DOR!
Nafas Jihoon tercekat, wajahnya perlahan memucat dengan keringat dingin yang mengalir di pelipisnya bahkan kini darahnya berdesir hebat.
ketika melihat sang 'ayah' kini menatapnya sembari tersenyum sesaat setelah menghalangi peluru yang hendak menusuk tepat pada jantungnya.
"Denger penjelasan ayah, setelah kita urus bajingan satu ini, ya?" Ujar Chanyeol lembut,
Jihoon hanya bisa mengangguk kaku, masih terlalu terkejut dengan kejadian yang baru saja hampir ia alami,
Chanyeol dengan sigap membuka jas anti pelurunya, lalu menatap tajam kearah Heechul yang masih memegang senjatanya,
Jaehyuk menatap kearah Asahi yang terlihat biasa saja, namun masih bisa ia lihat badan Asahi sedikit bergetar, "mau pergi?" Tawar Jaehyuk,
Asahi meliriknya, lalu menggeleng, "gue.. gak takut.. gue mau sembuh," ujar Asahi yakin,
Jaehyuk hanya bisa mengangguk dan memperhatikan kembali drama didepannya, mengapa para anggota terlihat biasa saja? Sebab Chanyeol meminta para Bodyguardnya untuk menahan para anggota,
Ya ketigabelasan tentunya setuju setuju saja, lumayan. Menghemat tenaga, bayangkan jika Chanyeol tidak datang, mereka pasti akan melakukan perang ketiga dimalam yang berbeda.
÷÷÷
Chanyeol maju menghadap kearah Heechul, "urus para tamu, pindahkan ketempat yang lebih baik." Titah Chanyeol pada Mingyu tanpa mengalihkan tatapannya dari Heechul,
Mingyu membungkuk paham lalu dalam 3 menit ruangan sudah sepi hanya tertinggal Yunho, para anggota dan keluarga Oh, bahkan mata Bella sudah ditutupi oleh dasi milik Yoonbin.
"Siapa kau berani menembak Putraku, brengsek?" Desis Chanyeol,
Heechul menatap remeh pada Chanyeol, "putra? Dia bahkan tidak menganggap mu ay— PLAK!"
"Setidaknya aku tidak pernah melukainya, bahkan aku menjaganya dengan baik. Dan apa apaan kau? Kau hampir membunuh pangeran yang aku jaga sedari dulu sialan!" Bentak Chanyeol sesaat setelah menampar keras pipi Heechul,
"ayah macam apa yang membuang anaknya, Dude," balas Heechul sembari mengelap darah disudut bibirnya,
Rahang Chanyeol mengeras, "Aku, aku meninggalkannya dirumah Siwon. Karena apa? Karena aku tau ide busuk mu bersama Rose untuk menjual putrakuu demi harta tak berguna itu!" bentak Chanyeol,
"Kau! Kau yang membuat aku harus berpisah dengan putraku! Kau yang membuat dia membenci bahkan tidak menganggap ku sebagai ayah! Itu semua gara gara kau!" Desis Chanyeol,
"Kalau saja kau tidak datang, dan meminta rose untuk menjual putraku, mungkin kini aku tengah bahagia bersama putraku dirumah!"
"Kau tau? Berapa hati dan orang yang kau lukai?"
"Aku bahkan menanggung dosa mu dan Rose!"
"Rose yang membunuh keluarga Hamada, dan aku yang di salahkan!"
"Kau yang menyiksa Asahi, dan aku yang dibenci!"
"Kini apalagi?! Kau ingin membunuh putraku?! Karena membongkar semua kedok mu? Tidak semudah itu keparat! Kau yang lebih dulu mati ditangan ku!"
Jihoon membeku ketika mendengar semua penjelasan yang Chanyeol lontarkan tepat didepan Heechul,
Jihoon bahkan merasa menyesal karena tidak mendengar penjelasan Chanyeol sedari dulu, dia terlalu dibutakan dengan sakit hatinya ketika Chanyeol meninggalkannya dirumah Siwon sampai dia malas untuk mendengar semua yang sesungguhnya terjadi,
Heechul langsung ditahan oleh dua orang bodyguard Chanyeol ketika hendak menembak kembali pelurunya,
DOR!
Chanyeol langsung menghindari peluru yang Heechul arahkan, bodyguardnya langsung merampas paksa senjata milik Heechul dan menahan seluruh pergerakan Heechul,
"Aku sudah lama menunggu hari ini—
DOR
—hari dimana aku membunuh mu dengan tanganku sendiri—
DOR
—Ini balasan atas 4 tahun kebahagiaanku yang kau ambil sialan!—
—kini giliran mu yang merasakan itu!—
DOR
—Aku, Park Chanyeol! Memenuhi janjiku untuk membunuhmu Kim Heechul! Atas semua kebusukanmu!—
DOR
—dan bayarlah semua dosamu dengan tersiksa dineraka!—"
DOR
DOR
DOR
Sreet
Brugh
Chanyeol menjatuhkan pistolnya dengan badan yang perlahan jatuh dengan kedua lutut sebagai tumpuan, ketika Heechul sudah tergeletak penuh darah,
Chanyeol menundukkan kepala, ketika semua memori masa lalu dimana dia hidup bahagia bersama anaknya tanpa seorang istri tiba tiba terputar di otaknya,
Chanyeol menangis ketika mengingat masa dimana ia harus meninggalkan Jihoon di rumah Siwon,
Grep
"Maafin Jihoon," lirih Jihoon setelah dia memeluk badan besar Chanyeol,
Chanyeol mendongak lalu menghapus air matanya, "kamu gak salah, ayah yang salah karena ninggalin kamu di rumah sir Choi," balas Chanyeol,
"Maaf karena Jihoon gak pernah mau denger penjelasan.... Ayah," lirih Jihoon, perlahan air matanya mengalir,
"Sekarang Jihoon ngerti, maaf ayah. Jihoon salah, hiks,"
Jihoon merasa bersalah, bahkan sangat. Ketika dia tidak mau mendengar kejadian sebenarnya dan malah membentak bahkan berbicara tidak sopan pada ayahnya,
Semua yang ayahnya lakukan ternyata untuk dirinya, untuk keselamatan hidupnya. Tapi bagaimana Jihoon berfikir ayahnya tidak menyayangi nya lagi?
