[1] Agent of thirteen || Trea...

By pinkyytrack

566K 95.1K 15.3K

Ketigabelasan. Adalah nama dari sekelompok agen rahasia milik negara yang berada dibawah naungan label Treas... More

meet with member ketigabelasan
¶. first
¶. second
¶. third
¶. fourth
¶. fifth
¶. sixth
¶. seventh
¶. eighth
¶. ninth
¶. tenth
¶. elventh
¶. twelfth
¶. thirteenth
¶. fourteenth
¶. fifteenth
¶. sixteenth
¶. seventeenth
¶. eighteenth
¶. nineteenth
¶. twentieth
¶. twentyfirst
¶. twentysecond
¶. twentythird
¶. twentyfourth
¶. twentyfifth
¶. twentysixth
¶. twentyseventh
¶. twentyeighth
¶. twentyninth
¶. thirtieth
📷 : 1
¶. thirtyfirst.
¶. thirtysecond
¶. thirtythird
¶. thirtyfourth
¶. thirtyfifth
¶. thirtyseventh
¶ thirtyeighth
¶. thirtyninth
📷 : 2
¶. fourtieth
¶. fourtyfirst
¶. fourtysecond
¶. fourtythird
¶. fourtyfourth
¶. fourtyfifth
¶. fourtysixth
¶. fourtyseventh
¶. fourtyeighth
¶. fourtyninth
¶. fiftieth
¶. fiftyfirst
¶. fiftysecond
¶. fiftythird
¶. fiftyfourth
¶. foutyfifth
¶. fiftysixth
¶. fiftyseventh
¶. fiftyeighth
¶. fiftyninth
¶. sixtieth
¶. sixtyfirst
¶. sixtysecond
¶. sixtythird
¶. sixtyfourth
¶. sixtyfifth
¶. sixtysixth
¶. sixtyseventh
¶. sixtyeighth
¶. sixtyninth
¶. seventieth
¶. seventyfirst
¶. seventysecond
¶. seventythird
¶. seventyfourth
Question and Answer : 1
Question and Answer : 2
season 2
new story!

¶. thirtysixth

6.4K 1.1K 207
By pinkyytrack

Yoonbin kini mendudukan dirinya di samping kolam renang mansion Chanyeol, pipinya masih terasa kebas karena pukulan dari Yoshinori tadi pagi,

Entah apa yang Yoonbin pikirkan tapi perlahan air mata turun dari mata kecilnya, Yoonbin yang menyadari itu langsung menghapus kasar air matanya, "cih, lemah banget pake nangis." Ejeknya pada diri sendiri,

"Gue kangen panti," lirih Yoonbin sembari memasukan kedua kakinya kedalam air kolam,

"Gue kangen jadi anak kecil yang ga ngerti apa apa, gue kangen jadi anak kecil yang cuma tau main tanpa peduliin apa apa," Yoonbin terus bergumam entah pada siapa,

Tapi yang Yoonbin tau, ia hanya butuh mencurahkan semuanya, meski tak ada yang mendengar setidaknya ada tuhan yang selalu ada untuknya,

"Ibu! Lihat Yoonbin berhasil dapat nilai besar!"

"Yaampun, anak ibu pintar sekali. Ingin ibu masakan apa tampan?"

"Yoonbin, ada orang tua yang mau adopsi kamu, kamu mau?"

"Yoonbin gamau! Yoonbin mau sama ibu dan teman teman yang lain saja,"

"Yoonbin! Bangun nak! Ayo cepat keluar ukhuk!"

"Eunghh, ibu? Kenapa banyak api?"

"Cepat keluar sayang, ibu akan menyusul."

"Engga! Ibu hiks! Ibu!"

"Bapak! Tolong ibu sama teman teman saya masih di dalam! Hiks tolong!"

"Ibu! Jangan tinggalin Yoonbin hiks! IBU!"

"sudah nak, ibu kamu udah tenang."

"ENGGA HIKS! YOONBIN GAK PUNYA SIAPA SIAPA LAGI, AYO IBU BANGUN!"

