Haruto berjalan bersama dua bodyguard dibelakangnya kearah Junkyu yang tengah menatap bingung pada Haruto,
"Jaga Agen Kyu, selama saya ngurus beberapa urusan, jangan sampai ada lecet sedikitpun," ujar Haruto pada kedua Bodyguard yang sudah berdiri di masing masing sisi tubuh Junkyu,
Junkyu terkejut, dia tau dia sangat dimanja. Tapi hei, tidak perlu sampai dijaga seperti ini juga,
Junkyu merenggut, "ish, Ruto! Gue bisa jaga diri!" Ujarnya,
Haruto menggeleng, "Bang Sahi tadi pergi sendiri, dan akhirnya kena tembak juga. Gue gak mau ya bayi yang ini juga ikutan ketembak," ujar Haruto sembari menunjuk kearah Junkyu,
"Ish! Gak perlu pake bod— iya oke." Pasrah Junkyu ketika dia akan mengatakan protesannya dan malah dibalas tatapan tajam seakan tak boleh di bantah oleh Haruto,
Hah, sebenarnya yang lebih tua disini siapa?
Junkyu Hanya berdiri diantara para bodyguard, dia tidak tau harus melakukan apa, dia bisa lihat jika Asahi baru datang dan mengobrol dengan Yoshinori yang tengah melilitkan kain jasnya setelah dirobek,
Lalu Junkyu memperhatikan kearah ketiga penyusup yang ada didepannya tepat pada orang yang sempat berkelahi dengan Jaehyuk tadi,
Junkyu terus memperhatikan hingga mata kecilnya membulat sempurna ketika salah satu penyusup itu mengarahkan pistolnya kearah balita kecil yang tengah berlari kearah Asahi, pada saat Jaehyuk dan Doyoung sedang mengobrol bersama Bodyguard yang baru datang,
Mungkin karena pergerakan yang dilakukan oleh sang balita cukup banyak membuat penyusup itu tidak langsung menarik pelatuk karena takut salah sasaran,
Junkyu dengan perlahan berjalan kearah Asahi yang jaraknya terpaut sekitar 2 meter dari tempat dia berdiri dengan para bodyguard, diikuti kedua bodyguard yang menjaganya,
Hingga ketika sang balita berdiri diam dihadapan Asahi, Junkyu melihat kearah penyusup itu yang hampir menarik pelatuk, dia langsung mengencangkan lariannya,
"AWAS!" teriak Junkyu sembari menarik Bel kedalam pelukannya,
DOR!
"Argh!" Ringis Junkyu ketika merasakan peluru panas menusuk pada bahu kanannya, bahkan darahnya sedikit mengotori kulit pipi Bel, sedangkan Bel yang terkejut karena pelukan mendadak dan suara yang kencang hanya bisa memandang wajah Asahi heran,
Bunyi tembakan yang nyaring membuat seluruh atensi beralih pada Junkyu, bahkan para Bodyguard yang ditugaskan menjaga Junkyu ikut terkejut,
Junghwan yang sedari tadi berdiri di belakang Yoshinori langsung berlari kearah Junkyu yang kesakitan masih dengan Bel yang ada di pelukannya,
"Bel, sini sayang sama kakak." Ujar Asahi langsung menarik dan menggendong Bel, lalu menghapus jejak darah Junkyu di pipi kanan balita itu,
"Bang Kyu! Astaga!" Pekik Junghwan, lalu membuka jasnya dan mengoyak kain itu untuk mengikat luka Junkyu agar darah nya berhenti mengalir,
"Kakak baik, kakak itu kenapa?" Tanya Bel pada Asahi ketika melihat Junkyu kesakitan,
Asahi hanya menggeleng lalu mengalihkan pandangan Bel agar tidak melihat kearah Junkyu, meski harus menahan sakit di tangan kanannya karena menahan bobot badan Bel, bahkan dress putih Bel sudah ikut ternodai oleh darahnya,
"Bang Kyu, yatuhanku. Kan udah disuruh diem aja sama bang Ruto," ujar Junghwan masih dengan tangan yang sibuk melilitkan kain seperti yang Yoshinori lakukan pada Asahi,
"Gue diem aja? Disaat anak Segede gitu mau ditembak? Hei, gue tidak selemah itu saudara— aw! Ih Jung! Pelan pelan!" Ujar Junkyu memekik diakhir sembari memukul kepala Junghwan karena Junghwan sengaja mengencangkan ikatan pada lilitan kainnya,
"Katanya gak lemah, gitu aja ngerengek. Bayi," ledek Junghwan, lalu menyuruh satu bodyguard membawakan dua kursi untuk Asahi dan Junkyu, sedangkan dirinya langsung pergi mencari Yedam yang tengah membawa peralatan operasinya.
÷÷÷
Yoshinori, Jeongwoo dan Haruto yang baru mencerna situasi langsung menatap nyalang kearah tiga penyusup tadi, tapi ketika akan berjalan mendekat langsung dihentikan oleh Hyunsuk,
"Kita harus introgasi mereka dulu, setelah itu terserah kalian mau ngapain," ujar Hyunsuk sembari menurunkan tangan Yoshinori yang sudah mengarahkan Tiger,
Jeongwoo langsung berlari dan tidak mengindahkan larangan Hyunsuk,
Dengan sekuat tenaga memberikan pukulan telak pada pipi salah satu penyusup yang sudah tidak memakai masker dan pistol yang tergeletak tepat dihadapannya,
"Punya nyawa berapa Lo—
BUGH!
—sampe berani lukain Abang gue—
BUGH!
—bosen hidup hah?!—
BUGH!
