The Ring Solar Eclipse [TAEKO...

By justsyugar

235K 34K 3.2K

"He had the magic in his eyes, even the stars envied" Menyeramkan ketika aku yang datang ke tempat dimana ha... More

PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 32
PART 33
PART 35
PART 36
PART 37
PART 38
PART 39
PART 40
PART 41
PART 42
PART 43
PART 44

PART 34

4.4K 711 63
By justsyugar

'Aku seorang Lanarta penghuni desa Lanarta di Alathana yang begitu indah. Aku mempercayai adanya dunia yang membutuhkan Alathana untuk perkembangannya, atau Alathana membutuhkan mereka untuk perkembangannya—'

Suara tapal kuda memecah keheningan, menginjak dedaunan kering dan menembus salju yang turun begitu lebat malam ini—Ia bergegas setelah mendapatkan sebuah pesan dan hologram yang di kirimkan oleh Jinalarta mengenai sejarah yang disembunyikan di tengah hutan dengan pepohonan tinggi nya, terkunci dan hanya seorang Tetua Lanarta yang membukanya.

'Hanya saja mereka tidak percaya sebelum Sang Raja datang dan turut mempercayai apa yang aku percayai. Kami mencarinya bersama hingga kami menemukan sebuah Kitab Lagaos yang disembunyikan di dalam goa di tebing berangin—'

Bangsawan itu tersadar akan seorang manusia yang tengah duduk dihadapannya, dengan wajah yang sedikit pucat dan iris hitam yang begitu indah menatapnya, membuat lengannya terulur hingga manusia itu melangkahkan kearahnya, naik keatas pangkuannya seperti anak koala yang meminta pangkuan pada induknya. Dan—bangsawan itu merengkuhnya erat.

'Kitab Lagaos yang ditinggalkan oleh Nenek moyang Alathana begitu berbahaya, dan kami menemukannya sebuah sihir yang mengatakan mampu membuka sebuah gerbang ke dunia yang begitu berbunga—Kami penasaran, bunga itu apa—Seperti apa, dan untuk apa membuat kami bertekad membuka gerbangnya'

Manusia itu menyandarkan kepalanya pada pundak yang begitu nyaman dengan rasa hangat yang menjalar keseluruh tubuhnya. Udara ini, suasana ini begitu dingin membuat matanya memilih terpejam dengan lingkaran pada leher bangsawan yang semakin erat, meminta pelukan dan kehangatan lebih untuknya—Ia sedikit khawatir mengenai sejarah yang mereka sembunyikan.

'Dan kami akan melakukannya, dengan membuat gerhana buatan menggunakan Sihir di buku ke 5 milik bangsawan untuk mengatur satelit copanus dan Sihir buku ke 3 oleh Lanarta untuk mengatur Copanus—Dimana para Lanarta menjadi cahaya.—'

Kereta kencana itu terhenti diikuti dengan ingatan mengenai lembaran buku kasar yang juga berhenti disana—Tak ada lanjutannya seolah memberitahu jika mereka menghilang. Hal itu, membuat Sang Raja melonggarkan pelukannya dan menatap manusia yang kini terdiam, dengan tatapan sayu diikuti jemari yang menggenggam erat jemarinya.

"Apa sesuatu terjadi, Taehyungie?" ucap Jungkook dengan Taehyung yang memberikan tanda agar pintu kencana tidak di buka lebih dulu. Tubuh nya ia sandarkan pada sandaran dan menatap pada manusia yang selalu ketakutan dan mengkhawatirkan segala hal, membuatnya tersenyum dan menggelengka kepalanya pelan.

"Tidak terjadi apapun—Dan, mungkin— aku harus berterima kasih padamu, Raciru" ucap Taehyung yang mendominasi genggaman tangannya pada Jungkook, mengecupnya cukup lama membuat Jungkook terdiam—Ia tidak mengerti dan hanya mengetahui jika gerbang di buka secara paksa membuat dimensi Alathana menjadi rusak.

"Karena kau datang—Aku tahu mengetahui mengenai sejarah yang di sembunyikan oleh negeri ku. Aku hanya sedikit marah karena aku seorang Raja tidak mengetahuinya" ucap Taehyung sambil mengusap helaian rambut Jungkook begitu lembut, menyusuri pipi nya yang halus layaknya seorang bangsawan di Alathana membuat Taehyung memberikan kecupan pada bibir merah mudah itu.

"Tapi—Amarahku berkurang. Aku merasa, jika aku memiliki harapan—" ucap Taehyung membuat Jungkook memiringkan kepalanya, mempertanyakan apa harapan yang dimiliki oleh Raja dihadapannya ini—Raja yang begitu keras namun lembut secara bersamaan.

