LOVE HIM✅

By kimtaelul

27.8K 5K 17.2K

[END] Jika aku tahu mencintaimu akan sesakit ini, aku lebih memilih untuk tidak pernah bertemu dan mengenalmu... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
23
24
25
26
27
28

22

635 135 450
By kimtaelul

Sebelum kalian membaca, seperti biasa jangan lupa tekan ⭐ nya...




Flashback

Malam itu, Taehyung tengah bersiap-siap menjemput Miso untuk pergi makan malam, tetapi tiba-tiba saja ia kedatangan seorang tamu tak diundang di apartemennya, yang membuatnya harus mengundur waktu dan batal menjemput sang kekasih.

Ia pun akhirnya mengirim pesan pada Miso, memintanya untuk berangkat terlebih dahulu, dengan alasan ada pekerjaan kantor yang harus ia selesaikan secara mendadak. Ia terpaksa berbohong.

Siapakah tamu tersebut? Dia adalah Soobin adik mantan kekasihnya.

"Hyung maafkan aku, tapi kali ini kau harus ikut denganku," pinta Soobin padanya untuk kesekian kali.

Karena sebelumnya, beberapa kali lelaki itu berusaha mengabari Taehyung memintanya untuk datang ke Gwangju, tak pernah dihiraukan.

"Noona ... hyung ... tolong noona, kumohon!" Soobin tak bisa menahan lagi air matanya. Ia benar-benar memohon pada Taehyung, hingga akhirnya mau tak mau Taehyung terpaksa menurutinya. Tak tega. Ya hanya itu.

Selama perjalanan menuju Gwangju, Soobin menjelaskan apa yang terjadi dengan kakaknya. Menjadikan pikiran Taehyung hanya tertuju pada Irene, dan melupakan Miso yang tengah menunggunya di restoran.

Setelah sampai Gwangju di kediaman orang tua Irene, ia dikejutkan oleh keadaan wanita itu yang sudah tak sadarkan diri dengan perut besarnya. Mereka pun segera membawanya ke rumah sakit terdekat di Gwangju.

Semua panik, tak terkecuali Taehyung saat dokter mengatakan bahwa kondisi Irene tengah kritis. Soobin dan sang eomma terus saja menangis, namun tidak dengan sang appa. Pria paruh baya itu justru menatap tak suka pada Taehyung penuh emosi. Hingga akhirnya ia mengajak Taehyung untuk berbicara empat mata dengannya.

"Kau harus bertanggung jawab! Kau harus menikahi anakku!" ucap tuan Choi penuh penekanan. Taehyung sontak terkejut mendengar perkataan pria paruh baya tersebut. "Laki-laki macam apa yang tega meninggalkan wanitanya dalam keadaan hamil. Apa kau tidak punya hati? Aku tidak menyangka ternyata kau memiliki sifat berengsek dan tak bertanggung jawab seperti ini!"

"Maaf sebelumnya abeoji, tetapi bayi yang dikandung Irene itu bukan anakku," ucapnya coba menjelaskan dengan hati-hati.

"Apa maksudnya kau bukan ayah dari bayi yang dikandung oleh anakku? Kau menuduh anakku berselingkuh? Kau pikir anakku wanita seperti itu?"

"Ya, Irene memang berselingkuh abeoji." Taehyung kembali bersuara mencoba mengatakan yang sebenarnya, namun yang ia dapatkan adalah sebuah tamparan keras dari tuan Choi.

'PLAK'

"Jaga ucapanmu Taehyung!" ucapnya dengan terengah karena emosi. "Aku tidak akan segan-segan melaporkanmu pada polisi jika kau tak mau menikahi anakku!" ancamnya pada Taehyung.

"Abeoji ...."

"Kau pikir aku percaya dengan ucapanmu? Anakku bahkan tidak menyebutkan nama pria manapun saat ditanya siapa yang menghamilinya." Tuan Choi semakin emosi. "Hanya kau satu-satunya kekasih anakku!" ucapnya lagi, menunjuk Taehyung.

"Ya, aku memang satu-satunya kekasih anakmu ... tapi itu sebelum dia berselingkuh. Aku berani bersumpah abeoji, aku tidak pernah menghamili anakmu, kau pun tahu aku begitu menjaga dan menyayanginya." Ucapan Taehyung seketika membungkam Tuan Choi. Kakinya menjadi lemas, membuatnya bersandar pada tembok. "Maaf sebelumnya karena telah meninggalkan anakmu, tapi aku seperti itu memiliki alasan. Aku tidak bisa bertahan dengan wanita yang telah mengkhianatiku," sambungnya hati-hati. Ia tahu ucapannya akan menyakiti hati tuan Choi, namun ia harus berterus terang, karena tak ingin disalahkan.

