee. El mendengus kesal. Memang El terbilang trouble maker,namun untuk masalah penindasan El sangat membencinya.

"Kayaknya suaranya ada di kelas sebelah deh." Timpal Nara.

"El buruan kita sikat tuh bocah sebelum dia bener bener nindas adek kelas." Imbuh Sarla dengan nada geram.

Dengan langkah cepat El diikuti ketiga temannya masuk di kelas 10-Ipa5.

Dan benar saja saat mereka memasuki kelas itu sudah ada segerombolan siswa di sana. Nampaknya mereka sedang mendukung aksi dari 'si anak curut'.

Yup!  Si anak curut itu adalah panggilan untuk salah satu cewek anak kelas 12 yang suka membully adik kelas. Entah kelas 10 ataupun kelas 11,bahkan kelas 12 juga pernah.

"BERHENTI! Pekik El membuat seluruh perhatian tiba tiba beralih kepadanya. Ruangan berubah hening, suara teriakan teriakan dukungan dari siswa siswi yang ada disana hilang seketika.

Dua cewek muncul dari kerumunan. Kedua cewek itulah biang dari penindasan ini. El membenci postur angkuh itu.

"Ha...ha....Lo lagi,Lo lagi. Hobby banget ikut campur urusan orang." Sahut salah satu dari kedua cewek itu dengan nada ketus.

**

Hay buat reader yang udah baca cerita aku.

Sebelumnya aku ucapkan banyak terima kasih udah mau mampir di my story.Soory aja nih kalo ceritanya mungkin masih jauh dari kata bagus.
So comment and sarannya amat bermanfaat buat aku.

Jangan lupa di vote ya biar akunya semangat berkarya,di follow juga boleh janji di follback kok

Oke,thanks for all

See you,
Salam hangat

Yani😘


       

Continue Reading

You'll Also Like

6.3M 179K 57
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...
4.3M 256K 61
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
3.6M 173K 63
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
986K 48.4K 64
Mendengar namanya saja sudah membuat Wilona bergidik ngeri, apalagi bertemu dengan sosoknya langsung. Mungkin Lona akan kabur begitu melihat bayangan...