Die Verhaal from Stella

By mizuhakanatashi77

579 61 160

SELAMAT DATANG DI DIE VERHAAL FROM STELLA!! Untuk merayakan even tahunan Montakse Aksara, sekaligus melawan... More

Salam hangat
Prolog
Alice in Wonderland
Blessed Messiah and Tower of AI
Sibling
The last of the curse
Hocus Pocus
Ngapel
Uno Dos Tres
bakeneko love story
Ogak
Lover
Takdir si Kue Jahe
Before Wisteria of Hysteria
The Tale of Six Trillion and Over Night
Under Class
Putri Merpati
The Story Star Light of Stella
Three Hero of Stella the Star Light
The Imitation Fake
Season
Order Made
Sang Gadis Angin
The Rain
Little Heart
Peter pan, Cinderlla, and Camellia
tagged 1
tagged or tiggred?

Happy Ending for the Evil Witch

14 2 4
By mizuhakanatashi77

Jumlah kata : 2.098

Hallo lagi semua. Kali ini aku akan menceritakan tentang penyihir.

Tapi ini bukan penyihir biasaya yang kita tahu. Dia adalah penyihir luar angkasa.

Ingatkah kau denganya?

-----------------------------------------------------------

Penjahat. Apa yang kau pikirkan tentang peran hina itu?

Bagimu dan yang lainnya, penjahat adalah peran yang membuat orang lain menderita dan sengsara. Peran yang tidak diinginkan seorang pun dengan suka rela.

Tapi tidak denganku.

Menurutku peran ini sangat cocok untukku sang penyihir angkasa.

Aku mendapatkannya dari sebuah tragedi, dan aku senang akan hal itu. Aku akan memainkan peran yang diberikan Tuhan kepadaku dengan hati yang bahagia.

Sebuah kisah tidak akan bahagia tanpa ada penjahat kan?

"Nyonya Totohen! Ini gawat!" Seorang penjaga perempuan datang dengan muka khawatir.

"Ada apa?"

"Nona Icybella terluka parah!"

Untuk beberapa saat aku terkejut, tapi aku harus berwibawa. Dengan tenang aku menghadapi masalah ini.

"Di mana dia sekarang? Apa dia baik-baik saja?"

"Beliau baik-baik saja. Sekarang beliau sedang dirawat."

Aku menuruni kursi singgahsana. "Bawa aku padanya. Dan ceritakan apa yang terjadi padanya."

Dari cerita penjaga itu, dia dan Icybella -tangan kananku- pergi ke planet terpencil, tempat salah seorang anakku. Lamda si peneliti. Tujuan awal mereka adalah untuk mengambil beberapa senjata dan obat. Tapi saat memasuki planet, Icybella merasakan kehadiran mahluk lainnya.

Dari tablet khusus untuk memonitor kegiatan Lamda, Icybella menemukan sang mantan raja dan bandit legendaris yang dulunya adalah anak yang kuambil di jalanan. Tapi entah apa yang terjadi di dalam sana, Icybella berada dilangit dan terjadi ledakan. Si penjaga yang berada di kapal terbang langsung menangkap tubuh Icybella dan segera membawaya kembali.

Sebelum terlalu jauh dari planet itu, Icybella yang masih memiliki sedikit kesadaran, mematikan semua kekuatan planet dan membuatnya hancur lalu dia pingsan. Tapi tak lama terlihat oleh sang penjaga sebuah kapal terbang merah muda keluar dari planet tersebut.

Dari penjelasanya dapat kusimpulkan, bahwa Icybella bertarung dengan orang-orang itu. Tapi dia kalah. Aku tahu tabiat Icybella yang tidak pernah mau kalah. Oleh karena itu dia mematikan planet tersebut. Tapi orang-orang itu berhasil selamat.

Dengan perlahan aku membelai rambut Icybella yang masih tertidur. Sekejam apapun dia, dia tetaplah anakku.

"kau sudah bekerja keras, istirahatlah."

Lalu aku pun pergi meninggalkan ruangannya.

Kembali ke ruang pengawas, aku meminta pada mereka data dari kapal terbang Lamda. Dengan mudah mereka lacak.

