My Step Brother || S2 Discont...

By ImCiici

178K 13.6K 4.4K

[On Going For S2-Discontinue] "Bagaimana bisa aku mempunyai saudara yang begitu mempesona dan cantik, uhh mem... More

1. The Beginning
2. In Hotel
3. New Home (pt.1)
4. New Home (pt.2)
5. Festival De La Linterna
6. Back To Home
7. What's Wrong With Chenle
8. Fuck Boy
9. He's Who?
10. Time With Old Friends
11. Once Again
12. Chenle, why ?
13. Jisungie Mwoya Mwoya
14. Sweet Morning
•The Real Special Part• NotRevisi
15. Chenle-yaa
16. Avoid
18. Daddy Jeno?
20. Ba(D)ay
21. It Hurts
22. Mama?
23. Where Are You?
24. An Emergency
25. The Real Ending
New Story' My Step Brother
Sayhei

19. China?

3.2K 370 46
By ImCiici

REVISI MY STEP BROTHER
HOPE YOU LIKE IT!

Mohon maaf jika masih ada typo☞☜

®MyStepBrother



Esok harinya ...

Mentari pagi menyapa mereka melalui celah jendela yang sedikit terbuka, membebaskan cahaya itu masuk ke dalam kamar yang gelap.

Dua insan tengah bergelung di selimut tebal dan hangat. Tertidur nyenyak seakan tidak mau diganggu lagi.

Namun sayang, cahaya itu telah membangunkan salah satu diantaranya. Menatap wajah sang dominan dengan lekat, membuatnya merah padam mengingat hal yang di lakukan tadi malam.

Ya, mereka melakukan itu di tengah Chenle yang sedang mengandung. Tidak kasar kok, lembut mainnya. Selembut sutra eaa..

Chenle merasa bagian bawahnya sangat panas dan sakit, badannya remuk dan pegal.

Chenle juga tidak ingat berapa kali Jisung memasukinya. Yang Chenle ingat hanya setelah pelepasan keempat kalinya Chenle langsung pingsan.

"Sudah bangun dearly?" Tanya Jisung dengan suara khas bangun tidur, serak-serak basah gaes.

"Eum ... Su-sudah Ji," ucap Chenle dengan terbata.

"Sakit? Maaf ya waktu malam, aku ga bisa kontrol diri." Pipi hingga telinga Chenle memerah mendengar itu.

Chup...

Chup...

Jisung gemas dengan respon Chenle, lalu menciumi Chenle setiap inci wajahnya. Namun saat bagian bibir plum merah berhenti sangat lama, bahkan sedikit lumatan.

"Buon giorno caro." (Selamat pagi sayang)

"Ah? Pa-pagi juga," ucap Chenle dengan pipi yang semakin memerah.

"Mau mandi? Bisa bangun ga?"












Plak ...
Chenle menampar pipi Jisung.

"Pake nanya lagi, dah tau ga bisa!" Chenle cemberut, lalu bibirnya mengerucut sambil menatap Jisung dengan tajam. Membuat Jisung semakin gemas dengan tingkah Chenle.

Lalu, Jisung menggendong Chenle dengan gaya bride style (gatau tulisannya). Menaruh Chenle di wastafel, selagi Jisung menyiapkan airnya.

Sepertinya Jisung melupakan sesuatu, because Chenle menutup mukanya dengan satu telapak tangannya, telapak tangan yang lain menutup bagian tubuhnya yang terekspos.

"Ji-" panggilan Chenle terputus, karena Jisung telah menggendongnya lagi, lalu menempatkan diri mereka berdua di bathtub.

Berendam dengan air hangat di pagi hari, merupakan hal yang nyaman. Terlebih lagi tubuh mereka yang telah habis saat waktu malam digunakan untuk hal yang membuang banyak tenaga. Namun sangat nikmat.

Chenle menyandarkan tubuhnya di dalam dekapan sang kakak, bergumam tidak jelas. Jisung tidak berdiam diri, ia gunakan tangannya untuk mengelus tubuh mulus dan halus itu dengan lembut, mengucapkan beberapa kata untuk menenangkan sang adik kecil.

Chenle mendongkak kepalanya, pergerakan itu tentu diperhatikan dengan jelas oleh sang empu di atasnya.
















Chup...



Chenle mengecup pelan bibir tebal yang Jisung punya. Lalu menyandarkan kepalanya lagi di bahu Jisung.

Jisung yang mendapat serangan tiba-tiba itu hanya bisa tersenyum kecil, lalu memeluk tubuh itu dengan erat. Menikmati waktu berdua.

Ingatkan Chenle untuk segera bersiap, karena Chenle akan pergi ke china hari ini juga.





















































































































"CHENLE LEE!" teriak Jeno dari lantai bawah. Itu terdengar sampai ke dalam kamar Chenle, untung saja dirinya telah selesai berendam dan telah memakai pakaiannya.

Chenle bergegas menuruni tangga, melupakan rasa sakit dibagian bawahnya.

Jisung yang mendengar teriakan sang Ayah pun langsung ke bawah. Ia tidak akan pernah mengizinkan Chenle pergi jauh darinya.

Terlihat Renjun berada di samping sang suami, menenangkan suaminya itu. Ketika sang suami sedang menahan segala emosinya.

Jeno terlihat sangat marah saat ini, uratnya pun terlihat jelas di sekitar pelipisnya. Lalu jangan lupakan tangannya yang terkepal kuat. Bahkan kuku-kukunya melukai telapak tangannya.

