Psychopath Teacher [Huang Ren...

By caerashe

28.5K 2.5K 156

"Jangan pergi atau kamu akan menjadi korban selanjutnya." -Renjun Story by: @caerashe More

Prolog
0,1 Pembimbing
0,2 Guru bk
0,3 Panggilan
0,4 Haechan?
0,5 Kencan
0,7 Ketakutan
0,8 Penculik
0,9 Milkku bukan Milikmu
10 Dress Merah Muda
11 Kejam
12 Seorang Pemburu
13 Disini ada saya jangan takut
14 Mencoba Kabur
15 Penyelamat
16 Nekat
17 Back to School
18 Someone like you

0,6 Hukuman

1.8K 148 2
By caerashe

Happy reading

*****

"Pengumuman kepada seluruh kelas XI IPS 2 untuk segera menuju ruang aula, jangan ada yang gak masuk ke aula."

"Bolos kuy" Jawab Azel tidak ingin pergi ke aula.

"Yuk" Jawab Yeji berjalan bersama Azel ke luar kelas.

"Eh tungguin gue" Teriak Ryujin.

Mereka bertiga berjalan ke arah kantin dengan santainya sampai saat seorang guru memberhentikan langkah mereka.

"Kalian tidak mendengar pengumuman ya!"

"Pak lino bukan gitu, kita pengen ke toilet pak." Jawab Yeji dan Ryujin berbohong.

"Alasan."

"Beneran pak."

"Yaudah sana tapi awas kalian pergi ke kantin saya akan bilang ke bk lho."

"Iya pak iya."

"Azel boleh saya bicara denganmu?"

"Mau ngomong apa pak?" Tanya Azel penasaran.

"Kita ngomong di ruangan saya saja."

"Baiklah."

"Sebenarnya bapak ingin mengobrol apa tapi sepertinya serius."

"Apa kau sudah makan?" Tanya Lino.

"Azel gak laper."

"Ini saya kasih kamu jus jeruk, kau menyukainya bukan."

"Dari mana dia tau kesukaan, gak mungkinkan dia sama seperti Renjun." Batin Azel.

"Makasih pak."

"Apa kau pernah punya hubungan dengan Renjun?" Tanya Lino membuat Azel penasaran dengannya.

"Tidak, kenapa bapak ngomong begitu?" Azel menyeringai.

"Saya cuma mengingatkan, jangan sampai kamu jatuh cinta dengannya. Apalagi dia adalah orang sangat bahaya bagi dirimu jadi saya harap kamu menjauhinya."

"Bahaya kenapa?"

"Apa kau tidak pernah membaca berita tentang guru bk cabuli anak muridnya."

"Lain-lain saja mana mungkin pak Renjun melakukan hal yang tidak pantas seperti itu."

"Bisa saja tanpa kamu tau zel" Jawab Lino sambil tertawa.

Mereka masih tetap berbincang-bincang, karena Lino sudah merencanakannya agar Azel tidak pergi menemui Renjun.

"Perhatian semuanya, saya berdiri disini untuk melanjutkan perkenalan saya yang kemarin sempat ditunda."

"Perkenalkan nama saya Huang Renjun, saya adalah guru bk kalian. Jadi silahkan yang ingin membuat masalah, saya tidak segan untuk memberikan poin yang tinggi. Mengerti."

"MENGERTI!" Jawab mereka serentak.

Renjun melihat yang hadir saat di aula, sampai akhirnya dia sadar bahwa Azel tidak ada.

"Kemana perginya dia." Batin Renjun.

Setelah selesai Renjun mencari keberadaan Azel.

"Emang ada apa Azel dipanggil ke ruang pak lino, perasaan gue dia gak pernah punya masalah sama itu guru." Jawab Yeji yang sedang mengobrol dengan Ryujin dan di dengar oleh Renjun

"Iya juga sih, gurunya juga kalem, ngomongnya lembut dan yang pasti ganteng. Gak mungkin Azel membuat masalah dengannya."

"Sial!, berani sekali lelaki itu mendekati milikku" Kesal Renjun dan bergegas menuju ruangan Lino.

