The Ring Solar Eclipse [TAEKO...

By justsyugar

228K 33.5K 3.2K

"He had the magic in his eyes, even the stars envied" Menyeramkan ketika aku yang datang ke tempat dimana ha... More

PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 32
PART 33
PART 34
PART 35
PART 36
PART 37
PART 38
PART 39
PART 40
PART 41
PART 43
PART 44

PART 42

3.9K 681 96
By justsyugar

Mobil putih itu menyusuri jalanan yang di penuhi oleh pepohonan yang begitu rindang, dengan daunnya yang berjatuhan mengenai aspal atau dibawa oleh angin entah kemana, menyusuri langit, terjatuh, lalu menghilang begitu saja lalu di lupakan. Udara begitu dingin diakhir tahun, namun di dalam mobil itu terasa begitu hangat dengan sosok pemuda yang berkendara sambil memakan cookies dengan ukuran kecilnya.

"Ah—Aku tidak mengerti kenapa Nenek membuat rumah begitu jauh seperti ini"

Ia menggerutu singkat dengan matanya yang tampak sedikit mengantuk hanya untuk sampai dirumah Nenek nya yang dapat di katakan berada ditengah hutan, disebuah bukit yang cukup besar dan Jungkook tidak mengerti bagaimana Nenek nya mampu membeli bukit itu seorang diri dan melarang keturunannya untuk menjual—Mungkin, ia akan kaya raya tanpa harus bekerja keras.

"Sangat jauh—" gumam nya lagi yang kini melewati jembatan yang cukup besar dengan gerbang besar diujung nya, membuat Jungkook membunyikan klakson dengan mobilnya yang berhenti, menunggu agar pintu gerbang di buka oleh orang yang berjaga.

Iris hitamnya kini menatap kearah sungai yang cukup besar membuatnya terdiam, sedikit melamun dan menyusuri sungai hingga irisnya mampu menemukan mentari yang akan terbenam disana—Sangat indah dan Jungkook baru menyadarinya. Hanya saja, ia kembali merasa de javu membuatnya tertawa kecil dengan mobilnya yang kembali melaju ketika mendengar gerbang yang terbuka.

Klakson ia bunyikan sebagai tanda terima kasih pada penjaga rumah dengan mobilnya yang terus melaju melewati pepohonan rindang dengan daunnya yang berjatuhan mengenai tanah serta lentera di sisinya.

Tak ada yang berubah, sejak dirinya masih kecil hingga saat ini—Bahkan, lentera itu begitu terang membuat laju mobilnya begitu pelan sebelum Jungkook membulatkan matanya dan mendengar suara klakson.

Hal itu membuat Jungkook melirik kearah spion dan menemukan mobil Hoseok membuatnya menghentikan mobil, melajukannya lagi begitu pelan, kembali berhenti dan sepertu itu hingga Jungkook mendengar suara klakson yang cukup kencang membuatnya tertawa dan membawa mobil nya untuk sampai dirumah utama—Dan Jungkook berharap jika Hoseok tidak mengadu pada orang tua nya mengenai ia menghilang di Afrika.

Mobil putih itu berhenti di pekarangan dengan dedaunan yang begitu luas menemukan rumah yang begitu besar dengan pilar-pilar nya yang begitu kokoh—Kaki jenjangnya melangkah keluar bersamaan dengan Hoseok yang kini tampak menggelengkan kepalanya pelan dan Jungkook hanya tertawa.

"Jangan lah marah—" ucap Jungkook yang kini melangkahkan kakinya kearah bagasi untuk mengambil sesuatu "Hyung datang karena tidak memiliki kekasih? Seperti itu kah?" goda Jungkook membuat Hoseok yang juga membuka bagasi belakangnya tampak tersenyum walaupun dalam hatinya ia menggeram dan ingin memukul kepala kecil itu.

"Cepatlah menikah hyung—Kau sudah tua" ucap Jungkook yang kini duduk di bagasi dan menyusun bingkisannya serta mengikat satu kantong jaring di pergelangan tangannya—Hal itu membuat Hoseok melirik, memiringkan kepalanya dengan kening yang berkerut melihat apa yang sepupunya bawa.

