Alaric

By aisaarchv

2.1M 144K 6.5K

[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] *** Geraldy Alaric Adiarsa, cowok dingin, nyebelin, bandel, cowok sadis yang me... More

01. Sekolah Baru
02. Calvert x Beatrice
03. Leon, leon!
04. eh ketemu!
05. pembalasan
06. pembalasan (2)
07. curiga
08. salah paham
09. Terbongkar
10. jail banget!
11. nyebelin
12. minta maaf
13. senyumanmuuu
14. Drop out?
15. Bolos
16. Hati - hati
17. dihukum bareng
18. Ada apa?
19. versus
20. Penjelasan
21. Dilabrak
22. sahabat kecil ✨
23. Tiga permintaan
24. Aswartama
25. permintaan 1
26. Icha hilang
27. Alasan, terimakasih
28. Touring bareng
29. Tempat Terlarang
30. Hari serba lupa
31. siluman bidadari
32. Siapa mereka?
33. kejadian
34. kejadian (2)
35. Menghindar
36. Byurrrr
37. Siapa Brasta?
38. Ternyata...
39. permintaan kedua?
40. Hilang
41. lose again?
42. sakit yang paling sakit
43. Amarah papi Gerald
44. Hasutan syaiton
45. Damai?
46. asiq gelud
47. Tanding basket
48. Tiara bday party
49. Pertemuan
50. Club?
51. salah paham
52. Deron suka wawa
53. victory but....
note author (3)
54. Turut berduka
56. Map?
57. Camping
58. hilang
59. Ujian
60. Pengumuman
61. Siapa Zahra?
62. Takut
63. Bye
64. porotin Zahra cek!
65. Diary Icha
66. New School
67. Jangan lagi!
68. Zahra yang sebenarnya
69. Turun tahta
70. satu univ lagi
END (permintaan ketiga)
Extra Part
promosi
SEQUEL ALARIC
ATTENTION PLEASE <3
promosi new story
promosi 2
PENGUMUMAN SINGKAT

55. calon mantu?

20K 1.3K 41
By aisaarchv

Hallow welcome back sama bubu lagi. Tau ga bubu kemarin sempat stress gara gara wattpad error makanya belom nulis lagi. Nah hari ini alhamdulillah bubu mau nulis lagii.

Langsung aja skutt dibaca, jangan lupa vote dan comment yak!! Terimakasih ❤️✨

Selamat membaca kawand!!!

***

Keadaan Deron sudah membaik, ia ikhlas menerima apa yang terjadi. Ia juga ikut bersama papa dan mama tirinya serta Aca. Dia berusaha tidak menaruh emosi lagi, karena yang ia punya sekarang hanyalah ayah kandung saja.

Eitss skip Deron yak cuma mau ngasi kabar. Giliran couple uwu ni.

Navisha bosan dirumah, mau jogging tapi mager. Drakornya juga sudah habis ia tonton. Kakaknya pergi bersama pacarnya. Leon masih sempat - sempatnya berduaan padahal besok dia ada ujian.

kebiasaan anak remaja, refreshing sebelum ujian hhh

Gerald belum bangun makanya Navisha gabut. Lalu sekejap ia punya ide, bagaimana kalau dia berkunjung ke rumah Gerald.

Ide bagus

Navisha bersiap - siap dan segera bergegas menuju rumah pacarnya tanpa mengabari Nazwa ataupun Gerald. Sampai dirumahnya, Navisha memasukkan mobilnya ke garasi.

Udah kek rumah sendiri aje

Rumah itu tampak sepi, mungkin masih tidur. Navisha ragu mau mengetuk pintu. Tapi percuma, dia sudah lumayan jauh sampai sini. Akhirnya dia memberanikan diri.

Tok!

Tok!

Tok!

"Assalamualaikum" seru Navisha dari luar. Kemudian terdengar seperti orang membuka kunci pintu. Lalu wanita paruh baya keluar menyambutnya. Navisha tau itu adalah ibunda Gerald, ia langsung menyalaminya dengan sopan.

"Eh waalaikumsalam, kaya kenal, Temennya Nazwa?"

"Iya tante, saya Navisha"

Mama gerald berbinar, "ini Navisha pacar anak saya?"

Navisha tersenyum malu meresponnya. Lalu ia diajak masuk dan menunggu diruang tamu. Navisha pertama kali datang ke rumah pacarnya, ternyata bangunannya lebih rapi dan estetik dari rumahnya.

"Udah berapa lama pacaran sama Gerald?" tanya mama Gerald.

"emm sekitar 4 bulan tante"

"Oh gitu, gimana sifat Gerald ke kamu?"