Seperti dugaanku, mereka menuju planet ini, planet Asteria. Mereka pasti berpikir untuk merebutnya kembali. Mereka anak-anak yang gigih dan berani.

"Nemia!" panggilku pada asisten Icybella. Orang kedua kepercayaanku. Tak lama gadis berambut silver itu datang.

"Ada apa yang mulia Totohen?"

"Sudah kubilang untuk memanggilku nyonya saja. Lalu kali ini aku ingin kau segera mengumpulkan pasukan yang kuat. Kita akan menyambut anak-anakku dengan meriah."

"Baiklah yang mul- maksudku nyonya. saya permisi." Gadis muda itu membungkuk lalu pergi. Dia anakku yang anggun dan patuh.

Seperti yang kupikirkan, mereka datang ke planet ini. Mereka mendarat di tempat yang jauh dari istana. Begitulah yang kulihat di monitor.

"Baiklah semunya. Mari kita sambut mereka dengan kekuatan kita."

Lamda, Dice, dan Gen, anak-anakku yang manis, datanglah pada mama.

******

Sebuah kapal terbang merah muda mendarat di sebuah padang rumput. Kapal itu jatuh tidak terkendali.

Pintu kapal itu terbuka dengan banyak asap yang keluar dari dalamnya. Selain asap, tiga pria juga keluar dari dalam kapal tersebut.

"Mou ... pendaratan yang buruk."

"Jangan berkata begitu Lamda, kau yang mengemudikannya."

"Hei jangan salahkan aku, Dice yang mengacau dengan menyentuh tombol sembarangan."

"Ma-maaf deh...."

Mereka berdebat sebelum akhirnya terlentang di padang rumput tersebut. Mereka sangat kelelahan.

"Oh ya ampun. Sebentar lagi fajar, dan aku begitu mengantuk," ujar Gen.

"Ya tentu saja, kita kan melarikan diri dari planet itu jam tiga pagi. Lihat, bahkan Dice sudah tertidur duluan." Lamda mencolek Dice yang terlelap di sebelahnya. Namun tidak direspon.

"Seperti gelandangan saja."

"Hi hi hi, sudah lah." Tidak berhasil mencolek Dice, Lamda menendang Dice agar bangun. "Dice ... bangunlah sebelum kugantung terbalik di pohon."

Entah karena takut atau karena tendangan Lamda, pemuda itu terbangun. "A-aku bangun!"

"Bagus, sekarang kita persiapkan perlawanan kita!"

"Baiklah, Lamda, apa kau punya informasi tentang lawan kita?" tanya Gen serius. Air mukanya sangat berbeda dengan sebelumnya.

"Oke." Lamda mengeluarka mikrofon dari sakunya. "Ini adalah mikrofon yang bisa membuat kata-kata yang menganggu saraf otak juga bisa membuat semua kata yang kita ucapkan terwujud. Misalnya." Lamda menghadap Dice sambil mengangkat mikrofonya. "Push him!"

Dice terguling karena dorongan hingga beberapa meter, seperi yang dikatakan Lamda.

"Hei!" teriaknya dari kejauhan. Dia berlari kembali kepada mereka.

"Hi hi hi. Maaf Dice. Habisnya kau tidak bangun-bangun."

"Ini mikrofon yang sama seperti perempuan berdada besar itu gunakan, kan?"

"Kau benar Gen. semua pasukan yang kita lawan memilikinya. Tapi itu masih prototype. Sedangkan milikku ini sudah kutingkatkan. Makanya Icybella datang waktu itu. Dia ingin mengambil tiga mikrofon ini."

Kembali Lamda mengeluarkan dua buah mikrofon dari sakunya. Masing-masing diberikan kepada Dice dan Gen.

"Owah ... keren!" kagum Dice. Kantuknya langsung hilang.

"Jadi dengan ini kita bisa melawan mereka?"

"Begitulah. Senjata ini sangat praktis. Bisa menangkis serangan senjata jarak jauh dan dekat, bisa menyerang dari semua jarak, juga bisa menangkis serangan dari mikrofon lain. Dan batas kekuatannya hanyalah kata-kata imajinasi si pengguna. Hampir mirip dengan yang dimiliki lawan. Tapi mikrofon prototyope tidak bisa digunakan untuk membunuh orang."