"Musim dingin seperti ini, kau membawa semangka?" Tanya Hoseok dengan tatapan bertanya- tanya membuat Jungkook membulatkan matanya pada Hoseok seolah bertanya 'memangnya kenapa?' sambil menutup bagasi dengan kakinya yang kini melangkah.

"Apa ada larangan memakan semangka ketika musim dingin?" ucap Jungkook yang kemudian melangkahkan kakinya lebih dulu, meninggalkan Hoseok yang hanya membulatkan matanya dan mencoba untuk menenangkan hati dan menerima perlakuan sepupunya itu.

"Kau adalah sepupuku yang sangat hebat membuat sindiran halus—" ucap Hoseok yang kini membawa bingkisan yang ia bawa dan menutup bagasi sebelum ia melirik pada Jungkook yang tengah terdiam, menatapnya dengan tatapan kosong membuat Hoseok melangkah dan menjentikkan jari dihadapan wajah sepupunya itu.

"Kau baik- baik saja?" Tanya Hoseok membuat Jungkook melirik dan mengangguk sambil melangkahkan kakinya dengan pandangan yang kini menunduk. Ia memejamkan matanya singkat dan menaiki anak tangga untuk sampai di pintu utama, hingga Jungkook melihat Ibu nya, membuatnya tertawa kecil dan sedikit berlari hingga tubuhnya mendapatkan pelukan yang begitu nyaman—

"Kau—Kau tidak menghubungi ibumu—" ucap Nyonya Jeon membuat Jungkook mempoutkan bibirnya dan membuang pandangannya kearah lain sebelum ia tertawa kecil dan mengecup kening Ibunya itu memberikan sapaan.

"Maafkan aku—Aku tidak akan melakukannya lagi" ucap Jungkook yang kemudian kembali memberikan kecupan pada kening Nyonya Jeon membuat wanita paruh baya itu memilih untuk menjauhkan putranya dan merengkuh tubuh Hoseok yang tampak lebih besar dari pada putranya itu.

"Dimana ibuku Bibi Jeon?" tanya Hoseok dengan Jungkook yang kini memilih untuk melangkahkan kakinya, karena semangka dalam genggamannya cukup berat dan itu menjengkelkan membuat Jungkook menyimpannya dengan asal di atas sofa dan memberikan sapaan pada keluarga besar lainnya, sangat ramai dengan rumah besar yang di tempati oleh empat keluarga utama dalam satu garis keturunan.

Ini adalah malam natal dengan hiasannya yang begitu beragam dengan warna serupa dengan Jungkook yang kini memilih untuk duduk pada sofa di halaman belakang sambil meminum sekaleng beer untuk menghangatkan tubuhnya dengan tatapan sayu kearah salju yang kini turun perlahan.

"Anakku kenapa menyendiri?"

Jungkook melirik mendengar suara yang begitu lembut dan membuatnya tersenyum menatap sosok wanita paruh baya yang kini duduk disampingnya hingga Jungkook pun bersandar dan memeluk tubuh itu sambil mencari kehangatan membuat Nyonya Jeon mengusap rambut putranya yang tampak kebingungan.

"Aku—sering mengalami de javu akhir- akhir ini membuatku sedikit bingung" gumam Jungkook yang kini ingin mengadu mengenai segala kebingungannya—Bahkna mengenai makanan, lonceng, dan segala hal berwarna biru gelap membuatnya merasa sedikit terganggu.

"Bahkan—Lukisan rubah itu, membuatku bingung dan aku tidak ingin melihat nya" gumam Jungkook yang kemudian memejamkan matanya dan menghela nafas—Hal itu membuat Nyonya Jeon hanya menganggukkan kepalanya dan mengusap pelan.

"Hoseok mengatakan—Kau menghilang selama dua minggu di gurun?" ucap Nyonya Jeon membuat Jungkook mempoutkan bibir nya dan mengumpat pada Hoseok karena mengatakan hal itu pada ibunya—Ibu nya selalu khawatir berlebihan, hanya saja dirinya telah tertangkap basah sekarang.