"Harapan jika kau bagian dari Alathana, Jungkookie—Karena lukisan di rumah mu itu"

Jungkook terdiam dengan tubuhnya yang mundur beberapa jengkal hingga Taehyung merangkulnya begitu erat. Manusia itu masih mencoba mencerna, membuat Taehyung kembali mengecup bibir Jungkook, sedikit melumatnya hingga Jungkook memejamkan mata—membiarkan Sang Raja bermain di bibirnya, rongga mulutnya menunjukkan kebahagiaan disana.

"Aku akan menemui Jinalarta, dan kau menunggu lah dengan anak- anak yang lain" ucap Taehyung membuat Jungkook tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya—sebelum ia merengkuh tubuh Taehyung dan menyembunyikan pandangannya pada leher yang begitu hangat.

"Itu berarti, aku akan baik- baik saja, kan, Kosoru?"

Taehyung terdiam sambil menganggukkan kepalanya pelan dan merengkuh tubuh itu begitu erat. Hanya saja, ada sedikit rasa gelisah dalam hatinya, entah mengenai apa. Mungkin, mengenai penyerangan Heolo yang tetap mengetahui Jungkook adalah makhluk asing dan Taehyung harus melindunginya—Apapun yang terjadi.

"Kosoru? Aku juga memiliki mantra—" ucap Jungkook yang kini melonggarkan pelukannya, menatap kearah Kim Taehyung yang sedikit membulatkan matanya, bertanya- tanya apa mantera yang dimiliki oleh manusia dengan mata bulat itu.

"Nenekku berkata—Ini adalah mantra rahasia untuk membuka hati pikiran dan agar dia mengetahui segalanya, nenekku mengucapkannya ketika aku tidak bisa ujian" ucap Jungkook yang tertawa kecil membuat Taehyung memiringkan kepalanya, turut tertawa dan mengangguk mengenai apa yang Jungkook katakan.

"Aku harap, Taehyung membuka membuka pikiranmu dan mengetahui segalanya tentang Alathana—Segala yang ingin Taehyungie ketahui, saat ini" ucap Jungkook yang kemudian mendekatkan wajahnya, mengecup kening Taehyung dengan mata yang terpejam membuat Taehyung turut memejamkan matanya.

"Colonusaposa"

***

"Bangsawan dan Lanarta—Aku tidak berpikir mereka begitu hebat untuk membuka gerbang dan merusak dimensi saat ini"

Jinalarta menggeram marah dengan sebuah buku yang terbuka di hadapannya. Kalimat itu terhenti dan tidak ada kelanjutannya yang pasti membuat amarahnya meluap karena itu berarti Lanarta dan Bangsawan itu berhasil membuka gerbang seperti yang di katakan oleh Raja dari Kerajaan Utara. Sedangkan, Kim Taehyung hanya terdiam menatap dengan iris biru kegelapannya.

"Aku marah—Tapi, untuk apa, Jinalarta— Apa yang bisa kita lakukan?" ucap Taehyung begitu tenang membuat Jinalarta melirik tajam sebelum ia menghela nafasnya, duduk pada kursi kayu dengan kepala yang mengangguk pelan. Raja benar—Tak ada yang bisa dilakukan.

"Tak ada cara untuk menghentikan kerusakannya?" Tanya Taehyung yang kini menatap kearah buku yang begitu rapuh di atas meja dengan Jinalarta yang menghela nafas membawa Kitab Lagaos yang ditemukannya di tengah hutan di dalam tanah, berwarna coklat kegelapan dengan akar yang melilit begitu kuat—dan Kita Lagaos itu tersimpan di hadapannya Sang Raja.

"Aku tidak bisa membuka nya—" ucap Jinalarta membuat iris biru kegelapan itu menatap tajam ke arah buku dihadapannya dengan tongkat yang kini ia keluarkan dan mungkin akan mencoba beberapa mantera untuk membuka bukunya. Hanya saja—Taehyung terdiam sejenak dan menatap kearah Jinalarta.

"Apakah kau yakin Lanaorda seperti ku bisa membuka nya? Maksudku—Dulu seorang Lanarta yang membukanya" ucap Taehyung yang kini menghela nafas dan mengetuk tongkatnya keatas meja, membuat Jinalarta terdiam dan kembali mendekatkan buku itu kearah Raja yang entah kenapa begitu ragu hanya untuk mencoba.

"Kau takut akan sesuatu?" Tanya Jinalarta menebak—Namun, hening nya Raja membuat Jinalarta mengangguk jika Raja mengkhawatirkans sesuatu dengan senyuman yang mengembang dan melirik kearah Jinalarta yang masih menunggu jawabannya.

"Aku takut jika aku mengetahui cara membuka gerbang—Jungkook ingin kembali ke negerinya" ucap Taehyung yang tersenyum tipis dan melemparkan tongkat hitam yamg begitu kerlip di ujungnya, layaknya kerlip keindahan pusat kota Alathana ketika malam. Ia menatap kosong dengan Jinalarta yang kini terdiam.