"Senjata yang tidak terpikirkan."

Lamda terseyum sendu mendengar kalimat Gen. "Kau benar. Apa jadinya jika benda ini digunakan untuk menguasai alam semesta?"

Mereka terdiam, membayangkan kemungkinan terburuk dari pertanyaan tersebut.

"Tentu saja tidak akan kita biarkan! Ayo kalahkan mereka dan rebut kembali apa yang menjadi milik kita!" teriak Dice tiba-tiba.

"Mou! Ayo! Aku juga tidak ingin penemuanku digunakan untuk membunuh orang."

"Ayo kalahkan para penyihir dan pengikutnya."

Mereka menyatukan tangan. "Pahlawan Stella, Fling posse is the best!" teriak mereka bersamaan.

"Indah sekali..."

Sebuah suara dingin dan menusuk mengangetkan mereka bertiga. Mereka langsung menoleh, dan menemukan pasukan penyihir yang -isinya perempuan semua- telah mengepung mereka.

"Sialan, kita kalah cepat," kata Dice.

"Bagaimana mereka tahu keberadaan kita secepat ini?"

"Oh, sial." Lamda menepuk jidatnya. "Aku lupa kalau si penyihir menanamkan chip pelacak ke gelangku."

Totohen mendekati mereka dengan perlahan. Tak lupa dengan senyuman dingin miliknya. "Lamda, Gen, dan Dice kemarilah anak-anakku. Jangan membantahku lagi."

"Siapa yang sudi jadi anakmu?!" teriak Dice.

"Begitu pula aku." Gen telah memasang kuda-kuda, siap bertarung.

"Hentikanlah semua ini Totohen. Jangan ambil milik orang lagi," mohon Lamda.

"Dasar tidak tahu terima kasih kau Lamda! Kalau nyonya-"

"Hentikan Nemia." Totohen menahan Nemia. "Kalian bisa berkata demikian. Tapi jika kalian ingin bertarung, aku dan yang lainnya telah siap."

Totohen dan pasukan di belakangnya mengeluarkan mikrofon mereka. Bersama mereka melantunkan kata serangan. Berbagai caci dan maki terkandung di dalamnya.

"Wuaah!"

Mereka bertiga terdorong beberapa meter. Jika saja Lamda tidak langsung memasang pelindung, mereka akan terkena efeknya.

"Serangan gila!"

"Walau hanya prototype tapi jika bersama-sama cukup kuat juga."

"Baiklah teman-teman. Kita jangan kalah!"

Mereka mengangkat mikrofon bersama dan melantunkan kata-kata serangan yang kuat.

"Masa depan akan menghubungkan kami, with the happy ending.
Bintang yang tak tergoyahkan jauh di dalam hati kami. never stop beating.
Kami akan terus mengulanginya, tidak peduli berapa kali.
Let's destroy the darkness!"

Dengan lantunan itu, sebagian besar pasukan penyihir kehilang kesadaran. Hanya Totohen dan Nemia yang masih berdiri.

"Kalian telah menyakiti anak-anaku. Tidak akan aku biarkan!" emosi Totohen terpancing. Tapi dia merasakan rasa senang yang tidak terelakkan, membuatnya terseyum lebar.

"Ada apa dengannya? Kenapa dia terseyum. Menyeramkan sekali." Dice merinding melihatnya.

"Seingatku Totohen itu masochist," kata Lamda.

"Sudahlah, kita harus segera mengalahk- awas!"

'Trang.'

Sebuah pedang terbang kearah mereka. Namun ditangkis oleh Gen dengan mudah.

Dari arah pedang itu muncul, terlihat Icybella. Dia datang dengan tubuh yang bugar.

"Tidak aku biarkan kau menyerang nyonya Totohen! Dan akan kuhancurkan kau produk gagal!"

Icybella bergabung dengan kelompok Totohen. Nemia menyambut antusias senior terhormatnya. Totohen sendiri hanya menghela nafas lega. Lega melihat seorang anaknya sudah sadar dan baik-baik saja.

