KARA |Serendipity|

By iliostsan_

12.3K 4K 13.6K

Tentang Kara dan semua orang di dekatnya. Bukan hanya kisah cinta antara gadis dan pria, tetapi juga tentang... More

Prolog + Perkenalan tokoh
KS - 01
KS - 02
KS - 03
KS - 04
KS - 05
KS - 06
KS - 07
KS - 08
KS - 09
KS - 10
KS - 11
KS - 12
KS - 13
KS - 14
KS - 15
KS - 16
KS - 17
KS - 18
KS - 19
KS - 21
KS - 22
KS - 23
KS - 24
KS - 25
KS - 26
KS - 27
KS - 28
KS - 29
KS - 30
KS - 31
KS - 32
KS - 33
KS - 34
KS - 35
KS - 36
KS - 37
KS - 38
KS - 39
KS- 40

KS - 20

249 97 330
By iliostsan_

Give me vote, please!
···
🌹Happy Reading 🌹

"Pada kodratnya, manusia, hanya mempercayai apa yang mereka lihat, berkomentar sesuka hati seolah mereka paling benar. Tanpa ingin mengulik kebenaran nya. Klise, namun memang adanya. "

- Kara Vristhi Denallie-

••

Kara baru saja turun dari mobilnya. Sesekali bersenandung kecil dengan langkah kaki yang mengikuti ritme. Headset putih miliknya sedari pagi bertengger rapih di kedua telinganya.

Ia datang disambut dengan tatapan-tatapan yang kurang mengenakkan. Tapi, dia masih berfikir jernih. Mungkin ketika mereka hendak bergosip, bola mata mereka menangkap sosok Kara yang kebetulan lewat.

Kara memang seperti itu, berfikir jernih dan tidak mudah berprasangka buruk kepada siapapun. Membuat dirinya terkesan cuek terhadap sekitar.

Kara berjalan namun, kakinya dicekal ketika ia hendak melewati segerombolan murid perempuan. Kara tersungkur dan tak lama kemudian berdiri. Telinganya mulai dimasuki suara kebisingan sumbang dari gelak tawa mereka.

Kara berbalik memandang salah satu dari siswi yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kecil yang mengakibatkan urat malunya seakan ingin putus. Mereka sepertinya mencari masalah dengannya.

"Dengan alasan mendasar apa, lo menghalangi jalan gue pake kaki lo? Mau gue injek?" ucap Kara datar sambil bersedekap dan pandangan datar, auranya sedikit menghitam. Kara sedang mode senggol? Bacok. Ia merasa hidupnya akan tentram tidak ada hambatan tapi, sepertinya realita lewat dari perkiraan.

"Hahaha, lo pantes tau diginiin. Jauh-jauh dikit, nanti gue malah tertular sifat genit lo, lagi," ucap gadis berambut coklat kemerahan dengan suara tertawa yang terdengar nyaring.

"Maksud lo apa?"

"Nggak paham juga? Apa lo belum cek berita panas di akun gosip sekolah? Kudet lo. Oiya gue lupa, 'kan, yang ada dipikiran lo cuma 'cowok mana yang bakal gue pepet lagi'. Bener nggak jablay? Hahaha." Kerutan di keningnya semakin terlihat, ia sama sekali tidak paham dengan maksud yang mereka katakan. Apa tadi, gosip? Apa ada gosip yang menyangkut dirinya?

"Gue bukan kudet. Gue orangnya nggak kek lo, yang kurang kerjaan liatin gosip murahan kek gitu."

"Yakin lo? Kalau kudet ya kudet aja jangan ngeles. Gue emang udah tau sih akal licik lo. Palingan cowok aja yang lo pikirin. Emang apa sih yang buat lo jadi jablay begini?"

"... hmm ... maksud gue, apa ada 'alasan lain' yang bikin cowok-cowok pada betah dipepet sama lo? atau lo ... pelet mungkin?"

"Tania, udah cukup. Kasian dia," ucap gadis berambut panjang sepunggung, dengan jepitan di dahinya berusaha melerai. Kara melirik sebentar ke arah gadis itu, terlihat manis jepitan yang ada di dahinya.

Kara mengalihkan pandang ke arah gadis bernama Tania itu. "Jangan asal ngomong lo. Pelet? Megang botol alkohol aja gue nggak pernah."