"yaa kadang nyebelin tante, kadang juga lembut. Terus kalo lagi ngambek dia yang salah, pasti kaya gamau ngalah gitu tante. Gamau minta maaf duluan" adu Navisha.

Mama Gerald tertawa, "emang Gerald anaknya kaya gitu. Apalagi kalo sama Nazwa, tante tu pusing denger mereka berantem tiap hari. Ga pagi, siang, sore, malem"

Saat sedang asyik mengobrol, Nazwa keluar dari kamarnya dan sudah siap mau pergi. "Eh wawa mau kemana?" tanya Mama Gerald.

"Mau pergi bunda, sama Deron" jawab Nazwa, memang dia memanggilnya Bunda.

"Eh ada Icha, kapan datengnya?" lanjutnya duduk disamping Navisha.

"Baru aja kok"

"Main sama Gerald ya? Tadi sih dia udah bangun kayanya ngopi dibalkon" ucap Nazwa memberitahu

"Oh ya? kok Bunda gatau dia ke dapur ya?"

"Kan sekarang kamar wawa ada mesin kopi nah dia ke kamar wawa tadi"

"ekhem, Cha samperin gih. Sekalian gue mau pamit dulu, Deron dah didepan" lanjut Nazwa kemudian pamit pergi.

Sementara Gerald sedang menikmati kopi hangatnya dibalkon sambil memandangi langit pagi hari. Ia memfoto langit itu dan mengirimkan ke Navisha.

'lihat matahari saja cemburu mau muncul, karena melihat senyummu'

asekkk bang Gerald

Ia menutup handphone nya dan memikirkan beberapa kejadian yang sudah berlalu. Mulai berantem dengan pacar sendiri, war, Marvin dipenjara lagi, dan mama Deron meninggal. Jujur semua kejadian itu sangat menyayat hatinya.

Tapi yang lalu biar lah berlalu. Tidak ada war lagi berarti Calvert sudah aman dan jabatannya pun segera lengser karena naik kelas 12. Jabatan Calvert seperti ekstrakulikuler, akan berganti saat kelas 12.

Tidak menyangka Gerald sudah 1 tahun lebih memimpin geng ternama, yang jatuh bangkit terus bersama. Ia akan mengenang semua itu sampai tua nanti. Sekarang dirinya akan fokus pada keluarga, sahabat, sekolah, dan Navisha.

Derum motor cowok terdengar dari bawah membuat lamunan Gerald seketika buyar. Ia menengok, ada seorang lelaki dengan motor dan helm baru didepan rumahnya. Saat membuka helm, ternyata itu adalah Deron.

"Woii anjimmm motor baru lagi?!" teriak Gerald dari atas

"Heh, iya nih mau sombong dulu. Kenalin mili kesayangan gue" seru Deron dengan muka songongnya

"Wah kurang ajar lo! CC berapa tuh, berani ga lawan motor gue"

"Ya berani lah, eh Nazwa mana?"

"Dikamarnya"

"Panggilin dong"

"Ogah!"

"Pelit lu!"

Tiba - tiba dari belakang Gerald ada yang menutupi matanya dengan kedua tangan. Gerald sedikit kaget, "mah mama ngapain si?" tanyanya.Lalu tangan itu turun merangkul Gerald.

lelaki itu menoleh mendapati pacarnya yang sedang cemberut, "eh sayangku kesini sama siapa? makanya kok ga bales chat" ujarnya mencubit pipi Navisha kecil.

"Habisnya aku bosen dirumah, yaudah aku kesini sendiri"

Navisha duduk disamping Gerald dan bersandar dibahunya. "Aku tadi ngirim sesuatu, coba deh dibuka"

Navisha membuka handphone nya dan melihat pesan yang dikirim pacarnya. Ia tersipu malu membacanya, tidak biasanya Gerald seperti ini. Pagi - pagi lagii.

"Ah bisa aja kamu" ujar Navisha salting dan menabok pipi pacarnya.

"Kok ditabok sih by, sakit tau" adu Gerald mengencrutkan bibinya pura - pura ngambek.

"gausah sok imut, main yuk Rald"

"Kemana?"

"Kemana aja asalkan berdua"

anjim iri authornya

Kemudian Gerald mengangguk dan pergi mandi. Navisha melihat - lihat isi kamar pacarnya, sangat - sangat rapi tidak seperti kamar cowok biasanya yang seperti sarang setan.

