[1] Agent of thirteen || Trea...

By pinkyytrack

577K 95.7K 15.3K

Ketigabelasan. Adalah nama dari sekelompok agen rahasia milik negara yang berada dibawah naungan label Treas... More

meet with member ketigabelasan
¶. first
¶. second
¶. third
¶. fourth
¶. fifth
¶. sixth
¶. seventh
¶. eighth
¶. ninth
¶. tenth
¶. elventh
¶. twelfth
¶. thirteenth
¶. fourteenth
¶. fifteenth
¶. sixteenth
¶. seventeenth
¶. eighteenth
¶. nineteenth
¶. twentieth
¶. twentyfirst
¶. twentysecond
¶. twentythird
¶. twentyfourth
¶. twentyfifth
¶. twentysixth
¶. twentyseventh
¶. twentyeighth
¶. twentyninth
¶. thirtieth
📷 : 1
¶. thirtyfirst.
¶. thirtysecond
¶. thirtythird
¶. thirtyfourth
¶. thirtyfifth
¶. thirtysixth
¶. thirtyseventh
¶ thirtyeighth
¶. thirtyninth
📷 : 2
¶. fourtieth
¶. fourtyfirst
¶. fourtysecond
¶. fourtythird
¶. fourtyfourth
¶. fourtyfifth
¶. fourtysixth
¶. fourtyseventh
¶. fourtyeighth
¶. fourtyninth
¶. fiftieth
¶. fiftyfirst
¶. fiftysecond
¶. fiftythird
¶. fiftyfourth
¶. foutyfifth
¶. fiftyseventh
¶. fiftyeighth
¶. fiftyninth
¶. sixtieth
¶. sixtyfirst
¶. sixtysecond
¶. sixtythird
¶. sixtyfourth
¶. sixtyfifth
¶. sixtysixth
¶. sixtyseventh
¶. sixtyeighth
¶. sixtyninth
¶. seventieth
¶. seventyfirst
¶. seventysecond
¶. seventythird
¶. seventyfourth
Question and Answer : 1
Question and Answer : 2
season 2
new story!

¶. fiftysixth

5.6K 993 154
By pinkyytrack

Yoshinori membuka pintu kamar yang di tempati Asahi dan Junkyu saat tidur di markas,

Bisa dia lihat jika Junkyu tengah duduk diatas ranjang menghadap jendela dengan pandangan kosong,

Yoshinori jalan mendekat lalu duduk di samping Junkyu,

Yoshinori hendak berbicara, namun Junkyu lebih dulu membuka suara, dan membuat Yoshinori terdiam,

"Apa dia gak sayang sama gue sampe dia gak mau ngakuin diri sebagai ayah gue?" Tanya Junkyu mendadak,

Junkyu melihat ke arah Yoshinori, "apa gue semerepotkan itu sampe dia ninggalin gue di rumah sakit?"

"Dia pasti punya alasan untuk itu Junkyu, lo—"

"Terus kenapa dia gak jelasin?" Sela Junkyu lalu tertawa remeh,

"Lo tau gimana sakitnya gue ketika tau kalo gue masih punya ayah tapi dari orang lain?"

"Padahal dia ada di samping gue,"

"Gue udah ngerasa nyaman sama dia, dan mikir kalo dia emang orang yang ada dimasa lalu gue,"

"Dan itu kenapa gue ga terlalu kaget, gue lebih kecewa daripada seneng ketika tau dia bokap gue," ujar Junkyu,

Junkyu memegang kepalanya yang terasa berdenyut nyeri, Yoshinori yang melihatnya langsung memegang bahu Junkyu,

"Kenapa? Sakit lagi? Ayo ke dokter," ujar Yoshinori khawatir,

"Keluar," usir Junkyu masih dengan tangan menjambak kasar rambutnya,

"Gak, kalo gue keluar Lo bakal lakuin hal aneh," tolak Yoshinori tanpa ragu,

Junkyu menggeram marah, lalu melempar lampu yang berada di nakas samping kasur dan dengan cepat menarik Yoshinori ke ranjang,

Junkyu dengan emosi yang tinggi langsung memukul habis wajah Yoshinori,

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"Brengsek,"

Bugh!