"Hah! Kali ini kita seimbang. Tiga lawan tiga!" Nemia menyorakkan koar peperangan.

"Cih, yang benar saja." Gen hanya bisa menyeringai membayangkan pertarungan kata-kata ini.

Tanpa diminta, kelompok Totohen menyerang duluan.

"Kami pasukan penyihir angkasa, akan mengalahkanmu!
Mengalahkan sampah tak berguna!
Be a good boy and we'll make you understand this warning!
To the west and east Now aim for the summit We're the rules, a revolutionary show Wanting to test ourselves more.
Kami sang penyihir angkasa. Tunduklah pada kami!"

Serangan rangkaian kata tersebut membuat ketiganya hampir pingsan. Dice terjatuh di kedua lututnya.

"Tampaknya the fallen king bertekuk lutut dihadapan kami." Nemia mengejeknya.

"Menyedihkan." Icybella ikut menghinanya.

"Menyerahlah, kalian telah kalah. Jadilah anakku yang baik."

Dice tidak bisa berkata apa-apa. Jujur dia tidak sanggup lagi berdiri. Tapi dua yang lainnya tidak akan membiarkannya menyerah.

"Tidak! Dice tidak lemah!"

"Benar. Tidak akan kubiarkan dia mati sebelum melunasi hutangnya."

Dice tersadar. Dia tidak boleh menyerah. Dialah yang memulai semua ini, dia tidak boleh berakhir paling dulu.

"Kalian benar! Aku belum boleh menyerah." Semangatnya kembali. "Tapi aku tidak punya hutang padamu, Gen."

"Ada."

"Mou! Sudah jangan berantem. Kita sedang bertarung di sini. Ayo tos dulu."

Mereka bertiga menyatukan tangan. "Pahlawan Stella, Fling posse is the best!"

Saat mereka melakukan tos, sekali lagi, bintang Stella bersinar. Memberi meraka semangat.

"Mu-mustahil. Itu bintang Stella!" ungkap Icybella tidak percaya.

"Jadi itu nyata?!" Nemia terkagum akan kilaunya.

Totohen terseyum tulus melihat mereka. 'Selamat anak-anak.' Batinnya.

Dalam sinar kebahagian Stella, ketiganya bernyanyi.

"Terus menghadap ke depan.
One day, let's happy together!
Bergerak maju ke tempat yang jauh, sejauh langkah dapat membawamu.
Saat kau melihat ke belakang, don't make your shadow take your happiness.
Terus menghadap ke depan whit the dawn!
Ini adalah kisah tentang kegagalan yang membuatmu maju!
Menari di langit bersama Stella the Starlight
Lintasannya yang terdistorsi membuatnya lebih bercahaya."

Dengan untaian panjang mereka, ketiga penyihir angkasa tumbang. Mereka tidak mati, hanya kehilangan kesadaran.

"Ki-kita berhasil!" teriak mereka dengan loncatan bahagia.

Berkat kalahnya penyihir, semua hipnotis yang memerangkap semua orang telah hilang. Mereka dapat mengendalikan tubuh mereka sendiri sekarang.

Semua orang dapat bahagia sekarang. Sang fajar menyambut mereka dengan cahaya lembutnya.

"Se-selamat anak-anak...."

Ternyata totohen masih sadar. Ketiga pria itu langsung bersiap.

"Te-tenanglah boys .... Kalian sudah menang."

"Ta-tapi kau," ucap Dice ketakutan.
Dengan tenang Lamda mendekati Totohen. Sedangkan Dice dan Gen tepat di belakangnya.

"Apa yang kau inginkan?"

"Lamda." Wanita itu terseyum. "Hidupku tidak akan lama lagi. Tolong jangan hukum dengan berat mereka yang mengikutiku. Mereka tidak bersalah- uhuk."

Totohen terbatuk dan kehilangan keseimbangan. Tapi sebelum dia jatuh, Dice dengan sigap menangkapnya.

"Ke-kenapa kau..."

"Yah, kau sudah kalah. Dan kau juga sangat baik meminta hal yang begitu. jadi ... ya ... kurasa kau orang baik."

