Father For Addo -g.c (Addo Se...

By frantastickris

139K 14.7K 1.3K

# Book 1 in Addo Chance Series # Addo Grey Chance adalah anak yatim. Dia sudah tidak memiliki ayah sedari k... More

Prolog
Satu: 10 tahun kemudian
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
[A/N] Lil Explanation
Sebelas
Dua Belas
Tiga Belas
Empat Belas
Author Note-DONT IGNORE THIS
Lima Belas
Enam Belas
Tujuh Belas
Delapan Belas
PS
Sembilan Belas
[A/N - break chapter] "This Is My Letter (-Addo)"
Dua Puluh
Dua Puluh Satu
Dua Puluh Dua
[A/N] Soundtrack? OFC!
Dua Puluh Tiga
Dua Puluh Empat
Dua Puluh Lima
Dua Puluh Enam
Dua Puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan
Dua Puluh Sembilan
Tiga Puluh
Tiga Puluh Satu
Tiga Puluh Dua
Tiga Puluh Tiga
Tiga Puluh Empat
Tiga Puluh Lima
Tiga Puluh Tujuh
Tiga Puluh Delapan
Tiga Puluh Sembilan
Empat Puluh
Empat Puluh Satu
Empat Puluh Dua
Empat Puluh Tiga
Empat Puluh Empat
Empat Puluh Lima
Empat Puluh Enam
Empat Puluh Tujuh
Empat Puluh Delapan
Empat Puluh Sembilan
[A/N] Real Sekuel VS FFA versi lain? VOTE [CLOSED]
Lima Puluh
Lima Puluh Satu
Lima Puluh Dua
Lima Puluh Tiga: FLASHBACK
Lima Puluh Empat
Lima Puluh Lima
Lima Puluh Enam
Lima Puluh Tujuh
Epilog
BONUS CHAPTER : " Backward 1"
BONUS CHAPTER - " Backward Pt. 2"
BACKWARD CHAPTER PT. 3
Hola! ● Father For Addo ↔ Home Sweet Home
Welcome! Home Sweet Home

Tiga Puluh Enam

1.8K 223 26
By frantastickris

Author's POV

"Launchpad ini bekerja dengan sambungan ke listrik, tentunya. Lalu juga ke laptop, sound mixer dan tentunya speaker. Dengan mereka semua, kau bisa membuat sebuah electro-music."

"Apa itu?" tanya Addo sambil mencerna informasi baru yang ia dapat. Kepalanya diputari oleh bermacam-macam pertanyaan; Electro-music? Musik elektro? Elektro sama dengan listrik, jadi musik listrik? Apa maksudnya? Dia tidak mengerti.

Hugo menggaruk-garuk kepala belakangnya sambil membuat gumaman dalam kerongkongannya. Addo tetap menunggu, sambil memerhatikan launchpad itu lagi. Benda itu tipis, persegi, penuh dengan tombol berbentuk persegi kecil-kecil yang saling berdempetan. Seperti iPad bertombol. Hanya saja launchpad lebih lumayan tebal dan lebih besar dari iPad.

"Aku bukan orang yang pandai dalam menjelaskan, tapi kau bisa mendengarkan lagu yang pernah kubuat supaya lebih gampang paham," lelaki tersebut mengeluarkan sebuah headset dari saku celananya lalu memberikannya pada Addo.

"Lagumu? Serius? Wah, mana? Aku benar-benar penasaran!"

"Sabar." Dia beranjak dari sofa lalu kembali dengan laptop yang sudah menyala. Setelah diutak-atik sebentar, Hugo memberikan laptopnya. "Di folder ini berisi semua lagu-laguku. Kau bisa dengar yang mana saja."

Addo langsung menyambungkan headset ke laptop juga telinganya.

"Tunggu disini ya, aku akan melanjutkan bersih-bersih barang diluar. Jangan lupa beritahu aku kalau ada laguku yang kau suka." Dia tertawa pelan.

"Alright, Sir." Addo balas mencandainya lalu Hugo menghilang keluar rumah. Lelaki berambut cokelat itupun juga kembali fokus ke layar laptop dipangkuannya.

Folder yang terbuka bernama music. Di dalamnya berisi banyak folder lain dengan nama-nama yang Addo tidak mengerti juga kenapa bisa dinamai begitu: The City [EP], Adventure, Featuring, Unreleased, dan lain-lain hingga totalnya sampai 58 folder! Disetiap folder berisi belasan lagu.