"Bedebah,"

Bugh!

"Keparat!"

Bugh!

Yoshinori hanya pasrah ketika dirinya menjadi korban emosi Junkyu yang tengah marah,

Yoshinori tidak akan marah, dia tau. Junkyu memukulnya agar rasa sakit di kepalanya teralihkan dengan sakit di tangannya,

Hingga Junkyu melihat darah yang keluar dari sudut bibir dan hidung Yoshinori,

Junkyu menatap terkejut pada wajah Yoshinori yang berada di bawahnya, kini sudah penuh dengan memar dan bercak darah,

Junkyu membantu Yoshinori duduk, Yoshinori menghapus darah yang keluar dari hidungnya,

"maaf hiks," ujar Junkyu lalu memeluk Yoshinori.

Yoshinori menarik laci dan membawa kotak tissue yang berada di dalamnya, masih dengan Junkyu yang menangis di pelukannya karena merasa bersalah,

Yoshinori menghapus jejak darah yang berada di tangannya, lalu mengusap pelan punggung Junkyu dengan satu tangan, dan tangan lainnya ia gunakan untuk menghapus darah disudut bibirnya,

"Yoshi maaf huwaa," ujar Junkyu sembari menangis bahkan kini dia sudah sesenggukan,

"Gapapa, jangan nangis. Obatin ini sakit muka gue," balas Yoshinori sembari menjauhkan badan Junkyu,

Junkyu beranjak masih dengan suara sesenggukannya untuk mengambil kotak p3k,

"Udah baikan?" Tanya Yoshinori ketika Junkyu tengah mengobati wajahnya,

Junkyu mengangguk sekilas, "yaudah, mau ikut kerumah sakit?" Tawar Yoshinori,

Junkyu mengangguk lagi dengan wajah yang fokus pada kegiatannya mengobati luka dikedua sudut bibir Yoshinori,

"Nanti berpikir dingin kalo ngobrol bareng sama sir Gyu," ujar Yoshinori,

"Jangan sampe lost control terus nonjok bapa Lo sendiri," peringat Yoshinori,

"Ish! Iya iya bawel banget!" Seru Junkyu kesal sembari menekan kasar kapas yang ia gunakan untuk mengobati luka Yoshinori pada luka bibir Yoshinori,

"Argh! Bangsat," umpat Yoshinori,

Ternyata bayi kita garang ketika marah.

÷÷÷

Yoonbin dan Renjun tengah menonton tv, Renjun membaringkan diri di sofa panjang dengan badan menghadap kearah tv, sedangkan Yoonbin mendudukan diri di bawah,

"Pijitin pala gue dong," pinta Yoonbin pada Renjun,

Renjun mendelik, "punya tangan?" Tanya Renjun,

Yoonbin mengangguk dan mengangkat kedua tangannya dengan pandangan fokus kearah tv,

"Kalo masih berfungsi dengan baik, pake tangan Lo bego. Jangan nyuruh nyuruh, kecuali kalo Lo lumpuh baru gue pijitin," ujar Renjun tenang membuat Yoonbin berbalik dan menatap malas kearah Renjun,

"Pedes banget, itu mulut level berapa neng?" Sindir Yoonbin,

"Neng neng pala Lo penyeng, awas goblok pala Lo ngalangin pandangan," seru Renjun sembari mendorong kesamping kepala Yoonbin,

"Anjing sakit," umpat Yoonbin lalu membenarkan letak duduknya,

Renjun mendudukan diri lalu memegang kepala Yoonbin yang duduk di bawahnya,

"Sini, sakitnya dimana anjingku?" Tanya Renjun sembari memijat pelan kepala Yoonbin,

Yoonbin mendelik namun tidak bohong juga jika pijatan Renjun cukup membuat pusing di kepalanya perlahan hilang,

"Pijitan Lo enak, bikin pala gue ringan," puji Yoonbin sembari menutup mata menikmati pijatan Renjun,