Yoonbin mengacak rambutnya frustasi ketika kejadian itu terngiang lagi di pikirannya,

"Sial! Gue benci. Kenapa gue ga mereka bunuh dari bayi aja, kenapa mereka malah buang gue ke panti, dan kenapa ibu juga ninggalin Yoonbin. Yoonbin masih butuh ibu," gumam Yoonbin sembari memegang kalung yang selalu ia pakai, Kalung yang sedari bayi sudah ada di lehernya,

"Kakak jail!" Panggil Bella, dari arah pintu,

Yoonbin dengan cepat menghapus jejak air matanya, lalu berbalik untuk melihat kearah Bella, "hai manis, sini." Titah Yoonbin,

Bella langsung berlari dan menjongkok-an diri di samping Yoonbin,

Yoonbin langsung mengangkat Bella dan mendudukkan Bella pada pangkuannya, Bella menyipitkan matanya ketika melihat wajah Yoonbin,

"Ayooo, kakak jail menangis ya? Hihi lihat matanya melah," ujar Bella sembari mengusap pelan dua mata Yoonbin,

Yoonbin terkekeh, "engga, kakak gak nangis. So tau kamu," balas Yoonbin sembari mencubit pelan pipi Bella,

Bella merenggut, lalu pandangannya beralih pada sudut bibir Yoonbin yang memar, "apa kakak menangis kalena ini sakit?" Tanya Bella sembari menunjuk sudut bibir Yoonbin,

Yoonbin mengangguk, "iya, tapi u-"

Chupp~

"Dah sembuh! Hihi!" Ucap Bella lalu tertawa setelah mengecup pelan pipi Yoonbin yang terkena pukulan Yoshinori,

"Astaga, kamu ini." Ujar Yoonbin sembari terkekeh,

Bella memeluk leher Yoonbin erat, "kakak tidak boleh menangis, Bella tidak suka melihat kakak kakak menangis, Bella juga jadi ingin menangis hiks." Ujar Bella lalu menangis,

Yoonbin menepuk pelan punggung si kecil, "sudah, kakak gapapa. Udah sembuh, Bella gak boleh nangis dong," tenang Yoonbin pada Bella,

"Kakak punya Bella, dan Bella juga punya kakak kakak, kalo kakak kakak sedih Bella juga ikut sedih. Jadi jangan sedih sedih ya, Bella sayang kakak," gumam si kecil,

Hati Yoonbin menghangat mendengar ucapan yang terlontar dari bibir Bella, Yoonbin mencium puncak kepala Bella, "kakak gak akan sedih lagi, oh iya bukannya tadi Bella bermain dengan kak Jiun?" Tanya Yoonbin,

Bella menjauhkan wajahnya dari ceruk leher Yoonbin, lalu menghapus ingusnya menggunakan kaos Yoonbin, Yoonbin hanya bisa buang nafas, ingin marah pun ia tak tega,

"Kak Jiun pelgi belsama kak edam," ujar si kecil,

Yoonbin mengangguk, "baiklah, ayo kita kedalam. Siap siap, bukannya Bella ingin ikut ke pantai?" Tanya Yoonbin,

Bella mengangguk semangat, "tentu! Ayo kakak cepat, gendong Bella ya. Bella malas beljalan," ujar si kecil lalu kembali memeluk leher Yoonbin,

Yoonbin langsung berdiri sembari mengangkat si kecil dan berjalan masuk kedalam mansion.

÷÷÷

Sudah 2 jam berlalu, dan Junkyu masih belum sadar membuat Haruto kembali khawatir,

"Bang Yedam, ini kalo pingsan emang selama ini? Ini udah 2 jam, tapi belum bangun. Apa gue sembur aja ya? Atau pake apa gitu? Dia juga belum makan nan-"

Byur!