Addo tidak yakin harus berkomentar apa. Dia tidak menyangka Hugo membuat begitu banyak lagu hanya dengan sebuah launchpad kecil? Sampai disini ketertarikan Addo akan musik elektro bertambah.

"Seperti apa ya lagunya Paman?" Gumamnya sambil terus sibuk mengklik folder-folder secara acak. Dia tiba di sebuah folder bernama The City, dan setelah memilih-milih lagi, Addo memutar file bernama Imperium [Original].mp3

»np: Imperium – Madeon (it's available on multimedia)»

"This is amazing!" serunya di pertengahan lagu, kemudian paham kenapa Hugo langsung menyuruhnya untuk mendengarkan sendiri. Seketika dia paham apa itu electro-music. Dia lebih banyak mengandung permainan efek suara, but for god sake, baginya lagu ini benar-benar luar biasa! Addo pernah mendengar kalau jenis lagu seperti ini biasanya diputar di klub-klub dewasa, tapi mendengarkan sendiri lewat headset bukan hal yang buruk.

Selesai mendengarkan lagu Imperium, Addo mencari lagu lain. Ada folder bernama Featuring. Dibukanya folder itu.

"Apa..." gumamnya saat membaca nama sebuah file: Stay Awake ft. Ellie Goulding. Addo mengerjap-ngerjapkan mata, barangkali salah lihat atau apa, tapi tetap tidak ada yang berubah. Nama file itu membuatnya tercengang luar biasa---maksudnya, nama Ellie Goulding.

"Tidak mungkin!" Addo membaca nama-nama file lagu yang lainnya dan ternyata, semua lagu di folder tersebut divokali oleh penyanyi terkenal! Tapi sebagian dari mereka sudah agak jarang muncul di layar kaca lagi, sementara sisanya tetap eksis. Seperti Ellie. Addo tahu siapa Ellie Goulding karena pernah mendengarkan lagu-lagunya bersama Alice.

Hingga Addo mendapatkan pertanyaan yang tak bisa ia jawab. Kenapa Hugo bisa membuat kolaborasi lagu dengan artis-artis terkenal? Katanya semua lagu disini ia buat karena hobi saja?

Addo mengklik properties di sebuah lagu berjudul You're On dan membaca info yang muncul. Keterangan tahunnya menunjukkan tahun 2014. Itu berarti sudah 15 tahun yang lalu. Dia mencari-cari file lagu lain dan mendapat kesimpulan rata-rata lagu-lagu itu dibuat (atau mungkin dirilis) dari tahun tahun 2012, 2014, 2017 dan katakanlah yang paling 'baru' dirilis yakni tahun 2020.

"Ah sial," tanpa sengaja tangannya mengklik back to previous yang membawanya kembali ke folder music. Pupil matanya melebar saat  melihat sebuah folder bernama "Artpop", yang setahu Addo adalah album dari penyanyi favoritnya, Lady Gaga! Addo histeris sendiri. Semua kejutan ini berhasil menjungkir balik perutnya.

"Bagaimana bisa Paman Hugo kenal dengan Lady Gaga?" Setelah dia cek lagi, isi lagu didalamnya sama semua dengan tracklist di album aslinya.

Addo menyingkirkan laptop ke samping lalu mengenyakkan punggungnya ke sandaran di sofa, masih memikirkan siapa sebenarnya Hugo? Apa dia seorang artis?

Ide bagus melintas dalam dirinya sejurus kemudian.

***

Setelah dipilah, Hugo mendapati tak banyak dari barang-barang lamanya yang masih bisa digunakan kembali. Mereka semua sudah banyak yang lapuk, berdebu, yang keramik sudah pecah atau retak. Ada beberapa barang elektronik tapi sebagian besar sudah mengkarat.

Barang-barang ini bukan barang yang ia dari rumahnya di Nantes. Dia memiliki dua rumah, satu di Nantes, Perancis, satunya lagi di Oklahoma, Amerika. Selama sibuk di produser musik dan, dia hampir tidak pernah berkunjung ke rumah ini dan inilah akibatnya. Tampaknya Hugo harus membeli furniture baru.

Benda terakhir yang masuk ke tempat sampah adalah tumpukan koran tua. Dia sempat terdiam ketika melihat header besar laporan utamanya tentang pengunduran dirinya dari industri musik. Rasanya masih sedikit pedih jika ia mengingat peristiwa itu. Sebagian dari dirinya yakin bahwa dia tidak akan melupakan kejadian tersebut untuk selamanya.

"Tapi aku melakukan hal yang benar," gumamnya lalu menutup tutup tempat sampah. Tidak ada yang perlu diingat.