"Lah bukannya Lo gak punya otak, makannya selalu ringan?" Tanya Renjun masih sibuk memijat kepala Yoonbin sembari menonton tv,

"Bajingan," balas Yoonbin dan di tertawai oleh Renjun,

"Bin, Jun ikut ke rumah sakit gak?" Tawar Yoshinori yang baru turun kebawah dengan Junkyu yang membuntuti,

Renjun dan Yoonbin berbalik lalu keduanya menjatuhkan rahang ketika melihat wajah memar Yoshinori dan Junkyu yang sedari tadi menunduk,

"Lo kenapa bangke?" Tanya Renjun tak santai,

Yoshinori melirik kearah Junkyu, "gapapa, luka kecil doang," balasnya santai,

"Kecil Emm emang kecil kaya otak Lo," desis Renjun,

Renjun dan Yoonbin berdiri lalu mereka berempat keluar markas dan menaiki mobil untuk menuju rumah sakit.

÷÷÷

Mereka berempat turun dari mobil dan berjalan beriringan masuk kedalam rumah sakit,

Junkyu bisa melihat jika Haruto dan Mingyu juga baru saja duduk di depan ruang rawat Jaehyuk,

Kedatangan mereka tentu mengalihkan pandangan Haruto dan Mingyu,

"Kita ke kamar rawat Asahi dulu," pamit Yoonbin lalu masuk kedalam kamar Rawas Asahi yang berada tepat di samping kamar Jaehyuk diikuti Yoshinori dan Renjun,

Haruto yang mengerti langsung ikut masuk juga, membiarkan Jaehyuk, Junkyu dan Mingyu menyelesaikan masalah mereka.

Junkyu tanpa banyak bicara masuk kedalam kamar rawat Jaehyuk,

Lalu mendudukan diri dikursi samping ranjang, Jaehyuk tersenyum melihat Junkyu,

"Feel better?" Tanya Junkyu dan di balas anggukan Jaehyuk,

"Jadi, bisa jelasin sesuatu?" Tanya Junkyu kembali menghasilkan tatapan bingung dari Jaehyuk,

"Tentang, gue, Lo dan... Papah," lanjut Junkyu sembari melirik kearah Mingyu,

"Papah? Maksud bang Junkyu apa?" Tanya Jaehyuk gugup sembari tertawa remeh,

"Ga perlu bohong lagi, gue tau semuanya. Lo adik gue dan gue anak kandung air Gyu, itu kan faktanya?" Balas Junkyu lalu menatap sengit kearah Mingyu yang kini menatap kelain arah,

Jaehyuk menarik nafas pelan, lalu menceritakan semua yang ia tau kepada Junkyu, Junkyu mendengarkan dengan jelas,

"Jadi Lo teman kecil gue? Makannya Lo selalu ada di potongan memori gue?" Tanya Junkyu ketika cerita Jaehyuk sudah berakhir,

Jaehyuk tersenyum dan mengangguk, "dan gue adik Lo," ujar Jaehyuk,

Jaehyuk melihat kearah Mingyu yang sedari tadi mengalihkan perhatiannya, "maafin papah juga, karena gue dia ninggalin Lo di rumah sakit," ucap Jaehyuk merasa bersalah,

"Papah terlalu malu buat ketemu dan nyatain diri sebagai ayah ke Abang,"

"Tapi percaya, papah tetap ngawasin Abang lewat gue, jadi jangan pernah benci papah ya. Karena disini gue yang salah," ujar Jaehyuk memohon pada Junkyu,

Junkyu menggeleng, "gak ada yang salah disini, papah udah ngambil jalan yang bener dengan nyelamatin Lo,"

"Dan dengan Lo selamat, gue masih punya adik yang selalu jagain gue," balas Junkyu lalu menunduk dan memeluk Jaehyuk,

Jaehyuk menerima pelukan Junkyu, lalu menatap kearah Mingyu memberi kode lewat matanya,

