□□□
Vote & comments this chapter ♡♡♡
Don't forget!!
:)
.
.
Veira terbangun dengan alarm yang berbunyi nyaring.
"Ck! Kenapa aku lupa mematikan setelan alarm semalam" ucapnya kesal
Hari ini ia libur dan alarm membangunkannya jam 5 pagi seolah ia akan pergi bekerja.
Veira bangkit menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya,bukan mandi.
Siapa yang rajin mandi disaat hari libur.
Veira membasuh wajahnya lalu menyikat gigi.
Saat sedang asyik menyikat giginya didepan kaca, ia tiba-tiba teringat akan benda aneh semalam.
Veira keluar dengan sikat gigi yang masih berada di mulutnya.
"Benda itu sudah hilang" gumamnya.
"Sudah ku bilang itu hanya mimpi. Mana ada hal seperti itu di dunia nyata ini"
Ia Kembali masuk kekamar mandi untuk menyelesaikan sikat giginya.
Setelah mandi dan berpakaian,Veira memutuskan untuk sarapan.
Ia hanya memakan roti dan meminum secangkir coffe latte.
veira kembali ke kamar. Kembali menjatuhkan tubuhnya pada ranjang.
Ia teringat apa yang terjadi semalam.
"Apa itu benar mimpi?" Gumamnya.
Veira bergerak mengambil gelang yang ia temukan waktu itu.
Entah bagaimana. Veira mengenakan gelang itu pada pergelangan tangannya.
Memperhatikannya dengan seksama.
Ia menyentuh batu biru yang tersemat pada gelang itu.
Dan tiba-tiba benda aneh yang muncul semalam kini muncul kembali.
Kali ini Veira yakin ini nyata. Dan itu cukup membuatnya shock.
Masih dengan gelang yang terkait indah di pergelangan tangannya, Veira mendekati benda aneh itu.
Ia kembali menyentuh hal tersebut dan masih sama, tangannya menembus.
Ia perlahan mengangkat kaki nya memasuki benda itu.
Tubuhnya cukup bergetar melihat setengah kakinya sudah tidak terlihat.
Veira menarik nafas mengumpulkan niatnya.
Dan akhirnya ia masuk kedalam benda itu.
Tubuhnya seperti tersengat hingga membuatnya seolah remuk.
"Shit! Ini sakit" erang Veira.
Ia masih berada di dalam benda itu yang entah membawanya kemana.
Hingga Veira pingsan tidak kuat menahan sakit pada tubuhnya.
.
.
Varold masih berusaha mengatur nafasnya.
Ia masih berada dihutan hopland.
Gemuruh petir dan guntur masih terdengar.
"Arghhhh!!!"
Geraman mengerikan Varold kembali terdengar.
Bersamaan dengan bebatuan besar yang saling bertubrukan hingga pecah berkeping-keping.
Varold masih berusahan menetralkannya.
.
.
Veira tersadar dari pinsannya. Tubuhnya seolah remuk redam.
Ia tidak tahu apa yang terjadi. Samar-samar ia melihat sekitar.
"Ini dimana?" gumamnya.
Ia melihat sekelilingnya adalah hutan dan hutan ini terlihat aneh dan mengerikan.
Ia merasa tidak pernah melihat hutan seperti ini.
Ia berdiri menegakkan tubuhnya dengan perlahan.
Ia tidak tahu harus melakukan apa.
Akhirnya ia memutuskan melangkahkan kakinya menyusuri hutan ini mengikuti arah sinar matahari.
Selama perjalanan kakinya semakin pegal dan sakit, apalagi ia berjalan tanpa alas kaki.
Itu membuat banyak goresan perih pada telapak kakinya.
Tidak lama ia mendudukkan bokongnya pada sebuah batang pohon tumbang.
Selagi memijit pelan betisnya, samar samar ia mendengar sebuah suara. Tapi tidak tahu darimana asalnya.
Dedaunan dari pohon-pohon yang menjulang tinggi di depannya terlihat bergerak terombang ambing.
Tiba tiba muncul seekor hewan yang berukuran sangat besar.
Veira sangat terkejut hingga ia terjengkang ke belakang.
Ia merangkak menjauh dari hewan itu. Ia tidak sanggup lagi berdiri untuk lari.
Veira melihat dengan sangat jelas.
hewan yang terlihat seperti serigala dengan ukuran besar itu berjalan perlahan kearahnya.
Sebelumnya ia hanya melihat serigala di televisi itupun hanya pada film vampire yang di dalamnya ada serigala.
Tapi ini terlihat 2 kali lipat lebih besar bahkan sangat besar.
Ia benar benar takut. Kaki juga tangan nya sudah kotor dan penuh dengan sayatan dari ranting pohon.
Tidak lagi terlihat kulit putih mulus yang memukau dari seorang Veira.
Sampai ia sudah tidak sanggup lagi. Kini ia hanya terbaring di tanah yang basah, melihat si serigala yang semakin mendekat.
□□□
Part 8 akhirnyaaa!
Lanjoott...
Vote🌟& Comments Don't Forget!! Xoxo
Thx♡
•Indiiez