—sini gue kirim keneraka!"
"Cukup Woo! Kita bunuh nanti!" Tegas Jaehyuk sembari menahan Jeongwoo yang hampir mematahkan leher salah satu penyusup itu,
Jeongwoo berontak, "WOO! GUE GAK PAPA!" teriak Junkyu membuat atensi Jeongwoo beralih kearah Junkyu yang tengah tersenyum lima jari sembari melambaikan tangan kearah Jeongwoo dengan Asahi disampingnya masih dengan Bel dalam gendongannya, meyakinkan agar Jeongwoo tidak lost control.
Jeongwoo dengan cepat melepas kasar pegangan Jaehyuk pada kedua tangannya dan berlari kearah Junkyu dan Asahi, tapi sebelum itu dia meludah tepat di wajah salah satu penyusup yang sudah dia buat terkapar tak berdaya tadi,
"Bang Kyu sama bang Sahi gak papa kan?" Tanya Jeongwoo khawatir, menumpukan badannya pada lutut tepat dibawah Asahi dan Junkyu yang duduk di kursi, kursi yang dibawa oleh salah satu bodyguard,
Asahi dan Junkyu sontak menganggukan kepala,
"Yang lukain bang Sahi siapa? Biar gu—"
"Udah mati sama bang Yosh," potong Asahi sembari mengusap kepala Jeongwoo,
Jeongwoo mengangguk dan langsung membawa Asahi dan Junkyu kelantai atas untuk diobati oleh Yedam, Yedam langsung menaiki tangga setelah memberi instruksi agar Asahi dan Junkyu di bawa keatas.
Yoshinori berjalan kearah Asahi dan dengan sigap mengambil alih Bel dari gendongan Asahi, lalu membawa Bel keruangan dimana para tamu dipindahkan,
"Kamu kenapa lari kearah kak Asahi tadi?" Tanya Yoshinori,
Bel membawa jari jari mungilnya untuk mengetuk dagu dengan mata menatap keatas, seakan berfikir, "Bel mau main sama kakak baik, tapi Bel sedih liat kakak baik beldalah dalah," ujarnya dengan nada yang semakin melemah,
"Kakak yang tadi meluk Bel juga teliak di kuping Bel, kaya gini 'argh' itu kenapa ya, kakak ganteng?" Tanya Bel sembari menirukan bagaimana Junkyu meringis sakit di telinganya tadi,
Yoshinori yang gemas langsung saja mencubit pelan pipi tembam balita yang ada digendongannya itu, apalagi ketika mendengar panggilan dari balita itu padanya, yatuhan. Bahkan balita umur 4 tahun saja sudah tau mana yang tampan dan tidak,
"Kakak yang meluk Bel tadi jagain Bel biar Bel gak terluka, nanti Bel harus berterimakasih pada Kakak kyu ya?" Ujar Yoshinori,
Bel menganggukkan kepala semangat, "Bel akan beltelimakasih pada kakak Kyut!" Jawabnya,
"Kakak ganteng punya lolipop sepelti yang kakak baik punya tidak?" Tanya Bel dengan wajah dimiringkan kekanan tanda bertanya,
Yoshinori menurunkan Bel dari gendongannya setelah sampai didepan pintu ruangan, Yoshinori mengangguk lalu mengeluarkan satu buah permen lolipop kecil dari saku celananya, "kakak cuma punya yang kecil, sekarang Bel masuk ya. Nanti kita main lagi," ujar Yoshinori,
Bel mengambil lolipop yang disodorkan oleh Yoshinori, lalu mengangguk cepat dan masuk ketika pintu ruangan itu Yoshinori buka, lalu berlari kearah orang tuanya diikuti Yoshinori,
"Astaga, Bella! Sayang. Kamu dari mana," ujar ibu Bel atau Bella, sembari memeluk Bella,
"Bel juga mencali bunda, telus Bel tadi Beltemu kakak baik, tapi kakak baik halus pelgi keatas. Jadi Bel pelgi kesini belsama kakak ganteng," jelas nya panjang lebar sembari mencoba membuka bungkus lolipopnya,
Yoshinori hanya tersenyum ketika mendengar penjelasan Bella dengan pelafalan huruf 'r' yang masih belum jelas,
"Anak madam hampir tertembak, tapi beruntung salah satu anggota kami masih bisa menghalau, lebih dijaga lagi. Apalagi Bel masih balita," ujar Yoshinori,
Orang tua Bella langsung mengangguk, "Saya akan tanggung jawab, dan membantu apa saja. Untuk balas Budi," ujar ayah Bella,
Yoshinori tersenyum miring, tugasnya akan lebih cepat selesai ketika banyak orang orang penting yang ikut campur tangan, tidak ikut langsung hanya memberi bubuk bubuk informasi agar lebih mudah bagi para agen.
Tidak semudah itu lepas dari tangan ketigabelasan, walau kedua bayi mereka terluka karena orang suruhan. Tapi, tentu saja si biang masalahnya harus mati juga, 'kan?
÷÷÷
Halo para teman pembaca!
Chapter selanjutnya kayaknya —bip
Setiap cast bakal ada scene nya masing masing kok, jadi sabar kalian harus sabar menunggu scene bias kalian, wkwk.
No more spoiler ya guys wkwk. Makasih karena masih baca buku ini, dan selalu nyemangatin aku buat nulis, aku selalu semangat kok kalo kalian komen banyak banyak, hehe.
👆 Di kasih winkeu sama Asahi🤖💙
👆 Gak tau lah, aku terserang uwuphobia🐨💙
Makasih udah mau mampir, salah cinta hangat dari ketigabelasan!💙💎