Brakkkk

Renjun mendobrak pintu dengan keras membuat Lino terkejut dengannya. Renjun dengan marahnya, menarik kerah bajunya dengan keras.

"Apa yang sebenarnya kau inginkan sampai kau merebut milik saya?, apa kau sengaja untuk memisahkan saya dengan Azel?"

"Iya, saya yang ingin memisahkan kalian berpisah selama-lamanya karena kau Azel tidak cocok dengan seorang pembunuh seperti dirimu."

Brukkkk

Karena tidak tahan dengan ucapan Lino, Renjun mendorongnya dan menghantamnya sampai Lino mengeluarkan darah di hidung dan di mulutnya.

"Apa kau ingin menghabisiku, terserah kamu saja dan jangan harap kau bisa menemui Azel lagi."

"Sialan, Apa yang kau bicarakan dengannya?"

"Aku hanya bilang kau adalah orang yang sangat bahaya dan kenyataannya benar kau adalah seorang pembunuh."

"Jika saya pembunuh kenapa saya harus takut denganmu, kau saja menyembunyikan kebusukkanmu yang selalu bersama jalang. Azel tidak akan bisa bersamamu."

"Kau tidak tau saja Azel sudah membencimu."

•••

"Pak Renjun ganteng banget sih." Jawab Yeji saat memotret Renjun yang sedang berbicara di depan.

"Zel, liat deh pak Renjun ganteng." Ryujin memberikan handphone miliknya kepada Azel.

"Gak ada gantengnya sama sekali" Jawab Azel dengan santai dan semua yang berada di kelas menatapnya tajam.

"Sans guysss, gue gak bermaksud seperti itu."

"Pak Renjun ganteng di bilang jelek sama Azel. Ihh." Jawab Yuna tak terima dengan ucapan Azel.

"Salah kali mata lo zel." Jawab Ryujin tak terima.

"Iya- iya pak Renjun ganteng" Azel memutar bola matanya malas.

"Panggilan untuk Azelia kelas Xl IPS 2 untuk segera keruangan bk. Terimakasih"

"Mampus kena karma lo." Jawab Yuna tertawa puas.

"Idih."

"Btw, ada apa pak Renjun manggil lo?"

"Entah gue juga gak tau."

"Gue temenin" Jawab Han yang ingin sekali mengantarkan Azel.

"Nggak usah, gue sendiri aja."

Azel sebenarnya tidak ingin berada didekat Renjun dan dia ingin menjauhinya tetapi Azel tetap berhati-hati dengan Renjun apalagi dia adalah orang yang sangat bahaya kata lino.

"Ada apa?kalau gak ada Azel balik ke kelas."

"Eh jangan pergi, sini!" Renjun menarik tangan Azel dengan cepat dan merangkul Azel.

"Lepasin!" Azel merengek.

"Tidak mau, kamu harus bersama saya. Jangan pergi."

"Emang kenapa?" Tanya Azel dengan raut wajah kesalnya.

"Kamu mau tau kenapa hm?"

"Cepetan kasih tau, kalau gak Azel keluar nih."

Renjun mengangkat tubuh Azel di atas sofa dan masih tetap di rangkul olehnya tetapi Azel tetap merengek untuk di lepaskan.

"Lepasin apa, Azel cape tau."

"Tapi kamu harus jawab dulu."

"Jawab apa?"

"Apa yang tadi kamu bicarakan dengan Lino, jawab yang jujur dan saya tidak suka kamu berbohong. Jadi jangan bermain-main dengan lelakimu ini, hm."

"Cuman ngobrol aja, gak penting juga." Azel berbohong.

"Gak mungkin gak penting pasti ada sebabnya. Jangan bohong Azel, atau lagi saya seperti kemarin membuatmu ketakutan."

"Gak kok Azel gak takut."

"Jawab yang bener Azel cantik atau saya cium nih."

"Azel bener, kenapa Renjun gak percaya?"

Cup

Renjun mencium bibir mungil Azel dengan sekilas tapi Azel masih bisa merasakannya.

"Brengsek."

"Dijawab yang bener atau saya kasih poin."