Eh nyamuk wkwk

Navisha melihat beberapa bingkai foto yang berisi foto keluarga Gerald, keluarga besar Gerald, Calvert yang berpuluh - puluh orang, dirinya dengan Gerald, Nazwa dengan Gerald...

sebutin aja semuanya thor -Gerald

hehe piss-author

Manik mata Navisha tertarik pada satu bingkai berukuran sedang. Menampilkan pasukan inti Calvert yang bergaya cool dan sangarnya memakai jaket dan bendera kebanggaan. Disampingnya terdapat potongan foto Deron yang dimasukkan dalam bingkai itu. Konyolnya, saat Deron bermuka aib.

Aneh - aneh emang tu bocah

Cklek!

Gerald keluar dengan tubuh shirtlessnya tanpa kaos membuat Navisha yang melihatnya berteriak. Gerald langsung membekap mulut pacarnya agar tidak terdengar seseorang.

"jangan teriak nanti mama mikir aneh - aneh lagi!" bisik Gerald sangat dekat dengan wajah Navisha.

Gadis itu melototkan matanya beberapa detik, Gerald kebingungan. Ada apa dengan pacarnya sampai seperti itu?

Ternyata tangan kanan Navisha menyentuh langsung roti idaman para wanita. Gerald menjauhkan dirinya dan berdehem agar menghilangkan rasa gugupnya.

"Hahhhh nafasku habis" ucap Navisha memegangi dadanya yang masih berdetak kencang. Apalagi saat tangannya tadi tanpa sengaja menyentuh perut pacarnya.

"ekhem eee, cha bisa keluar sebentar?" pinta Gerald.

"I--iya aku tu--tunggu diluar aja. He eh" jawab Navisha gugup

Gadis itu cepat - cepat keluar dan menutup pintu keras. Dibalik pintu ia mengatur nafasnya. Mama Gerald menghampirinya, "cha ada apa? Tante tadi denger suara cewek teriak. Itu kamu ya?" ujarnya panik.

"Hah? Eng--engga kok tante. Ma--mana ada Icha teriak, paling tetangga tante. Iya tetangga tante" jawab Navisha gugup tapi berusaha meyakinkan.

"Oh tante kira, kok kamu megang dada kenapa?"

"Anu tante anu tadi, tadi ada kecoa dikamar Gerald"

"Hah seriusan? Anak tante ga mungkin jorok loh"

Aduh mampus gue, gimana ni, batin Navisha gelisah.

"Iya loh tante, tapi sekarang udah dibersihin Gerald kok"

"hemm dasar, yaudah ayo turun tunggu Gerald diruang makan saja. Sekalian sarapan bareng" ajak mama Gerald. Navisha bernafas lega, untung saja pikiran mama Gerald tidak macam - macam.

Navisha ikut duduk diruang makan, disana ada lelaki yang seumuran dengan mama Gerald. Tentu saja itu pasti papanya Gerald.

"Tadi dia mah yang teriak?" tanya papa Gerald

"Bukan katanya, paling si asti tetangga sebelah"

Navisha tersenyum kikuk merespon keduanya. Jujur ia masih takut berhadapan dengan papa Gerald. Setelah itu, Gerald menuruni tangga, sudah rapi memakai kaos dan celana hitam pendek serta sepatu putih seperti milik Navisha.

"Ekhem udah kembaran aja nih barangnya" sindir papa Gerald menahan tawanya.

"Oh harus dong, biar romantis tau. Dikira mama papa doang yang bisa?"

"Eleh mama sama papa dulu lebih romantis, gausah couple - couple an norak!"

"Eh sudah - sudah, ga enak ni ada calon mantu" ujar mama Gerald sambil tersenyum.

Dalam hati Navisha.....

What the?!!! mantu?!

Semua orang dimeja makan tertawa kecil menanggapi Navisha yang telinganya memerah karena malu.

Biasanya pipi, ini telinga:v

"Oh iya pi, gengnya papi dah ancur" ujar Gerald memberi informasi disela - sela acara sarapan mereka, karena papanya belum tau.

"Baguslah, gengnya sekarang ga ada aturan papi males mau ngerespon anggotanya. Apalagi siapa tu pimpinannya?"

"Marvin?"

"Iya, gatau sopan santun sama atasannya"

"Dia udah dipenjara kok pi"

"Eh serius? Kenapa?" tanya papinya kaget.

"Masalah keluarga juga, kebetulan omnya polisi juga ngincer dia gitu"

"yaudah sekarang papi gamau liat kamu berantem - berantem lagi. Kamu harus fokus ke masa depan, apalagi calon mantu yang didepan papa"

Lagi dan lagi, Navisha digoda terus oleh keluarga Gerald.

"Siap dong pi, itu pasti!" seru Gerald dengan semangat.

"OM CULIK AKU KE KUA SAMA GERALD SEKARANG!!"

skip

Gerald dan Navisha sedang perjalanan menuju salah satu tempat yang indah. Karena ini masih jam 9 lewat jadi jalanan tidak terlalu ramai.