"Jihoon anak yang ga berguna, Jihoon bahkan sering ngomong gak sopan ke ayah.." lirih Jihoon,
Chanyeol mempererat pelukannya, "kamu anak hebat, masih bisa bertahan disini. Ayah bangga, dengan kamu mau manggil ayah dengan sebutan ayah, ayah udah bahagia. Maafin ayah karena gak jadi ayah yang baik buat kamu," ujar Chanyeol,
Jihoon menggeleng, "ayah, ayah terbaik buat Jihoon, makasih udah mau jagain Jihoon dari jahatnya mamah, Jihoon sayang ayah," ujar Jihoon,
Chanyeol tersenyum dengan air mata yang mengalir kembali, mempererat pelukan pada sang anak, melepas rindu setelah 4 tahun tidak bertemu dan melakukan perang dingin yang didahului oleh Jihoon sendiri,
Para anggota, Yunho dan Sehun tersenyum ketika satu masalah yang telah dihadapi mereka berakhir dengan indah, meski harus ada pertumpahan darah dari orang yang bersalah.
Itu bukan masalah besar karena pada dasarnya yang bersalah memang berhak mendapatkan bayaran sepadan dengan apa yang telah dia perbuat,
"Ayah mau ketemu Asahi," ujar Chanyeol setelah melepas pelukannya,
Chanyeol mengusap air mata yang membasahi pipi sang anak, Jihoon mengangguk, laku berdiri diikuti Chanyeol,
Asahi dengan keberanian yang sudah penuh dan keinginan untuk sembuh perlahan berjalan mendekat bahkan Sebelum Jihoon suruh,
"Si-sir... Pa-park..." Ujarnya masih dengan suara kecil dan bergetar,
Chanyeol menatap kearah Asahi, lalu mendekat meski Asahi masih sedikit mundur dan menundukkan kepala,
"Sir minta maaf jika membuat kamu mempunyai trauma, tapi percaya bukan sir yang menyiksa kamu, tapi kamu malah takut karena orang pertama yang kamu lihat setelah Sir buka penutup matanya adalah sir," jelas Chanyeol,
Asahi perlahan mendongak, "ja-jadi bukan sir yang menyiksa dan membunuh papah mamah?" Tanya Asahi,
Chanyeol mengangguk, lalu perlahan membawa Asahi pada pelukannya, "maaf, kamu bisa menganggap sir sebagai papahmu mulai sekarang," bisik Chanyeol,
Asahi mengangguk lalu dengan gemetar perlahan melingkarkan tangannya pada pinggang Chanyeol dan memeluk Chanyeol,
Air matanya kembali turun, ketika merasakan badannya sangat pas di pelukan Chanyeol sebagaimana ketika papahnya memeluknya 4 tahun yang lalu,
Proporsi badan bahkan tinggi Chanyeol memang persis seperti Sang papah, "sir minta maaf, sekali lagi. Berusaha buat sembuh dari trauma mu ya?" Ucap Chanyeol, Asahi mengangguk.
Dan ya, selama Asahi disiksa nyatanya matanya ditutup oleh kain, sehingga dia tidak tau siapa penyiksa sebenarnya, dan ketika Chanyeol ingin menyelamatkannya Asahi malah mengira jika yang menyiksanya adalah Chanyeol,
Dan Siwon juga yang terlalu terkejut dengan apa yang dia lihat dengan tidak sengaja menembak Chanyeol. Tapi untungnya Chanyeol masih bisa selamat. Atau tidak kesalahpahaman ini tidak akan ada akhirnya,
Kita sudah selesai di konflik pertama, ya. Masih pertama, bahkan belum menyentuh konflik kedua. Aku harap kalian bersabar dan tetap setia menunggu, karena aku pasti memberi kalian kepastian.
÷÷÷
TEUHA!
BUAT YANG DI UPDATE-AN TADI ITU BECANDA GAIS! MANA RELA AKU MENINGGALKAN KALIAN! JADI JANGAN HUJAT AKU HIKS! AKU MASI MAU HIDUP!— ok lebay.
Ada yang kesal dengan pernyataan aku di update-an sebelumnya? :)
Makasih yang selalu dukung, dan sabar sama aku yang nyebelin ini. Karena ngeprank kalian di waktu yang tidak tepat, hehe:)
Aku pengen up cepet, biar bisa publish x-boy, ada yang nunggu buku itu publish tidak?
👆Swag.