"Dan, gue capek sih ngeladenin orang kek lo. Kerjaannya nyinyir melulu. Udah biasa juga gue ngehadapin ini. Jadi, jangan harap gue bakalan takut sama lo. Oh, satu lagi, lebih baik lo ngaca! Pantes gak nyinyirin orang padahal lo berprilaku sama dengan yang lo nyinyirin? Entar malah 'senjata makan tuan', lagi," ucap Kara terkesan meremehkan.

"Ya udah deh, nggak ada kata 'omong kosong' dari lo lagi, 'kan? Gue mau ke kelas nih, lo tau lah, kalau gue orang sibuk, dah," lanjut Kara. Ia melambaikan tangan dan berlalu meninggalkan beberapa wanita di sana. Gadis bernama Tania itu geram. Kara melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda dan kembali memasang headset dengan volume yang tinggi.

Kara mendudukkan diri. Ia menggerakkan tubuh ke sana kemari menurut ritme lagu yang terputar.

Kara ingin menjauhkan pikirannya dari masalah tadi. Ingin semua yang ia dengar tadi meluap begitu saja. Menambah beban saja, pikirnya seperti itu.

Namun, seakan tidak ingin Kara berbahagia sedikit, seseorang datang menarik headset sebelah kanan Kara dengan paksa. Membuat Kara jengkel menatap pelaku dengan garang.

"Apa sih narik-narik, ada dendam apa lo sama gue?"

"KARAA! HOT NEWS, KARA! LO HARUS TAU! INI PENTING BANGET!" teriak Daryna membuat beberapa siswa yang ada di kelas mendelik tak suka. Namanya Daryna, dirinya bodoamat.

"Apaan sih? Palingan juga nggak jauh-jauh tentang cowok, lo, kan, pecinta cogan."

"Memang, berita cogan is number wan. Tapi berita yang sekarang lagi memanas itu penting buat lo, soalnya ada sangkut pautnya sama lo, Kar."

"Ha? Gue? Beneran lo?"

Daryna mengangguk dan menunjukkan satu postingan yang di posting kemarin malam.

lambenyasmapa

❤️ 1.366 likes 💬 192 comment

lambenyasmapa mereka kelahi?! Kalian tau kan masalah kemarin, yang di Instagram d**y*a itu. Cowok ganteng kayak Sagara berantem sama Arsa anak pemilik sekolah. Kalau kalian gak tau masalahnya, biar Mimin yang jelasin. Nih ya, gara-gara cewek mereka berantem dan sialnya cewek nya itu-itu mulu buat Mimin juga heran, emang apa sih yang cantik dari dia? Kelakuan nya aja sebelas dua belas kayak jablay. Kalau Mimin sih bakal malu banget jadi ceweknya, karena bisa-bisanya membuat kotor nama sekolah. Kalian mau tau siapa ceweknya? Mimin kasih ciri-cirinya nih, pakaian gak beraturan, baju di pendek-pendek in, suka goda sana goda sini. Gak sekalian tuh jual diri? *Ups

Araraassz kasih tau dong min siapa orang nya, intip-intip akunnya 👀

Sayasiapa._ si 'onoh' min? Yg suka nemplok sana-sini? Belum liat tingkahnya aja udah keliatan kamseupay nya, hiiii🤭

Krbsin_ ih malu-maluin nama sekolah aja

Azkiaarrr gak sekalian di tag aja si 'jablay' nya min, penasaran aku 👀

Lalalakamila kalau aku jadi kepseknya bakal langsung depak dia dari sekolah. Bisanya cuman ngotorin nama sekolah aja

Taniafasmala tag dong min jablay nya, mau liat secakep apa sih dia

Alandrian hoax lo min.

Darynanastsa min lo gk ush asal jeplak y, lo nyebar berita hoax begini lo bkl kena pasal undang" pencemaran nm baik org. Klo kena tuntut, gue org pertama yang mmpsin lo.

Krbsin_ @darynanastsa bilang ae lo gak terima temen lo di nyinyirin.

Taniafasmala @darynanastsa bilangin sama temen lo, "gak sekalian jual diri? Biar untung bisa bantu orang tua"

Krbsin_ @taniafasmala nah cakep tuh, biar berguna jadi anak

Kara memandang lama postingan yang semalam di upload. Ia tak mengerti, kenapa dengan hal sepele seperti ini harus dipertontonkan di depan publik? Apalagi menjelekkan nama baik orang. Dan satu lagi, apa mereka kurang kerjaan? Lebih baik lapor ke Kara buat bujuk papanya ngasih lowongan kerja. Bukan kayak bocah gini.