Setelah itu Hugo kembali masuk ke rumah. Senyum kecil terulas diwajahnya ketika melihat Addo masih sibuk dengan laptopnya. Apa dia benar-benar tertarik dengan genre musiknya? Kelihatannya begitu.

"Nah, bagaimana? Apa ada lagu yang kau suka?" Hugo bertanya disertai kekehan. Dia berjalan menuju sofa dan langkahnya terhenti saat Addo membalasnya dengan senyuman misterius.

"Uncle, are you a pop producer? Also a French music house, electro house and nu-disco producer?"

Hugo menelan ludah, seketika tawanya hilang. Mereka saling bertukar pandang namun ditambah, bibir Hugo serasa terkunci. Oh bukan, seluruh gerak tubuhnya juga.

Setelah sekian lama hening, akhirnya Hugo mengangkat alis kanannya. "Kau menskakmatku, hah? Dan darimana kau tahu?"

Addo menunjukkan handphone-nya yang menampilkan tampilan website Wikipedia. Ekspresi kemenangan tergurat di wajahnya.

"Sialan kau."

Senyum Addo berubah menjadi senyuman lebar konyol.

"Fine, kiddo. You win!"

"Kau mau bercerita sedikit 'kan, Paman?" pintanya lagi. Hugo menghempaskan badan di sofa persis disampingnya lalu melakukan peregangan kecil. Badannya pegal setelah mondar-mandir dan mengangkat-angkat barang.

"Please, Uncle?"

"Huh, baiklah, baik. Kau membuatku tidak punya pilihan, Chance."

**

"Addo masih belum pulang juga?" gumam Pat lalu mengambil handphone-nya. Jam dilayarnya menunjukkan pukul enam tiga puluh. "Kemana dia?"

"Mungkin main ke rumah temannya?" timpal Greyson agak santai. Dia tidak sekhawatir Pat karena pikirnya buat apa? Dia anak laki-laki. Jadi tidak masalah baginya jika anak itu pulang sedikit lebih larut.

Tapi Pat tetap tidak mendengarkan. Dia tetap gusar sambil memandangi layar handphone-nya. Setengah dari dirinya mulai setuju dengan Greyson. Itu membuatnya tenang walau hanya sepersekian kecilnya.

"Dia hilang juga tidak apa-apa," gumam Cheryl tiba-tiba, membuat Pat dan Greyson sontak menoleh. Mereka berdua terkejut, terutama Pat. Dia bisa langsung merasakan kalau bagian dalam dadanya mencelus.

"Ibu!" bentaknya. "Apa-apaan yang kau katakan tadi?!"

"Kenapa kau membentakku?!"

Jari-jari tangan Pat mengepal. Tubuhnya mulai bergetar sementara panas mulai terasa di sekitar matanya. Dia dan ibunya bertatap-tatapan tanpa suara, sebelum akhirnya Pat lebih dulu angkat kaki keluar.

"Pat, tunggu!" Greyson menyusul dibelakangnya. Pat hanya berhenti sampai didepan garasi rumahnya. Greyson juga ikut berhenti, lalu mendekatinya perlahan. Dilihatnya pundak istrinya bergetar begitu jelas, begitu juga dengan suara isakan pelan.[]

gue demen banget gantung ya wkwk jahat emang gue *digebugin readers* udah updatenya lamaaaa seabad, eh gantung lagi *makin digebugin* *diselametin sama Greyson*

btw soal readers, gue gak bakal berhenti bilang "I LOVE YOU" ke kalian *peluk satu-satu* #janganhajarkiki #kikitobat #kikibaik #addosayangkalian

apa yang akan terjadi selanjutnya??? itu KEJUTAN hahaha xD jadi gue udah baik kan? nah JANGAN SILENT dong :') want to ask? » ask.fm/kikikristi98

-kiki x

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 50.4K 44
(BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Warning! Mengandung unsur kata kasar! Harap bijak dalam memilih bacaan! Suatu hal yang paling buruk bagi Atlantik...
SCH2 By xwayyyy

General Fiction

110K 16.5K 44
hanya fiksi! baca aja kalo mau
16.8M 808K 69
Bagaimana jika gadis bar-bar yang tak tau aturan dinikahkan diam-diam oleh keluarganya? ... Cerita ini berlatar belakang tentang persahabatan dan per...
905K 9.1K 24
Elia menghabiskan seluruh hidupnya mengagumi sosok Adrian Axman, pewaris utama kerajaan bisnis Axton Group. Namun yang tak Elia ketahui, ternyata Adr...