Tentu saja karena ini memang bukan salahnya.

Hening beberapa saat di antara keduanya. Mereka tampak sibuk dengan pikiran masing-masing, hingga akhirnya tuan Choi kembali bersuara dengan lirih. "Haruskah aku mempercayaimu?" Tuan Choi menundukkan kepalanya. Merasakan hatinya benar-benar hancur setelah mengetahui fakta bahwa anak sulungnya telah melakukan hal yang membuat malu keluarga.

Dugaannya benar!

"Apa kau tahu siapa pria bajingan itu?"

Taehyung menggeleng."Tapi aku pernah melihat fotonya."

Tuan Choi mendekat ke arah Taehyung, memegang sebelah pundaknya. "Taehyung-ie, bisakah kau membantuku?"

"Nee abeoji?"

"Bawa pria bajingan itu ke hadapanku."

Keesokan harinya setelah Irene sadar, Taehyung mencoba berbicara empat mata dengannya. Ia tahu ini bukan waktu yang tepat, tetapi ia tidak ingin mengulur waktu. Ia harus segera menyelesaikan masalah ini agar hidupnya bisa kembali tenang. Terutama ia ingin segera menemui Miso, yang bahkan sampai saat ini belum diberi kabar.

Bukan sengaja ingin membuat kekasihnya khawatir, tetapi karena ponsel miliknya kini mati.

Soal Taehyung yang mengambil cuti, ia memang mendadak mengabari Seokjin meminta izin untuk beberapa hari. Ia menelepon Seokjin sebelum ponselnya benar-benar mati, dan setelah itu ia menyesal karena tak sempat mengabari kekasihnya.

Seharusnya ia mengabari Miso terlebih dahulu. Dasar bodoh!

Maafkan aku Miso-ya, aku akan memberitahumu nanti setelah semuanya selesai, kumohon tunggulah aku.


"Terima kasih Taehyung-ie, kau sudah menyempatkan waktu untuk menemuiku," ucap Irene yang masih terbaring lemah.

"Itu karena Soobin yang memintaku untuk datang," jawabnya mencoba bersikap biasa saja. Sungguh sebenarnya ia tak ingin menemui wanita ini, namun kembali lagi ia tak bisa berbuat apa-apa sekarang. Kini posisinya sulit, ia sudah terlanjur terjebak dalam situasi ini.

Taehyung yang sedari tadi hanya berdiri di ujung ranjang kini memutuskan untuk duduk di kursi samping ranjang yang Irene tempati. "Jadi ... apa maksudmu melakukan semua ini?" Ia kembali bersuara memulai obrolan serius dengan Irene.

Irene yang melihat raut Taehyung sedikit kesal, kini hanya menundukkan kepala. Tentu saja itu membuat Taehyung merasa tak enak akan sikap dan ucapannya. "Aku hanya bertanya, apa kau tidak menyayangi bayi yang ada dalam perutmu? Kau bisa saja membunuhnya, bahkan dirimu sendiri."

"Apa kau masih peduli padaku?"

Taehyung diam, ia tahu Irene memancingnya agar semakin memperhatikannya.

"Jawab aku Tae, apa kau masih peduli padaku?"

"Apa kau sudah meminta pertanggung jawaban pada pria yang menghamilimu?" Taehyung balik bertanya tanpa menghiraukan pertanyaan wanita itu.

Irene tersenyum lirih. "Jika dia mau bertanggung jawab, kau tidak mungkin berada di sini."

"Lalu? karena pria itu tak mau bertanggung jawab, kau jadi melibatkanku?"

"Aku tidak memintamu untuk datang Taehyung!"

"Kau memang tidak, tapi orang tuamu?" Taehyung ingin marah, namun ia berusaha tetap sabar. "Kenapa kau tidak berkata jujur pada orang tuamu?"

"Aku takut," jawabnya, "aku takut menyakiti eomma dan appa, aku malu." Irene terisak. Ia menangis.



Sejak mengetahui bahwa dirinya hamil dan Taehyung meninggalkannya, Irene tak pernah pulang ke Gwangju. Ia terpaksa tinggal di sebuah apartemen kecil, setelah mengundurkan diri dari perusahaan KIM. Ia melakukan itu agar kedua orang tuanya tak mengetahui tentang kehamilannya, karena tak siap jika sampai kedua orang tuanya tahu bahwa ia hamil bukan anak Taehyung, melainkan hasil dari perselingkuhan.

Ia sempat menyusul pria yang menghamilinya dan meminta pertanggung jawaban, namun sayang, hanya rasa kecewa yang ia dapatkan di sana. Karena ternyata pria yang menghamilinya telah memiliki kekasih, bahkan calon istri. Ia merasa tertipu oleh pria bajingan itu. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk membesarkan bayinya sendirian.