"Nanti setelah ke tempat pertama mau kemana?" tanya Gerald yang fokus menyetir.

"Gampang lah nanti, oh iya Rald kemarin ada anak Andalas yang nerror aku"

"Kok ga bilang aku?!"

"Ini barusan"

"Ya maksudnya kemarin pas diterror"

"Awalnya aku kira nomer iseng tapi lama - lama bahas geng Calvert. Habis itu aku block nomernya"

"Bagus deh"

Setelah beberapa jam, akhirnya sampai lah mereka disebuah pantai dengan ombak yang lumayan besar dan cuaca yang panas. Pantai ini tidak terlalu ramai, jadi enak untuk berduaan.

Gerald membawa payung untuk pacarnya agar tidak kepanasan. Mereka menyewa tempat duduk didekat pantai. Navisha terlihat sangat bahagia, karena sudah lama ia tak mengunjungi daerah penuh air dan pasir yang indah itu.

Dia meminta Gerald untuk memfotonya, dan melakukan secara bergantian. Tiktokan, selfie bareng, live instagram. Banyak yang mereka lakukan disana.

"Woiii kutil badak!" teriak seseorang dari kejauhan. Gerald dan Navisha menoleh bersamaan. Tenyata Deron dan Nazwa juga berada dipantai, tapi mereka datang lebih cepat.

"Kalian lagi, kalian lagi!" cibir Gerald

"Ngapain lo disini?"

"Ya main lah gitu aja nanya"

Meskipun sudah bergabung dalam pasukan inti. Pertemanan Gerald dan Deron masih sama. Suka mencari ribut, berdebat, sampai jail - jailan.

Ga ada akhlak emang.

"eeee dasar penguntit lo!" ejek Gerald

"Enak aja nguntit, gue kesini duluan sama wawa. Iya kan wa?"

Nazwa mengangguk, ia juga menatap datar sepupunya.

"Sana lo jauh - jauh! hus hus ganggu aja" usir Gerald menggerak - gerakkan tangnnya seperti orang mengusir hewan.

"siapa juga yang mau deket lo!"

Deron memalingkan wajahnya kemudian ingin beranjak pergi. Tapi dicegah duluan oleh Navisha, "bentar - bentar!"

Deron menoleh ke arah Navisha, menunggu jawaban gadis itu ada apa. "Tolong fotoin kita dong" ujarnya sambil nyengir.

"Setan! Gue kira penting, ga cowoknya ga ceweknya sama aja!"

"yee sekali doang pelit amat lu!"

"Iya udah sini"

Deron memfoto mereka berdua dengan berbagai pose. Gantian foto Gerald dengan Nazwa, Navisha dengan Nazwa.

"Kalian berdua sana, gue fotoin"

"Ogah!" ujar keduanya bersamaan

"Oh yaudah gue sama Icha pergi sendiri, bhay!" ancam Nazwa ingin beranjak pergi.

"Iyaaa - iyaaa" teriak kedua cowok itu. Dengan ogah - ogahan mereka berpose gagah, dsb. Akhirnya mereka berpisah. Gerald dan Navisha kembali duduk menikmati pantai yang panas ini.

"Cha, besok mau kuliah dimana?"

Navisha kaget, ia teringat sesuatu saat Gerald menanyai itu. Kenapa tiba - tiba bertanya?

Apa yang disembunyikan Navisha???


















Hayooo apaaa wkwk, tebak yuk.... Oke segitu dulu ya. Jangan lupa vote dan comment terus disetiap part Alaric yaaa, terimakasih❤️✨

Tunggu part selanjutnya yaaa, see you!

Tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

426K 17.4K 63
[Febrian pratama] "Dasar cewek tomboy jahil" [Vannesa Juliet adinata putri] "Dasar ketos tukang ngatur" ♡~☆~♡~☆~♡~☆~♡~☆~♡~☆ Vannesa Juliet adinata pu...
105K 5.4K 55
"Bagaimana jika rahasia yang mengubah keharmonisan menjadi kehancuran?." Geheimnis sebuah kata yang diambil dari bahasa Jerman,artinya Rahasia. Adela...
235K 17.7K 92
Revisi dari Work Dear D versi asli & Lengkap Hanya dipublish 1 kali. Up dua hari sekali. - Bagi yang masih merasa mengganjal, akan terjawab disini...
1.2M 42.2K 41
Bagiku, Arion Delvin Anggara adalah salah satu siswa yang harus aku hilangkan keberadaannya dari sekolah. Ya meskipun itu sulit, karena dirinya adala...