"Kar, lo ... Masih aman, 'kan?" Kara menoleh, mengkerutkan dahi heran.

"Seceria ini lo bilang gue gak aman?"

"Eng-nggak itu tapi ...."

"Udah, lo gak perlu khawatir-in gue. Lo tau sendiri, 'kan, yang namanya gosip gak bakal tahan lama? Palingan seminggu mendatang berita ini hilang gitu aja."

"Tapi gue bener-bener kha-"

"Gue tau lo khawatir sama gue. Tapi gue yakin kalau gue gak bakal diapa-apa in sama orang yang sirik sama gue. Dan lagipula lo tau, 'kan, gue gak terlalu ambil pusing dengan masalah beginian? Dan ... gue malah merasa kalau bukan gue yang diomongin sama mereka. Jadi, lo tenang aja, gue gak papa."

"Yakin lo gapapa?" Kara mengangguk menyakini.

"Kalau ada apa-apa cerita sama gue. Jangan diem aja, gue ada di sini bisa jadi tempat curhat lo bukan sahabat semata."

"Iya-iya." Mereka sama-sama tersenyum.

Namun, tak berapa lama, bencana yang memang ingin dihindari oleh keduanya datang tanpa kata permisi.

"Kara, lo udah liat berita ter-update hari ini? 'tentang si jablay yang nemplok sana sini' itu lhoo," ucap Reni dengan nada menyindir.

Kara menoleh, memandang Reni dengan tatapan datar. "Barusan, emang kenapa?"

"Lo nyadar nggak sih, kalau lo yang lagi dibicarakan? Gue pen tau deh, tips caranya nemplok cowok yang berbeda-beda dengan jangka waktu singkat? Kasih tutorialnya dong Kaka."

"Sotoy lo!" sambar Daryna. Ia ingin mengutuk gadis di depannya.

Kara tersenyum, menenangkan Daryna agar tidak bicara lebih, Kara tak ingin Daryna terlibat dalam masalahnya.

Beralih memandang Reni tanpa ekspresi. "Nggak tuh, gue nggak merasa. Lagian ya, gue penasaran aja kenapa lo percaya banget sama gosip sampah yang disebar di sosmed, padahal kebenaran dibaliknya aja lo nggak tahu?"

"Kayak lo kalau liat bunga raflesia pasti kata-kata yang terlintas di otak lo itu raflesia cuma tumbuhan berbau gak enak dan gak ada bagus-bagusnya. Padahal lo gak tau sama sekali kalau yang terlihat buruk diluar belum tentu isinya buruk, begitupula sebaliknya."

Kara memandang Reni yang tampak pusing dengan teori yang ia buat. Padahal hanya asal jeplak dan mampu mengubah wajah meremehkan Reni terhadap nya menjadi gadis yang linglung dan tak paham.

"Nggak paham? Lebih baik nggak perlu tau deh, malas gue ngomong detailnya, lo juga gak bakal ngerti."

"Serah lo sih mau ngeles juga satu sekolahan tau kalau jablay itu lo! Gue kasihan sih sama orang tua lo, punya anak kok malah nyusahin. Bisanya cuma ngotorin nama orang tua aja. Emang orang tua lo nggak pernah ngasih nasehat, pengarahan buat lo tobat? Atau ... nyokap lo sama aja kayak lo ... jablay?" seringaian bak setan Reni tunjukkan, berharap Kara tak berkutik. merudungkan masalah pada Kara adalah salah satu hal yang sangat ia sukai. Entah dendam apa yang ia taruh pada Kara.

Kara menarik kerah baju Reni, dari tatapan Kara menyiratkan kekesalan dan kesedihan yang mendalam. Cukup ia dihina diinjak atau dipermalukan seperti ini, tapi jangan pernah membawa-bawa orang tuanya.

"Jaga ucapan lo, ya! Gue nggak masalah kalau lo ngehina gue, ngeinjek gue sepuas-puasnya lo. Tapi, gue saranin buat lo jangan bawa-bawa orang tua gue dengan masalah ini. Masalah ini, masalah gue. Orang tua gue ngajarin buat sopan santun dan bersikap baik kepada siapa aja."