"Katanya pak lino, kalau pak Renjun itu orangnya bahaya." Azel mengucapkannya dengan ketakutan karena Renjun menatapnya begitu lekat.

"Apa ada yang lain?"

"Itu aja."

"Huh, yaudah kamu balik ke kelas gih takutnya kamu di marah lagi sama Bu Yuri."

"Itu bu Yuri" Azel melihat bu Yuri dari jendela, berjalan menuju kelas XI IPS 2.

"Yaudah sana. Eh saya cuman kasih tau jangan pernah deketin cowo lain apalagi kalau kamu deketnya sama pak lino saya gak suka. Kamu harus deketnya sama saya."

"Hm, Awas aja ya kalau bu Yuri marah gara-gara Azel terlambat saat pelajarannya, liat Pak Renjun akan kena akibatnya."

"Silahkan Mrs. Huang. Jika kau berani melawan saya."

"Ck."

Azel berlari menuju kelasnya tetapi bu Yuri sudah ada di depan pintu kelasnya dan bu Yuri menatap Azel tajam.

"Kamu telat masuk kelas lagi, apa kamu gak kapok-kapok saya jemur di tengah lapangan."

"Maaf bu tadi saya habis.."

"Sudah cukup Azel, sekarang kamu berjemur di lapangan sambil hormat ke arah tiang bendera. Sampai pelajaran ibu selesai. Mengerti." Tegas bu Yuri.

"Iya bu."

"Untung gue udah pake skincare biar gak buluq, semua ini gara-gara pak Renjun liat aja nanti. " Kesal Azel.

"Panas ya?" Jawab Lino yang
berada di samping Azel.

"Gak pak, Azel gak kepanasan cuma keringetan aja."

"Gak mungkin, itu hidung kamu berdarah. Keruang UKS ya!"

"Cuman berdarah sedikit pak, gak apa-apa pak." Azel menolaknya.

"Kalau ensfeksi gimana?"

Azel hanya mengangguk sebenarnya dia ingin menolak, karena Azel tidak ingin Renjun marah karena hal sepele. Tapi Azel belum bisa mempercayai ucapan yang di katakan oleh lino, Azel ingin membenci Renjun tetapi kalau dia seperti itu sama saja dia tidak tau sifat asli Renjun yang sebenarnya.

"Sini saya bersihin darah kamu."

"Jangan, saya bisa sendiri bersihinnya."

"Saya aja."

"STOP."Teriak Renjun saat melihat Lino bersama dengan Azel.

"Renjun!"

"Jauhilah tangan kotormu dan jangan pernah deketin Azel, silahkan kamu pergi dari sini."

"Ck, dasar pembunuh." Lino berbisik di telinga Renjun.

"Kenapa jadi seperti ini zel?" Renjun membersihkan darah yang keluar dari hidung Azel.

"Karena Pak Renjun, Azel jadi seperti ini tau." Kesal Azel.

"Maaf cantik, saya tidak tau kalau hukuman yang di berikan oleh bu Yuri sangat berat."

"Udah biasa, yaudah pak Renjun keluar aja dari sini. Azel mau istirahat." Keluh Azel.

"Tidur aja saya yang jaga, biar dia gak dateng lagi."

"Siapa?"

"Lino."

"Gak akan, Pak Renjun keluar aja kalau ada yang liatin gimana? Mau masuk ruang kepsek, hah?"

"Bener juga, yaudah saya kasih tau temen kamu ya?"

Azel mengangguk, barulah dia tertidur pulas. Sampai Renjun tersenyum melihatnya dan mengusap rambut Azel dengan lembut.

Tbc
Tidak ada unsur ++ atau semacamnya itu hanyalah sekilas karena aku masih polos kk (◕ᴗ◕✿),di baca dan tetep vote+komen. Banyak typo maaf dan maaf kalau ketikan aku gak bagus. Namanya juga baru awal hehe. Mohon di maklumi.

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 18.3K 40
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING 🔞!!! Yg penasaran baca aja Ini Oneshoot atau Twoshoot ya INI HASIL PEMI...
332K 27.6K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
483K 48.5K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
181K 15.3K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...