Mingyu mengerjapkan mata, lalu membalas dengan mengangkat kedua alisnya bingung,

Jaehyuk memutar bola mata malas ketika mengingat jika sang ayah bukanlah jajaran orang yang peka terhadap kode,

Junkyu melepas pelukannya, "Abang tau ga? Papah sering cerita kalo dia bahagia waktu Abang lari kearah dia dan tiba tiba meluk dia,"

"Terus papah juga cerita tentang Abang yang seneng ketika dia bilang bakal bawa makanan dan tiba tiba nyium pipi dia," ujar Jaehyuk sembari menatap kearah Mingyu yang kini tengah memelototinya,

Junkyu tertawa, "peluk papah sana, abisin waktu berdua. Nanti kalo gue udah sembuh kita main bertiga, hehe," lanjut Jaehyuk diakhiri tawa bodohnya,

Junkyu menghampiri Mingyu dan memeluk badan tinggi sang ayah, "Jun kangen papah," bisik Junkyu,

Mingyu tersenyum, "papah juga, maaf karena papah terlalu malu untuk ngambil kamu dari anggota," balas Mingyu,

"Jun ngerti perasan papah, gapapa," balas Junkyu lalu mencium pipi Mingyu.

÷÷÷

Seorang wanita terduduk angkuh di sofa tamu dengan sang tuan rumah yang menatap nya datar,

"Tertarik bergabung tuan Kim?" Tawarnya,

Tuan Kim tertawa, "aku bukan seorang laki laki bajingan yang mudah terbawa oleh ucapan manismu, nyonya."

"Jika kau hanya ingin memberikan badanmu, maka berikan. Jangan meminta imbalan apapun, apalagi sampai harus menyuruhku bergabung dengan kalian,"

"Aku tidak mempunyai banyak waktu hanya untuk melakukan hal yang sama sekali tidak menguntungkan untuk ku,"

"Pergilah jalang, dan cari orang lain untuk mendukung rencana bodoh mu," sarkas tuan Kim,

Lalu berdiri dan berjalan kearah tangga, sebelum satu suara itu menghentikan langkahnya,

"Baiklah, maka Junkyu. Habis di tanganku." Ucap wanita tadi lebih penekanan,

Tuan Kim berbalik dan menatap remeh, "coba saja jika kau bisa melawan para orang yang menjaganya."

÷÷÷

TEUHAAAA!

gak telat kan? Janji terpenuhi!

Kalian boleh nanya, tapi jangan nanya yang mengandung spoiler ya, soalnya tadi ada yang nanya itu.

Jadi Junkyu setelah tau mingyu ayahnya dari Renjun itu dia udah gak aneh, tau sendiri kan kenapa. Dan ngerasa sedikit kecewa aja kenapa mingyu ga berani ngakuin itu.. kalian jangan berfikir yang pendek buat cerita ini,

Ingat gak tentang pengepungan mereka waktu di ny? Ada insial nama pcy. Nah itu tuh petunjuk. Jadi silahkan pikirkan :)

Karena cerita ini cukup rumit jadi jangan berfikir stuck di situ aja, kaya aku :) jadi berfikir yang luas ya😭

Dipecah ataw jangan nihh??

Cerita ini menghibur atau bikin kalian tambah ingin berkata kasar sih?😭

Continue Reading

You'll Also Like

25.6K 3.4K 24
"Gue ga mau mati di tangan mayat hidup" •100% Fiction Start: 5 November 2022 End: 21 Maret 2023
205K 31.3K 28
Sekelompok anak SMA yang sehari-hari nya cuma haha-hihi doang, serta sekolah hanya untuk tebar pesona sana-sini, tiba-tiba di kejutkan dengan fakta...
1.1M 47.8K 49
Ini adalah versi revisi!! Hidupku hancur setelah hari itu tiba, kehidupan yang awalnya selalu di landasi dengan keceriaan kini telah hilang ditelan o...
1.5K 929 27
Cerita sudah terbit dan open PO dari tanggal 1 - 13 Agustus 2024 Cek part terakhir👉 🌳🌳🌳 Bagaimana kalau hanya dengan memohon kepada Pohon Peri, s...