Chenle dan Jisung sudah berada di hadapan kedua orang tuanya. Chenle memegang erat bawah kemejanya dengan sangat erat, ia ketakutan.

"Apa yang kalian lakukan tadi malam HAH? Tidak cukupkah kelakuan kalian selama ini? Kau Jisung! Harusnya kau menjaga adikmu itu, bukan merusaknya!"

"Ayah, ini juga bukan cuma Jisung kok, Che-Chenle juga melakukannya, Chenle yang menggoda Jisung yah." Bohong Chenle.

"Diam kau Chenle," ucap Jeno.

"Renjun kau bawa Chenle sekarang juga ke China dan kau Jisung pergi dari sini, jangan harap bisa kembali lagi kerumah ini!" Tegas Jeno.

"AYAH! KAU TIDAK BISA BEGITU, KAMI BERDUA SALING MENCINTAI, CHENLE TIDAK BOLEH PERGI JAUH DARIKU, CHENLE TETAP AKAN DI SINI. JIKA AYAH INGIN AKU PERGI, MAKA AKU AKAN PERGI." Jisung melangkahkan kakinya keluar rumah, ia tak akan memperdulikan lagi jawaban Jeno.

"Jisung, jangan pergi, Lele mohon Ji." Chenle terisak dan berusaha mengejar Jisung, namun sayang sang Ibu menahannya.

"JISUNG HIKSS, JISUNG JANGAN PERGI. LELE MOHON JI."

"AYAH JANGAN SEPERTI ITU, LELE MOHON. EOMMA TOLONG ... TOLONG BERHENTIIN JISUNG EOMMA, LELE MOHON ..."

Chenle semakin histeris saat Jisung sudah tidak terlihat lagi di pintuk arah keluar.

"JISUNG! JANGAN TINGGALKAN CHENLE JISUNG ..."

"EOMMA ... AYAH ... HIKS ... TOLONG BERHENTIKAN JISUNG. CHENLE MOHON."

Hancur sudah hati Renjun melihat Chenlenya terjatuh dan menangis histeris, dirinya tak sanggup melihatnya. Tetapi ia harus menenangkan anaknya ini.

"Chenle dengarkan Eomma, Chenle jangan menangis lagi ya, ingat ditubuhmu itu ada nyawa yang harus dijaga, jangan menangis, ia kan bersedih."

Jeno hanya berdiam diri melihat apa yang ada di hadapannya ini. Chenle terus saja menangis, lalu istri tercintanya pun ikut menangis sambil mendekap anaknya.

Jeno sebenarnya tidak tega melihat kehancuran di depan matanya ini, namun jika tidak begini, ia tidak yakin dengan kebahagiaan Chenle bersama Jisung.
















































Renjun melepaskan pelukkanya, disaat Chenle berhenti menangis oh dan lihat-

"JENO CHENLE PINGSAN!" Jeno yang tersadar dalam lamunan itu langsung membawa Chenle ke dalam mobil, lalu di ikuti oleh Renjun dari belakang.

Renjun terus menggumamkan kata-kata Chenle baik-baik saja. Berharap Chenle tidak apa-apa.


























® MyStepBrother

Saat ini Chenle sedang berada di dalam ruangan serba putih, jangan lupakan alat-alat medis yang tertanam di tangan dan hidungnya, ada pula yang menempel di dadanya.

Chenle sudah hampir 24 jam tidak sadarkan diri, Renjun menatap Chenle di balik pintu kaca Chenle.

"Sayang, sudahlah mungkin Chenle sedang lelah."

"Tapi ini sudah hampir 24 jam, Chenle belum membuka matanya, aku takut Jeno ... Aku takut."

"Stt, jangan menangis, aku tau Chenle kuat."

"Kau cari Jisung saja Jeno," ucap Renjun dengan pelan.

"Tidak Renjun, aku tidak akan membiarkan si brengsek itu mendekati Chenle lagi."

"Tapi mungkin itu satu-satunya cara agar Chenle pulih Jeno. Jisung semangat Chenle, aku tau itu."

"AKU BILANG TIDAK YA TIDAK HUANG RENJUN!" bentak Jeno. Lalu melepaskan pelukkannya dari Renjun, pergi meninggalkan Renjun dengan kondisi tidak baik.

Renjun sangat kaget, ia baru pertama kali dibentak oleh suaminya itu. Ia tidak menyangka kalau suaminya itu sangatlah keras kepala.

"Apa yang harus aku lakukan ya Tuhan," gumam Renjun.




























TBC!


Revisi: 161220

Continue Reading

You'll Also Like

199K 9.8K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
341K 37.7K 17
𝐜𝐡𝐞𝐧𝐥𝐞 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐭𝐚 𝐬𝐢𝐩𝐢𝐭,𝐡𝐢𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐧𝐜𝐮𝐧𝐠,𝐛𝐢𝐛𝐢𝐫 𝐭𝐞𝐛𝐚𝐥 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐢𝐭𝐮. "𝐚...
590K 44.8K 45
[S2 on going] 🔞⚠️🔞 "Chenle maaffin Jisung.." "DASAR IDIOT! MATI SAJA KAU!" Zhong Chenle, pemuda manis yang dipaksa menikahi anak dari sahabat orang...
2.7K 149 5
Menceritakan tentang Chenle yang trauma dengan laki laki maupun perempuan karena masa lalu nya, dan pada akhirnya dia di jodohkan dengan seseorang le...