"Tapi, kayaknya lo kalau dibaikkin malah ngelunjak kek gini dan sempat-sempatnya lo ngehina bokap nyokap gue!? Kalau sekali lagi lo nyinggung orang tua gue, satu kata yang nggak-nggak tentang orang tua gue keluar dari mulut lo, gue nggak bakal menjamin tulang ekor lo masih ada di tempat besoknya! Ngerti!?"

Dengan mata yang memerah, dada naik turun, Kara pergi tak tentu arah setelah menghempaskan tubuh Reni dengan sekuat tenaga.

Reni terlihat syok karena bentakan yang tidak terduga dari Kara. Kara terlihat biasa saja jika orang lain menyinggungnya dengan spekulasi yang macam-macam. Namun, jika orang tuanya di bawa-bawa tanpa ada sangkut-pautnya dengan masalah yang menimpa Kara, dia tidak akan segan-segan membuat hidup orang itu menderita.

Kara butuh ketenangan. Kara butuh waktu sendiri.

Daryna hanya memperhatikan punggung Kara yang semakin lama semakin menjauh. Ingin mendekat dan merengkuhnya, namun ada satu misi yang harus ia kerjakan untuk menuntaskan rasa penasaran. Mengungkap kebenaran seseorang yang ia klaim sebagai 'dalang' dari masalah yang menimpa Kara kali ini, semoga dengan ia mencari tahu siapa yang membuat masalah dengan Kara jangan harap hidupnya tenang.

Daryna sangat menyayangi sahabat satunya itu, di waktu awal pertemuan mereka memang sedikit berkesan. Gadis bernama lengkap Daryna Anastasia itu mengidap penyakit langka dimana ia mudah kecapekan dan jika air keringatnya keluar deras mampu membuat badannya lemas. Beberapa dari teman sekelasnya menjauhinya karena gadis itu aneh dan hanya bisa menyusahkan orang lain saja. Ocehan itu membuatnya sedikit tertekan dan memilih menyendiri.

Tak lama hadirlah Kara Vristhi Denallie, cewek pembuat onar dihidup Daryna. Daryna waktu itu sangat ketakutan berhadapan dengan Kara, terlihat dari wajah Kara yang tampak tak bersahabat, baju yang ketat dan sedikit kecil dari porsinya, menambah kesan nakal itu mendekati Daryna, merengkuhnya tanpa merasa terbebani. Kara tak banyak omong, ia sangat-sangat tak menyukai teman sekelasnya memusuhi salah satu dari mereka. Kara mampu menerima kekurangan dan membangkitkan kembali rasa percaya diri seorang Daryna dan bisa mempengaruhi Daryna untuk selalu bersyukur.

Kata-kata Kara yang masih melekat di otak Daryna. "jangan gampang mengeluh, setiap manusia gak ada yang sempurna selain yang di atas. Lo harus tetap semangat, jangan terlalu dibawa hati kata-kata orang lain terhadap diri lo. Hidup lo berharga dari apapun itu. Mereka hanya bisa berbicara tanpa tau konsekuensinya. Jadi, keep strong, girl! Gue akan selalu ada di samping lo, memeluk lo erat seakan-akan lo barang berharga yang gak boleh lecet dan lepas dari genggaman gue."

"Gue merasa beruntung punya sahabat kayak lo, Kar," ucap Daryna tiba-tiba memandang pintu.

"Gue akan berusaha buat balikin senyum lo, dengan nyawa gue sekalipun, karena bahagia lo bahagia gue juga," lanjutnya dan mulai mencari cara untuk 'memergoki' dalang dari masalah yang menimpa Kara.

Cerita ini saya buat bukan semata-mata, tentang cinta atau romansa anak remaja jaman sekarang. Ada, namun awalan saya buat banyak halangan. Jadi, dalam waktu dekat keuwuan antara Kara dan Arsa masih belum terbit di cerita ini.

Cukup sekian ya, obrolan singkat saya untuk pembaca yang berkenan membaca cerita saya.

보라 해 친구들!💜

Thursday, Oct 29th, 2020

|Telah di revisi|
|27.12.20|

Continue Reading

You'll Also Like

3.2M 266K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
2.9M 168K 41
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...
5M 378K 53
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
406K 4.9K 22
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+