"Ya—Dan aku tidak mengingat apapun" gumam Jungkook yang kini memainkan case pada ponselnya, menatap kosong kearah taman yang cukup luas dengan labirin itu—membuatnya ingin menangis. "Aku ditemukan dengan pakaian kutub yang tidak jelas, bahan sutera entahlah apa yang mereka katakan" gumam Jungkook yang kini menyembunyikan pandangannya pada pundak ibunya.

"Dan sekarang aku ingin menangis hanya melihat itu" lirih Jungkook yang kini berusaha untuk menahan isak tangisnya, menatap ke arah taman dengan tanaman setinggi tanaman perdu yang membentuk labirin membuat Nyonya Jeon memeluk tubuh putranya yang tampak kebingungan dan mengusap helaian rambutnya yang begitu lembut—Nyonya Jeon terdiam, menatap ponsel putranya dengan daun berwarna hitam disana.

"Dari mana Jungkookie ku mendapatkan daun ini?" Tanya Nyonya Jeon membuat Jungkook terdiam dan melirik kearah daun berwarna hitam, sambil menggelengkan kepalanya pelan lalu mengulurkan jari manisnya.

"Lihat—Aku juga tidak tahu cincin ini berasal dari mana—Haruskah aku menjualnya? Paman Kang mengatakan jika aku menjualnya aku bisa membeli gunung" lirih Jungkook membuat Nyonya Jeon tertawa kecil dan merengkuh tubuh putra nya itu—mengusap lembut rambutnya.

"Bagaimana jika itu cincin dari kekasihmu, Jungkook—" ucap Nyonya Jeon yang sukses membuat Jungkook semakin terisak dan merengkuh tubuh Nyonya Jeon begitu erat, hingga beberapa anak kecil kini mengintip menatap kearah Jungkook yang menangis, lalu kearah Nyonya Jeon yang memberikan tanda untuk tidak berisik.

"Sebaiknya kau menenangkan diri ditempat yang sepi—Atau, saudaramu yang lain akan menganggu" ucap Nyonya Jeon yang kini melepaskan pelukan itu dan mengusap pelan jejak air mata dari pipi yang kini begitu kosong membuat Nyonya Jeon menghela nafasnya.

"Ingin keruangan ayahmu? Kau tidak pernah kesana, kan?" Tanya Nyonya Jeon membuat Jungkook tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya.

"Ruangan itu tidak bisa di buka—Apa aku boleh menghancurkannya sekarang?" Tanya Jungkook membuat Nyonya Jeon tertawa dan menggelengkan kepalanya pelan sambil mengusap jejak air mata itu lagi.

"Aku sudah menemukan kuncinya—Kau tahu? Dia menyimpannya di balik lukisan rubah itu—Ayo" ucap Nyonya Jeon yang kini melangkahkan kakinya bersama dengan Jungkook, menyusuri anak tangga menuju atap hingga Jungkook terdiam di depan pintu itu merasakan hawa dingin yang begitu menusuk.

"Bacalah bukunya, Jungkookie—Jangan hanya melamun" ucap Nyonya Jeon membuat Jungkook kembali mempoutkan bibirnya dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan yang memang begitu dingin dengan pendingin yang menyala—

"Panggil aku jika butuh sesuatu" ucap Nyonya Jeon membuat Jungkook menganggukkan kepalanya dan perlahan menutup pintu, sambil melambaikan tangannya membuat Jungkook terdiam dengan pandangannya menunduk karena ia kembali merasakan de javu ketika Nyonya Jeon turut melambaikan tangannya hingga pintu itu tertutup, dengan Nyonya Jeon yang kini terdiam.

"Garan? Apa dia pergi ke Negeri mu?

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

109K 12.5K 23
Jungkook adalah kapten basket yang mengejar Taehyung untuk menjadi manajer klub. Jungkook hanya ingin Taehyung menjadi manajernya, setidaknya sampai...
2.5M 38.5K 50
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
314K 36.5K 37
SEASON 1 AND 2 Jeon Jungkook akan melaksanakan tugas yang diberikan oleh perusahaannya, dia pergi ke Busan Ada sebuah cerita di Busan yang berhasil m...
33.3K 3.2K 7
Hanya kisah singkat, tentang Kim Taehyung dengan Jeon Jungkook. Top!Jungkook!Bottom!Taehyung don't like don't read!