Namun sayang, itu tak bertahan lama, karena saat usia kandungannya menginjak bulan kedelapan, kedua orang tuanya mengetahui tentang kehamilannya.

Saat itu juga tuan Choi membawa paksa dirinya pulang ke Gwangju dan menyuruh Soobin membawa Taehyung untuk bertanggung jawab menikahi putrinya.

Kenapa? Kenapa harus Taehyung? Jawabannya adalah karena Irene bungkam kepada kedua orang tuanya. Ia tak jujur, tak mau mengakui kebenaran, bahwa anak yang dikandungnya bukan anak Taehyung.

Setelah kejadian hari itu Irene mengurung diri di kamarnya. Ia terus menangis bahkan sampai tak makan, membiarkan dirinya kelaparan dalam kondisi hamil besar. Ia frustrasi karena sang ayah yang terus menekannya untuk menjelaskan semua yang terjadi.

Tuan Choi tidak bodoh, ia tahu anaknya seperti apa. Ia merasa anaknya tengah menyembunyikan sesuatu. Mulai dari Irene yang berhenti bekerja dan tinggal di sebuah tempat yang bisa dibilang tak layak, mana mungkin Taehyung membiarkan anaknya hidup menderita seperti itu? sedangkan ia tahu bahwa Taehyung begitu menyayangi anaknya.

Tuan Choi butuh bukti untuk membuktikan kebenarannya, oleh karena itu ia menyuruh anak bungsunya membawa Taehyung ke hadapannya untuk berbicara langsung mengenai anak sulungnya.




"Tae, hidupku sangat menyedihkan bukan?" tanyanya seraya menggenggam tangan Taehyung dengan air mata yang terus mengucur sejak tadi. Namun Taehyung hanya bergeming. "Kau mau kan membantu meringankan penderitaanku?"

"Maksudmu?" Taehyung mengernyitkan alis seraya melepas genggaman Irene.

"Bantu aku menghadapi ini Taehyung, bisakah kau tetap di sampingku?" ucapnya memohon.

"Aku sudah memiliki kekasih."

"Apa kau mencintainya?"

"Tentu saja, aku sangat mencintainya. Bahkan kami akan segera menikah."

Ucapan Taehyung seketika membuat Irene terdiam. Nyeri hatinya mendengar ucapan yang sama sekali tak ingin didengarnya. Ucapan yang membuat harapannya kembali hancur.

"Aku akan berusaha membantumu membawa pria itu untuk bertanggung jawab, dan menghadap appa mu," sambungnya yang lagi-lagi membuat hati wanita itu semakin hancur.

"Percuma," timpalnya sarkas.

"Kenapa?"

"Dia akan menikah dengan tunangannya."

"Lalu? Kau melimpahkan ini semua padaku? Apa kau sengaja?" Taehyung bangkit dari duduknya.

Irene hanya bungkam dalam tangisannya.

"Jawab aku Choi Irene!" Kali ini Taehyung sedikit membentak. "Kau sengaja tak berterus terang pada ayahmu, agar aku bisa menikahimu, begitu?" Taehyung mulai geram. "Apa kau tahu? Karenamu, aku membiarkan kekasihku menunggu. Dan karenamu, aku menggagalkan acara penting bersama kekasihku! Apa sekarang kau puas?"

Taehyung marah. Kesabarannya sudah habis. Katakanlah ia egois, karena tak bisa mengontrol emosinya saat ini, bahkan tak memikirkan kondisi wanita yang masih sangat lemah itu.

Hingga akhirnya ia memutuskan untuk pergi meninggalkan Irene di ruangannya, karena kini hatinya sangat kesal. Namun langkahnya seketika terhenti saat ia akan menyentuh gagang pintu, mendengar Irene bersuara, "Maafkan aku Taehyung."

Taehyung hanya diam, namun setelahnya ia berbalik dan kembali melangkah mendekati wanita itu. "Aku akan memaafkanmu, tapi, beritahu aku di mana pria itu sekarang!" ucapnya seperti sebuah ancaman.

Hening sejenak.

Wanita itu menghapus air matanya perlahan, kemudian menarik napas panjang sebelum menjawab perkataan Taehyung.

"Di mana dia sekarang?"

"Dia, berada di Jepang."


°°°°

Kimtaelul
171020

Continue Reading

You'll Also Like

84.2K 4.7K 40
I'm sorry if i hurt you.. But can you always "Stay With Me?" - Jeon Jungkook (TAMAT)
169K 26.5K 48
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
239K 20.8K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
1.3K 165 24
Pelangi dan Doni adalah kakak beradik yang saling menyayangi, kekuatan mereka ada pada sang ayah bernama Lucas yang selalu menjaga dan merawat mereka...