"Nah udah gue sembur," ujar Jihoon sesaat setelah menyiram Haruto tepat di wajah karena kesal sebab Haruto tidak berhenti berbicara sedari tadi,

"IH ABANG MAH! BANG JUNKYU DONG YANG DI SIRAM! KENAPA GUE?!" teriak Haruto kesal sembari mengusap kasar wajahnya yang basah karena air,

"Stt, berisik Asahi lagi tidur," tegur Yoshinori yang kini sedang memainkan ponselnya,

Haruto mendengus, "kesel sepuluh kuadrat gue sama Lo," desis Haruto lalu mendelik kearah Jihoon,

Jihoon hanya mengedikkan bahu, lalu melirik kearah Junkyu yang sudah membuka mata dan menatap mereka berdua bingung,

"Udah bangun kyu? Nih minum dulu," ujar Jihoon sembari membawa satu botol minuman baru lalu di berikan pada Junkyu,

Haruto langsung melirik dan membantu Junkyu duduk, lalu ia juga mendudukan dirinya di sisi ranjang setelah mendorong Jihoon menjauh,

"Ada yang sakit bang? Pusing? Mual? Atau mau apa gitu?" Tanya Haruto beruntun, bahkan Junkyu baru saja selesai minum,

Jihoon menjitak kepala Haruto, "Junkyu ga hamil Haruto, astaga. Heran gue, sana ah. Bikin darah tinggi Mulu Lo mah," kesal Jihoon lalu menarik Haruto agar berdiri dan mendorong keras hingga si jangkung itu terjungkir dan jatuh,

"Anj-as mara, pantat gue." Gerutu Haruto lalu menatap kemusuhan kearah Jihoon yang kini tengah anteng menyuapi Junkyu makan,

"Asahi kenapa?" Tanya Junkyu pada Jihoon,

Jihoon kembali menyuapi Junkyu sebelum menjawab pertanyaan bayi koala itu, "nangis tadi, jadi tidur," jawab Jihoon,

Junkyu mengangguk, "apa yang Lo pikirin sampe bisa kaya gini?" Tanya Jihoon,

"Gwe mwikwirwin swiyapwa bwapwa gwe," ujar Junkyu tak jelas sebab ia masih mengunyah,

Jihoon hanya menggeleng melihat kelakuan Junkyu, kenapa tidak telan dulu sih? Heran.

"Ga berguna.."

"Ga tau di untung.."

"Mati aja.. bedebah.."

Gumaman Asahi berhasil membuat atensi orang yang berada di sana teralihkan, Hyunjin langsung menghampiri Asahi yang masih meracaukan kata kata aneh,

"Mati.. Asahi mati.. nyusul papah mamah..." Racau Asahi yang terdengar oleh Junkyu,

"Bangun, sa. Hei, Asahi." Ujar Hyunjin sembari mengguncang pelan badan Asahi,

Junkyu hendak membangunkan tetapi malah di sodorkan kembali sendok berisikan nasi, "makan dulu, Asahi sama Hyunjin.. gapapa," ujar Jihoon,

"Hiks.. mamah.. papah.." Asahi masih meracau tidak terganggu dengan guncangan yang Hyunjin berikan, bahkan kini air matanya perlahan mengalir,

"Asahi.. nyusul kalian..." Mendengar itu Hyunjin langsung mengangkat Asahi lalu ia dudukan,

"Bangun sa! Asahi!" Ujar Hyunjin, bahkan yang lain sudah ikut mendekat,

Junkyu langsung memeluk Asahi dari samping, "Asahi, bangun.. jangan bikin kita khawatir, Lo gak boleh nyusul mamah papah Lo, ayo bangun hiks." Ujar Junkyu,

Asahi berhenti meracau namun badannya perlahan melemah lalu matanya terbuka perlahan,

"Awas bang jin, biar gue periksa." Ujar Yedam, Hyunjin menyingkir dan membiarkan Yedam memeriksa keadaan Asahi,

Yedam membuang nafas pelan, lalu perlahan menjauhkan badannya, "tidurin kaya tadi, dia kayaknya mikirin kata kata yang dulu dia dapet waktu disiksa," ujar Yedam,

Junkyu dengan sigap kembali menidurkan Asahi di bantu Hyunjin, "dia gapapa kan? Jantungnya?" Tanya Yoshinori,