"Dia mencintai mu dan dia tidak mungkin ingin pulang—Neil mengatakan manusia memiliki hati yang lembut, Taehyung— Dia tidak bisa hidup dengan baik tanpa sosok yang di cintainya"

Taehyung semakin merunduk dengan anggukan kepalanya ragu serta jemarinya yang kembali terulur mengambil tongkat—Ia menghela nafasnya dengan pandangan yang terangkat dan memikirkan mantera yang di gunakan untuk membuka buku rahasia milik kaum Lanarta.

"Larogas Vatana—"

Jinalarta menunduk begitu juga dengan Taehyung karena tampaknya itu bukan mantra yang tepat untuk membuka buku lama ini, buku yang entah siapa pemiliknya dan siapa yang menciptakannya. Mungkin jutaan tahun lalu ketika kehidupan masih begitu minim dengan hutan yang begitu luas. Hal itu membuat Taehyung memilih mantra terdahulu yang Neil ajarkan.

"Zanalasora—"

Kim Taehyung menghela nafasnya ketika buku itu tetap tertutup membuat nya kembali menunduk dengan mata yang terpejam sedangkan Jinalarta mencoba memikirkan mantra yang biasa digunakan Lanarta untuk mengunci sesuatu. Namun, Taehyung terdiam dengan iris biru kegelapannya yang kembali terlihat sedikit membulat.

Jemarinya kembali terulur ragu dengan bibir yang kembali terasa kering dan jantungnya yang berdetak begitu cepat membuat Jinalarta mengerutkan keningnya dan menatap kerarah Taehyung yang mengarahkan tongkat pada buku dengan tubuh yang kini bangkit.

"Colonusaposa—"

Taehyung tersentak ketika akar pada buku itu perlahan terbuka bersembunyi dibalik buku seolah menghilang dengan Jinalarta yang kini menatap kosong kearahnya. Hal itu membuat Taehyung menjatuhkan tongkatnya dengan jemari yang kini menutupi bilah bibir tebal sedikit gelisah dengan hatinya yang bergemuruh.

"Kau—Dari mana kau mengetahuinya?" Tanya Jinalarta membuat Taehyung melirik dengan senyuman tipis—Kim Taehyung mengusap wajahnya begitu kasar dengan jemari yang menyelusup pada rambutnya—Taehyung tidak mempercayai hal ini jika Jungkook mengetahui mantra untuk membuka bukunya.

"Jungkook—"

Jinalarta melangkahkan kakinya kearah jendela untuk sekedar mengintip apa yang tengah dilakukan oleh Jungkook saat ini dengan Taehyung yang turut melangkahkan kakinya hingga keningnya kini berkerut, menatap Jungkook yang tengah memegang tongkat seolah di paksa oleh seorang anak Lanarta.

Hal itu membuat Taehyung perlahan melangkahkan kakinya kearah pintu membuka pintu itu perlahan hingga Taehyung tersentak ketika sebuah sinar dari tongkat memantul dari tubuhnya dan berbalik pada Jungkook membuat Taehyung berlari dan merengkuh tubuh kecil Jungkook hingga mantra rendah itu kembali memantul dengan Jinalarta yang menghentikannya.

Jantungnya berpacu dengan wajah yang pucat serta kaki yang tak mampu lagi untuk berdiri. Tongkat itu di jatuhkan keatas tanah dengan mata yang terpejam singkat sebelum ia merasakan usapan halus pada pipinya, membuat pandangannya terangkat dan menatap kearah Raja yang menatapnya.

"Aku—tidak tahu, Taehyungie—Jangan mencurigai ku—sungguh"

Taehyung terdiam lalu menggelengkan kepalanya pelan dan merengkuh tubuh Jungkook begitu erat. Terkejut adalah yang dirasakan oleh Raja saat ini dengan detak jantung yang begitu cepat karena Jungkook mampu menggunakannya—mantra yang hanya bisa di gunakan oleh keturunan Lanarta.

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

1.4K 203 6
Cerita tentang anak kembar yang diperlakukan berbeda. Dimulai 30 Desember 2021.
5.6M 290K 58
Serina, seorang gadis cantik yang sangat suka dengan pakaian seksi baru lulus sekolah dan akan menjadi aktris terkenal harus pupus karena meninggal o...
31.2K 2.3K 21
Tentang Tuan muda Jeon Jungkook pemilik perusahaan GOLD VICTORY diusia menginjak 24 tahun yang sukses diusia mudanya mempunyai wajah yang tampan dan...
5.2K 446 9
[SQUEL SECRET/SELESAI/SHORT STORY] Free baca langsung ataupun baca book pertama. Kita salah. Seharusnya hubungan ini tidak terjadi. Tapi kita juga ti...