"Ha ha ha. Apa itu? Kau malu-malu tuh ..."

"Di-diam Gen! hanya saja 'dulu musuh sekarang teman' kan?"

"Kau sungguh anak yang baik, Dice. Aku yakin ibumu bangga." Lalu Totohen menatap Gen. "Maafkan perlakuan Icybella yang keterlaluan, Gen. Dan kau anak yang berani juga kuat. Jagalah teman-temanmu jangan suka berbohong."

Perkataan Totohen seperti seorang ibu menasehati anaknya. Dan mereka paham akan hal itu.

"Lalu, Lamda ..." Dengan lembut Totohen mengusap rambut pink Lamda. "Jadilah peneliti yang membantu banyak orang. Maafkan ibumu ini yang sangat jahat. Bahagialah..."

Genangan air mata di pelupuk mata Lamda telah tumpah saat Totohen menutup matanya dengan senyuman terukir di bibirnya.

Walau sekejam apapun Totohen, dia tetap wanita yang sudah membesarkan Lamda dengan baik. Dan dialah sosok ibu baginya. Perpisahan ini sungguh menyakitkan untuknya.

Lamda menangis sejadi-jadinya di pelukan kedua sahabatnya. Dengan tangannya dia mengalahkan ibunya. Ironis dan tragis.

******

Beberapa bulan telah berlalu semenjak pertarungan kami dengan pasukan penyihir. Semua telah kembali normal.

Dice telah kembali memegang kekuasaanya. Tapi kadang aku khawatir dengan itu, dia kan raja yang bodoh.

Sedangkan Lamda mulai mengabdikan diri kepada kerajaan Asteria. Dia dengan giat bekerja membuat alat yang bisa membantu orang lain. Dan akhirnya dia bisa terseyum lebar setelah pertarungan ini. Butuh waktu lama untuk kami membuatnya melupakan kesedihannya.

Sedangkan diriku, dengan senaknya Dice mengangkatku menjadi tangan kananya. Merepotkan sekali. Tapi ini pasti akan menguntungkan.

Jika kau bertanya apa yang terjadi dengan Icybella, Nemia, dan pasukan penyihir lainnya, mereka baik-baik saja kok. Sebenarnya mereka adalah orang yang juga telah dihipnosis oleh Totohen. Setelah wanita tua itu mati, pengaruh hipnosisnya pun hilang.

Tapi karena telah lama terkena hipnosis, sebagian ingatan mereka menghilang. Jadi Dice menginginkan mereka berada di planetnya hingga mereka pulih.

Bukankah dia terlalu baik?

"Baiklah, sudah saatnya aku pergi. Kisah ini telah berakhir, tapi kisah baru telah muncul. jadi ...." Aku meletakkan rangkaian bunga di pusara tersebut. "Aku pulang dulu, ibu."

Dan akupun pergi meninggalkan pusara Totohen, sang penyihir angkasa. Juga ibu bagi kami bertiga.

---------------------------------------------------

Akhirnya ini benar-benar selesai.

Dan master mengakhirinya dengan ending yang membuat semua bisa tertawa bahagia. Aku suka ini.

Bagaimana denganmu?

Continue Reading

You'll Also Like

51.5K 5.1K 28
DOSA TANGGUNG SENDIRI!!! CERITA INI HANYA FIKTIF TIDAK ADA SANGKUT PAUT NYA DENGAN CERITA ASLI. Area B×B & G×G & B×G!!! Berbijaklah dalam memilih bac...
125K 8.8K 28
Genta adalah seorang anak berumur 16 tahun, dia hidup sendiri orang tuanya meninggal karna kecelakaan tapi dia memiliki teman yang sudah dia anggap s...
Rasya By Wahyuni

Short Story

65.8K 4.6K 32
Rasya,Bocah 3 tahun yang berhasil menarik perhatian seorang mafia terkejam dan seorang pengusaha kaya raya
66.5K 393 6
oneshoot 🔞🔞 lanjutan Polos polos binal yang dihapus sama akun nya juga di hapus Karina X All Warning!!! 🌚🥵 penuh dengan uh ah