Yedam menggeleng, "jantungnya gapapa, dia cuma kepikiran aja," ujar Yedam,

"Gak akan gue izinin dia ikut ke pantai kalo dia kaya gini," ujar Yoshinori,

"Asahi pengen ikut, Abang ih." Jawab Asahi membuat semua yang ada disana menatap Asahi,

Junkyu membantu Asahi untuk duduk, lalu ia memberikan botol air miliknya pada Asahi dan langsung Asahi minum,

Yoshinori membuang nafas, "gak, Lo masih sakit. Junkyu sama Lo gak akan gue izinin ikut," ujar Yoshinori,

"GA BISA GITU DONG AH! PILIH KASIH! HUWA!" teriak Asahi dan Junkyu bersamaan,

Semua yang ada di sana berjengkit, lalu perlahan keluar dari ruangan itu membiarkan Yoshinori menangani dua bayi yang tengah merajuk,

Yoshinori membalikkan badan ketika mendengar suara pintu tertutup, lalu menepuk pelan kening pelan, "astaga, gini banget gue." Gumam Yoshinori,

Lalu berjalan mendekat kearah ranjang, Asahi dan Junkyu menatapnya kemusuhan masih kesal karena tidak boleh ikut kepantai,

"Apa kesini?! Sana ah!" Usir Junkyu pada Yoshinori,

Yoshinori hanya bisa mengusap dada sabar, "kalian mau ikut kepantai?" Tanya Yoshinori,

Mereka berdua mengangguk dengan alis menukik, "Hump!" Jawab Asahi dan Junkyu bersamaan,

"Okay, ikut. Tapi jaga diri ya? Jangan sampe sakit." Ujar Yoshinori,

Asahi dan Junkyu dengan sigap memberi tanda hormat pada Yoshinori, "siap pak bos!" Ujar mereka berdua,

Lalu Asahi dan Junkyu menengadah kan tangan kearah Yoshinori,

Yoshinori mengernyitkan dahi heran, "apa?" Tanyanya,

"Black card!" Ujar mereka berdua bersamaan membuat Yoshinori menganga,

"Buat apa?" Tanya Yoshinori gugup,

"Belanja lah! Kita masih marah ya! Mana sini black card nya?!" Seru Junkyu,

Yoshinori menarik nafas lalu di hembuskan pelan, membawa dompetnya dan menarik salah satu black card miliknya yang beratas nama Junkyu dan Asahi,

Lalu memberikannya pada Asahi yang duduk lebih dekat dengannya,

"MARI BIKIN YOSHI BANGKRUT!"

÷÷÷


Visualisasi kalung Yoonbin

TEUHA!

1400++ word untuk chapter ini!

First impression untuk aku dan buku aku?

Maaf ya baru apdet huhu, baru beres ngerjain tugas...

Aku tuh suka kalian banyak komen, jadi bikin tambah semangat, dan makasih buat kalian yang ngasih semangat ke aku, sayang kalian banyak banyak!💙💙💙

👆Lanjut katanya gais, gaskeun!

👆 Ini kenapa dia lucu? Tapi kenapa di cerita ini beda? Kenapa? Kenapa? Waeyo?😭💙

Continue Reading

You'll Also Like

38.9K 7.8K 33
[FANTASY-FANFICTION] Bagaimana jika seorang dua lelaki tampan terjebak dalam dunia vampir karena kecerobohannya? Menjadi seorang pangeran yang berdar...
73.4K 4.8K 17
Diambang putus asanya Adel terpaksa menjadikan dirinya baby boy yang tunduk patuh atas kuasa nyonya Ashel CEO cantik, kaya raya, dan berdarah dingin...
87.9K 26.4K 26
Wooyoung : "Matanya Santoso warnanya ungu, kece!" Yohan : "Iya kece banget kayak anak indihome!" San : "Maksudmu indigo kan, Han? Plis aku gamau alih...
Psycho | TXT √ By siputtt

Mystery / Thriller

66.6K 14.2K 23
[ Hargai penulis dengan follow terlebih dahulu] "Kalian semua bakalan mati." Start: 17 Juni 2020 Finish: 26 Juni 2020